20 30
40 50
60 70
80 Int
ensity a
.u.
Angle 2
Gambar 4.3. Hasil XRD dari a Powder NdFeB dan Sampel Bonded NdFeB
b Isotropi, c 2661,6 gauss, d 3266,4 gauss, e 3755,6 gauss, dan f 4799,8 gauss
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa dengan membandingkan pola difraksi dari powder dan sampel bonded NdFeB yaitu tidak terjadi perubahan phase dari
powder dan sampel bonded NdFeB. Secara umum, hasil analisa pola XRD menunjukkan bahwa powder dan sampel bonded NdFeB tersusun atas Fe dan
Fe
2
B phase. Disamping itu, dapat dilihat dari gambar di atas bahwa peak intensity powder lebih tinggi dibandingkan dengan peak intensity sampel bonded NdFeB.
Hal ini kemungkinan disebabkan adanya elemen-elemen NdFeB yang telah mengalami oksidasi. Hal tersebut terjadi karena suhu curing yang relatig rendah
dan waktu curing yang begitu singkat, oksidasi yang terbentuk sangat tipis, sehingga diffraction peak dari oksidasi tersebut tidak terdeteksi dengan jelas pada
hasil X-Ray Analisis. Fe
2
B Fe
4.1.2.3 Hasil Pengujian Struktur Mikro
Dalam penelitian ini, pengujian bonded magnet NdFeB terhadap struktur mikro dilakukan menggunakan SEM. Pengujian ini dilakukan dalam bentuk serbuk
NdFeB dan bonded magnet NdFeB. Hasil pengujian struktur mikro serbuk NdFeB dapat dilihat pada gambar 4.4.
a NdFeB Powder b Isotropi B=0
c Anisotropi B = 2661,6 G d Anisotropi B= 3266,4 G
d Anisotropi B = 3755,6 G f Anisotropi B= 4799,8 G
Gambar 4.4. Hasil SEM Powder dan Sampel NdFeB Berdasarkan analisis mikrostruktur dapat dilihat bahwa pada powder NdFeB
memiliki ukuran partikel yang tidak seragam, dengan ukuran butir rata-rata 50
µm. Sedangkan pada Gambar 4.4b, 4.4c, 4.4d, 4.4e dan 4.4f dapat terlihat bahwa terjadi pori-pori pada daerah yang berlubang pada permukaan sampel bonded
magnet NdFeB. Gambar 4.4b pada bonded magnet yang tanpa diberi orientasi terlihat bahwa terjadi pori-pori yang sangat kecil, sehingga hal tersebut
diakibatkan karena arah spin pada bonded magnet NdFeB tersusun secara acak. Sedangkan pada Gambar 4.4c, 4.4d, 4.4e, dan 4.4f pori-pori mulai membesar pada
bonded magnet NdFeB dengan ukuran yang relatif sama dan arah spin tersusun secara beraturan. Hal tersebut disebabkan oleh suhu curing yang sangat rendah
dan waktu yang sangat singkat.
4.1.3 Hasil Pengujian Sifat Magnetik 4.1.3.1 Pengujian Kuat Medan Magnet
Fluks Magnetik Menggunakan Gaussmeter
Hasil pengujian kuat medan magnet menggunakan gaussmeter dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Nilai Fluks Magnetik pada Bonded Magnet NdFeB dengan variasi Kuat Medan Magnet Orientasi menggunakan Gaussmeter
Kuat Arus I A
Kuat Medan Magnet Orientasi B Gauss
Fluks Magnetik Gauss
2644,0 2
2661,6 2889,0
4 3266,4
3216,7 6
3755,6 2930,2
8 4799,8
2989,4
Dari tabel 4.3 di atas dapat dibuat grafik hubungan antara kuat medan magnet orientasi dan fluks magnet dengan kuat arus seperti gambar dibawah ini: