55 Gambar 4.8. Proses terjadinya tekuk foto seriperiodik
4.6. Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan dan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan hasil perhitungan teoritis dengan mengacu pada Fonrobert et al.
1960 didapat batas kelangsingan batang λ =80 dimana λ 80 dapat digunakan
persamaan Euler, sedangkan jika λ 80 dapat digunakan persamaan Tetmayer.
2. Berdasarkan penelitian empiris terhadap sekitar 100 sampel diperoleh hubungan
antara nilai tegangan kritis terhadap angka kelangsingan yang merupakan fungsi: y = -7,9.Ln x + 60, dimana y = tegangan kritis dan x = angka kelangsingan.
3. Dengan membandingkan antara hasil analisa perhitungan analitis mengacu pada
Fonrobert et al. dan hasil analisa terhadap hasil penelitian, terlihat bahwa data hasil penelitian memberikan hasil yang lebih besar dari nilai analitis, maka hasil
analitis aman untuk digunakan dalam perhitungan struktur. 4.
Untuk angka kelangsingan λ 50, nilai ω
analitis
ω
empiris
dan untuk λ 50, nilai
ω
analitis
ω
empiris
.
5. PERANCANGAN SAMBUNGAN BAMBU 5.1. Pendahuluan
Hasil penelitian tentang sifat fisik dan mekanik bambu yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa bambu, khususnya bambu tali, cukup baik untuk digunakan sebagai
bahan konstruksi. Agar pemanfaatan bambu dapat optimal, maka dibutuhkan sambungan yang mampu menerima dan meneruskan gaya-gaya yang bekerja, setara dengan kekuatan
buluh bambu. Dalam pemanfaatan bambu sebagai komponen rangka batang ruang, sambungan memegang peranan penting, mengingat konstruksi ini merupakan konstruksi
yang terdiri dari komponen-komponen yang relatif pendek, sehingga memerlukan banyak sambungan. Selain itu bentuk sambungan harus dirancang secara khusus, karena satu titik
buhul merupakan pertemuan dari banyak batang.
Perancangan adalah suatu proses yang berawal dari timbulnya kebutuhan manusia. Oleh karena itu, hasil perancangan harus diusahakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Untuk itu kebutuhan harus didefinisikan dalam suatu formulasi masalah. Berdasarkan masalah tersebut, kemudian dicari solusi-solusi yang mungkin yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Pada dasarnya perancangan terdiri dari serangkaian kegiatan yang berurutan, sehingga merupakan suatu proses.
Dalam pelaksanaannya proses perancangan memanfaatkan berbagai ilmu seperti: ilmu teknik, pengetahuan empirik, hasil-hasil penelitian dan informasi serta teknologi yang
terus berkembang Gambar 5.1.. Proses perancangan selalu diawali dari suatu kebutuhan akan suatu fungsi. Dalam hal ini, perancangan diarahkan untuk menciptakan sambungan
bambu yang dapat dimanfaatkan sebagai sambungan pada konstruksi rangka batang ruang.
• Mekanika • Pengetahuan bahan
• Bentuk2 sambungan Pengetahuan proses
perancangan
Kebutuhan
Sambungan yang dapat menahan
tarik tekan
Produk
bentuk sambungan
Gambar 5.1. Proses perancangan