maka  keadaan  jenuh  dapat  dicapai  pada  medan  magnet  luar  yang  relatif  kecil. Sebaliknya,  bila  magnetisasi  dilakukan  searah  sumbu  keras,  keadaan  saturasi
dapat  dicapai  pada  aplikasi  medan  magnet  yang  relatif  tinggi.  Oleh  karena  itu, untuk  menimbulkan  sifat  anisotropi,  magnet  dibuat  agar  memiliki  arah  yang
disukai  tersebut  preferred  direction.  Arah  ini  umumnya  searah  dengan  sumbu mudah  kristal  dimana  pada  keadaan  stabil  arah  momen  magnet  atau  magnetisasi
kristal sama dengan arah sumbu mudah. Pada  konfigurasi  keadaan  stabil  ini,  energi  total  dalam  magnet  adalah
minimum.  Sumbu  kristal  yang  lain  disebut  sebagai  sumbu  keras  dimana pemagnetan  pada  arah  ini  meningkatkan  energi  kristal  karena  diperlukan  suatu
energi  untuk  mengubah  arah  vektor  magnetisasi  yang  tadinya  searah  dengan sumbu  mudah.  Energi  yang  diperlukan  untuk  mengarahkan  arah  momen  magnet
menjauhi  sumbu  mudahnya  yang  disebut  magnetocrystalline  energy  atau anisotropy energy, E
A
. Manaf, 2013 Meskipun  sebagian  besar  bahan  menunjukkan  magnetocrystalline
anisotropi, sampel polikristalin tanpa orientasi yang disukai garis-garis yang akan memiliki keseluruhan anisotropi kristal. Jika sampel berbentuk seperti bola maka
bidang yang sama akan menarik ke tingkat yang sama di setiap arah. Jika sampel bentuknya  tidak  bulat,  maka  akan  lebih  mudah  untuk  menarik  itu  sepanjang
sumbu. Fenomena ini dikenal sebagai bentuk anisotropi. Spaldin, 2003
2.6 Sifat Intrinsik Kemagnetan Fasa Magnetik
Koersivitas  digunakan  untuk  membedakan  hard  magnet  atau  soft  magnet. Semakin  besar  gaya  koersivitasnya  maka  semakin  keras  sifat  magnetnya.  Bahan
dengan  koersivitas  tinggi  berarti  tidak  mudah  hilang  kemagnetannya.  Untuk menghilangkan kemagnetannya diperlukan intensitas magnet H yang besar. Tidak
seperti bahan soft magnet yang mempunyai medan magnet B sebesar , dalam
magnet  permanen,  magnetisasi  bukan  merupakan  fungsi  linier  yang  sederhana dari rapat fluks karena nilai dari medan magnet H yang digunakan dalam magnet
permanen secara umum jauh lebih besar dari pada bahan soft magnet. Remanen  adalah  sisa  induksi  magnet  B  dalam  proses  magnetisasi  pada
saat  medan  magnet  H  dihilangkan,  atau  remanensi  terjadi  pada  saat  intensitas
medan  magnetik  H  berharga  nol  dan  induksi  magnet  B  menunjukkan  harga tertentu.  Bagaimanapun  juga  koersivitas  pada  magnet  permanen  akan  menjadi
kecil  jika  remanensi  dalam  magnetisasi  juga  kecil.  Oleh  karena  itu  besar  nilai remanensi yang dikombinasikan dengan besar koersivitas menjadi sangat penting.
Saturasi  magnetisasi  adalah  keadaan  dimana  terjadi  kejenuhan,  nilai medan  magnet  B  akan  selalu  konstan  walaupun  medan  eksternal  H  dinaikkan
terus.  Remanensi  tergantung  pada  saturasi  magnetisasi.  Untuk  magnet  permanen saturasi magnetisasi seharusnya lebih besar dari pada soft magnet. Anwar, 2011
2.7 Magnet Neodymium Iron Boron NdFeB
Secara  umum  magnet  Neodymium  Iron  Boron  NdFeB  dikenal  sebagai  magnet tanah jarang. Manget Neodymium Iron Boron NdFeB adalah merupakan paduan
yang berasal dari grup Lantanida pada sistem periodik unsur. Magnet Neodymium Iron  Boron
NdFeB  adalah  magnet  bumi  yang  terbuat  dari  paduan  unsur neodymium,  besi  dan  boron  untuk  membentuk  struktur  Kristal  tetragonal
Nd
2
Fe
14
B.  Dikembangkan  pada  tahun  1982  oleh  General  Motors  dan  Sumitomo Special Metals, magnet NdFeB adalah magnet permanen paling kuat yang dibuat
Fraden, 2010. Hasil  serbuk  RE-Fe-B  secara  signifikan  dapat  ditingkatkan  dengan
Magnequench serbuk anisotropi. Proses ini merupakan tekstur pada struktur nano
dari bahan MQA dan memberikan hasil yang unggul dalam satu orientasi tertentu, atau hasil anisotropi. Anisotropi  MQA serbuk kemudian dapat dicampur dengan
bahan pengikat yang sesuai, biasanya epoxy untuk cetak kompresi dan nilon untuk cetak  injeksi.  MQA  serbukpolimer  komposit  kemudian  dicampur  dan
dimasukkan  ke  dalam  cetakan,  arah  dalam  medan  magnet  dan  penentuan sementara  medan  magnet  dapat  menarik  partikel  serbuk  MQA  dalam  arah  yang
diinginkan. Ada beberapa variasi teknik molding yang berkaitan dengan geometri, suhu  dan  bidang  terapan.  Tabel  dibawah  ini  memperlihatkan  komposisi  serbuk
Neodymium Iron Boron NdFeB komersil type MQA-37-16.