Pengeringan Sampel Prosedur Penelitian

3.4.4 Magnetisasi

Setelah sampel bonded magnet NdFeB dikeringkan, maka pada tahap terakhirnya, sampel tersebut dimagnetisasi menggunakan Magnet-Physic Dr. Steingroever GmbH Impulse magnetizer K-Series dengan V=1700 volt dan I yang dihasilakan sekitar 5,90-5,93 kA. Sampel magnet yang telah selesai dibuat tersebut selanjutnya dikarakterisasi sifat fisis, komposisi phase, mikrostruktur dan sifat magnetiknya.

3.5 Karakterisasi

Karakterisasi sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah karakterisasi fisis, komposisi phase, mikrostruktur dan karakterisasi magnetik. Karakterisasi tersebut dijelaskan sebagai berikut.

3.5.1 Karakterisasi Sifat Fisis

Karakterisasi sifat fisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

3.5.1.1 Densitas

Nilai densitas suatu sampel adalah ukuran kepadatan dari suatu sampel yang dapat dihasilkan dari beberapa cara. Salah satu metode yang paling sederhana adalah Bulk Density, yaitu dengan menggunakan Prinsip Archimedes dengan Aquadest sebagai medianya. Langkah kerja untuk menentukan besarnya densitas gcm 3 suatu sampel yaitu sebagai berikut. 1. Sampel yang telah dicuring atau dikeringkan di High Temperature Furnace pada temperatur 150 o C selama 30 menit pada inert argon atmosfer. 2. Kalibrasi neraca setelah kawat dan tiang penyangga diletakkan diatas neraca. 3. Menimbang massa sampel diudara dengan menggunakan kawat sebagai massa kering sampel m k . 4. Tuangkan aquadest ke dalambeaker glassdengan volume 500mL. 5. Mencelupkan sampel ke dalam beaker glass yang berisi air selama 3 menit, sebagai massa basah sampel dalam air m b . 6. Menghitung densitas sampel dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 3.1 dengan: densitas sampel gcm 3 massa kering sampel diudara g massa basah sampel dalam air g densitas air pada suhu tertentu gcm 3

3.5.1.2 Struktur Mikro

Struktur Mikro dapat dianalisis salah satunya dengan menggunakan pengujian Scanning Electron Microscope SEM. Scanning Electron Microscope adalah alat yang dapat memberikan hasil detail permukaan sampel dan objek secara mikroskopis. Tujuan dilakukannya pengujian analisis mikro struktur sampel adalah untuk mengetahui mikro struktur bahan.

3.5.1.3 Struktur Kristal

Struktur kristal dapat ditentukan salah satunya dengan menggunakan pengujian X-Ray Diffraction XRD. X-Ray Diffraction adalah alat yang dapat memberikan data-data difraksi dan kuantitas intensitas difraksi pada sudut-sudut difraksi 2 dari suatu sampel. Tujuan dilakukannya pengujian analisis struktur kristal adalah untuk mengetahui perubahan fasa struktur bahan dan mengetahui fasa-fasa apa saja yang terbentuk selama proses pembuatan bonded magnet.

3.5.2 Karakterisasi Sifat Magnetik

Karakterisasi sifat magnet dilakukan menggunakan gaussmeter untuk mengetahui kuat medan magnet sampel dan menggunakan Magnet-Physic Dr. Steingroever GmbH Permagraph C , alat yang dapat menganalisis sampel dengan keluaran berupa kurva histerisis yang dilengkapi dengan nilai induksi remanensi Br dan gaya koersif Hc dan eneri produk maksimum BH max . Pada saat pengukuran berlangsung terjadi proses magnetisasi pada sampel, sehingga sampel akan memiliki sifat magnet setelah pengujian dilakukan.