Rangka Batang ST3 Analisa Perhitungan Gaya-gaya Batang

79 Tabel 7.2. Deformasi maksimal pada ST1 dan ST2 Bentuk Rangka U 1 max U 2 max U 3 max m No Joint m No Joint m No Joint ST1B1 1,8 . 10 -5 12 1,4 .10 -5 6 0 -1,8 . 10 -5 9 -1,4 .10 -5 15 -1,28.10 -4 9 12 ST1B2 1,1 . 10 -5 12 9,2 .10 -6 6 0 -1,1 . 10 -5 9 -9,2 .10 -6 15 -8,3.10 -5 9 12 ST2B1 3,1 . 10 -5 12 2,5 .10 -5 6 0 -3,1 . 10 -5 9 -2,5 .10 -5 15 -2,26.10 -4 9 12 ST2B2 2 . 10 -5 12 1,6 .10 -5 6 0 -2 . 10 -5 9 -1,6 .10 -5 15 -1,45.10 -4 9 12 Merujuk pada Tabel 7.2., terlihat bahwa deformasi maksimal pada seluruh arah terjadi pada ST2B1, yaitu rangka batang ruang dengan panjang komponen 1,25 m yang menggunakan bambu berdiameter 4 cm; yaitu pada z dengan besar deformasi -2,26.10 - 4 m atau sama dengan 0,226 mm. Hal ini berarti bahwa penurunan yang terjadi kecil.

7.4.2. Rangka Batang ST3

Rangka batang ST3 adalah rangka berbentuk bujur sangkar berukuran 4m x 4m yang disusun dari komponen bambu sepanjang 1m. Dalam menganalisa rangka batang ruang ST3 dengan program analisa struktur, digunakan penomoran joint dan penomoran batang seperti pada Gambar 7.7. dan Gambar 7.8. Gambar 7.7. Penomoran Joint ST3 tampak atas 80 Gambar 7.8. Penomoran batang ST3 tampak atas Hasil analisa struktur ST3 dengan profil BAMBU1 diperoleh hasil gaya aksial yang bekerja pada masing-masing komponen seperti terlihat pada Gambar 7.9. Warna merah menunjukkan gaya tekan negatif dan warna biru menunjukkan gaya tarik positif. Gambar 7.9. Output gaya-gaya aksial batang pada ST3 isometri Besarnya gaya batang maksimum tekan dan maksimum tarik yang bekerja pada masing-masing komponen pada struktur rangka ST3 sebagai hasil perhitungan dengan program analisa struktur dapat dilihat pada Tabel 7.3. Pada tabel tersebut juga ditunjukkan nomor batang dimana gaya tekan maksimum dan gaya tarik maksimum 81 bekerja. Secara umum gaya batang maksimum terjadi pada kasus kombinasi 2 COMB2 yaitu pada struktur dibebani berat sendiri, beban hidup dan beban angin depan. Tabel 7.3. Besarnya gaya maksimum pada ST3 Bentuk Rangka Profil Tarik Max Tekan Max kg No. Batang kg No. Batang ST3 BAMBU 1 76,24 106, 115, 118 127 -238,44 50 55 BAMBU 2 77,47 106, 115, 118 127 -242,37 50 55 Jika dibandingkan dengan nilai maksimum tarik dan maksimum tekan yang dapat dipikul komponen Tabel 6.1., maka struktur ST3 dapat dibangun dengan bambu berdiameter 4 cm. Hal ini berarti bahwa struktur ini juga dapat dibuat dengan bambu berdiamter 6 cm. Hasil analisa struktur terhadap rangka batang ruang ST3 dapat menunjukkan deformasi yang terjadi pada struktur, seperti dapat dilihat pada Gambar 7.10. dan nilai deformasi terbesar yang terjadi pada sumbu x U 1 , sumbu y U 2 dan sumbu Z U 3 dapat dilihat pada Tabel 7.4. Tabel ini juga menunjukkan letak joint yang mengalami deformasi terbesar. Tabel 7.4. Deformasi maksimum pada ST3 Bentuk Rangka U 1 max U 2 max U 3 max m No Joint m No Joint m No Joint ST3B1 1,2 . 10 -5 7 17 1,2 .10 -5 7 9 -1,2 . 10 -5 9 19 -1,2 .10 -5 17 19 -1,1.10 -4 13 ST3B2 7,9 . 10 -6 7 17 7,9 .10 -6 7 9 -7,9 . 10 -6 9 19 -7,9.10 -6 17 19 -7,1.10 -5 13 Gambar 7.10. Pola deformasi rangka ST3 82 Merujuk pada Tabel 7.4., terlihat bahwa deformasi yang terjadi pada ST3 , yaitu dalam arah sumbu x dan sumbu y simetris, sedangkan pada sumbu z deformasi maksimal terjadi pada bagian tengah struktur yaitu joint nomor 13. Deformasi maksimal secara keseluruhan terjadi pada arah sumbu y; yaitu pada struktur rangka batang ruang yang menggunakan bambu berdiameter 4 cm dengan besar deformasi -1,1.10 -4 m atau sama dengan 0,109 mm. Hal ini berarti bahwa penurunan yang terjadi kecil.

7.4.3. Rangka Batang ST4