6
C. Ekologi Kupu-Kupu
Dalam suatu habitat memungkinkan hidup beberapa jenis kupu-kupu, ada yang memiliki anggota yang sangat besar dan ada pula yang terdiri dari beberapa
individu saja. Semua individu-individu jenis di dalam habitat tersebut membentuk suatu populasi untuk mempertahankan hidupnya. Setiap jenis kupu-
kupu betina dewasa dapat menghasilkan telur dalam jumlah besar selama hidupnya tetapi sebagian kecil saja yang berhasil mencapai dewasa. Kematian
mortalitas dan kelahiran natalitas terjadi dalam setiap tahap dalam siklus hidupnya. Hal ini menjaga keseimbangan populasi tersebut. Faktor yang
berpengaruh terhadap variasi populasi adalah perubahan rata-rata laju kelahiran, laju kematian, adanya emigrasi atau imigrasi dalam suatu habitat Smart 1975.
Smart 1975, menyatakan bahwa keteraturan ukuran populasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dependen saling tergantung dan faktor independen
tidak saling tergantung. Faktor dependen adalah faktor yang memiliki ketergantungan terhadap individu yang ada dalam habitat, misalnya ketersediaan
sumberdaya pakan dan ruang. Faktor independen ialah faktor yang mempengaruh yang sama kuat dalam suatu populasi, tanpa memperhatikan jumlah
dari satwa yang ada itu, misalnya iklim. Selanjutnya Smart 1975, menjelaskan bahwa pada kebanyakan kupu-kupu faktor dependen lebih banyak berperan.
1. Habitat Kupu-Kupu
Smiet 1986 dalam Priatna 1990, menyatakan bahwa suatu habitat merupakan hasil interaksi sejumlah komponen. Komponen-komponen tersebut
meliputi komponen fisik yang terdiri dari air, tanah, topografi dan iklim baik makro maupun mikro serta komponen biologis yang terdiri dari manusia,
vegetasi, dan margasatwa. Habitat merupakan suatu tempat yang digunakan untuk makan, minum, berlindung, bermain dan berkembangbiak Alikodra 1979.
Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk serta tidak terpolusi oleh pestisida, asap dan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, maka
kupu-kupu merupakan salah satu spesies dari kelompok serangga yang dipergunakan sebagai indiktor terhadap perubahan ekologis. Semakin beragam
jenis kupu-kupu di suatu tempat menandakan kondisi lingkungan di wilayah tersebut masih baik Odum 1993. Mattimu et al. 1977 dalam Aidid 2001,
7 mengatakan bahwa komponen habitat yang penting bagi kehidupan kupu-kupu
adalah faktor cahaya yang cukup, udara yang bersih atau tidak terpolusi dan air sebagai materi yang dibutuhkan untuk kelembaban lingkungan dimana kupu-kupu
tersebut hidup. Menurut Clark et al. 1966, komponen habitat yang penting bagi
kehidupan kupu-kupu adalah tersedianya vegetasi sebagai sumber pakan dan pelindung. Apabila tidak ada vegetasi sebagai sumber makanan ataupun kurang
dari jumlah yang dibutuhkan, maka akan terjadi pergerakan kupu-kupu untuk mencari daerah baru yang banyak terdapat vegetasi sebagai sumber makanannya.
Apabila tidak ada vegetasi sebagai sumber makanan, maka dapat menyebabkan kematian. Demikian pula halnya dengan vegetasi yang digunakan sebagai tempat
untuk berlindung dari serangan-serangan predator dan sebagai tempat berkembangbiak.
2. Siklus Hidup Kupu-Kupu
Umur hidup dari kupu-kupu hanya sekitar tiga sampai empat minggu. Siklus hidup kupu-kupu dijalani dalam empat fase, yaitu fase telur, fase larva,
fase kepompong pupa dan imago dewasa Gambar 1. Telur dapat ditemukan di bawah permukaan daun inangnnya. Larva atau ulat merupakan fase makan,
yang bisanya memakan daun tanaman inangnya. Pada fase larva mengalami beberapa kali tahapan moulthing sepanjang hidupnya, yaitu proses pengelupasan
dan pergantian kulit yang disebut fase instar. Proses untuk menjadi pupa didahului oleh adanya moulthing pada instar terakhir. Kulit pupa yang baru
berganti ini masih basah dan lunak. Lebih kurang satu minggu kulit pupa akan mengeras yang disebut dengan fase pupa dan dalam waktu tertentu lahirlah
imago. Sehari setelah menetas, imago sudah dapat melakukan kopulasi. Keterangan mengenai fase perkembangan kupu-kupu lebih jelasnya tersaji dalam
Tabel 1. Seekor betina hanya dapat dikawini oleh seekor imago jantan. Imago betina yang akan bertelur mencari daun untuk meletakkan telurnya Karangan
1996 dalam Hamidun 2003.
8 Imago jantan
Imago betina Perkawinan
Imago jantanbetina Telur
Pupa Kepompong Larva Ulat
Gambar 1. Skema siklus hidup kupu-kupu
Sumber : Sihombing 1999
Tabel 1. Fase perkembangan kupu-kupu
Fase Perkembangan Waktu
Perkawinan 6 – 8 jam
Masa persiapan telur 3 – 5 hari
Telur 10 – 16 hari
Larva 14 – 21 hari
Kepompong 21 – 28 hari
Kupu-kupu 21 – 28 hari
Sumber : Sihombing 1999
D. Manfaat Kupu-Kupu