Bonded Magnet ini memiliki kelemahan pada hasil material magnetnya. Hal itu dikarenakan oleh bonded magnet memiliki sifat yang lebih rendah
daripada magnet yang disintering. Akan tetapi, disamping kelemahan tersebut, Bonded Magnet
ini memiliki keutungan-keuntungan sebagai berikut: a.
Sederhana dan biaya produksi rendah b.
Mudah dibentuk dan variasinya juga beragam c.
Ketahanan mekanik yang cukup baik d.
Dapat dibentuk dalam geometri yang kompleks Bonded Magnet
dengan campuran logam transisi tanah jarang mempunyai sifat magnet unggul dibandingkan sifat magnetik bonded ferrit. Hal tersebut
terlihat secara signifikan, karena magnet bonded ferrit mempunyai koefisien temperatur positif terhadap Hc yang berarti koersivitas meningkat dengan
peningkatan temperatur. Deswita, 2007
2.9 BinderPolyvinyl Chloride PVC
Penggunaan resin sebagai binder dalam bonded magnet telah banyak dilakukan oleh para peneliti, termasuk paten yang dikeluarkan. Beberapa sifat dan kelebihan
yang dimiliki oleh resin sebagai matriks dalam komposit antara lain ketahanannya terhadap pelarut organik, panas, oksidasi dan kelembaman seperti ringan, sifat
mekanik serta mudah dimodifikasi dalam pembuatannya. Binder yang digunakan adalah resin polyvinyl chloride PVC.
Polyvinyl Chloride PVC resin merupakan hasil polimerisasi monomer
vinil klorida dengan bantuan katalis. Pemilihan katalis tergantung pada jenis proses polimerisasi yang digunakan. Untuk mendapatkan produk-produk dari
PVC digunakan beberapa proses pengolahan yaitu: 1.
Calendering Produk akhir: Sheet, Film, Leather cloth dan Floor covering.
2. Ekstrusi
Merupakan cara pengolahan PVC yang banyak digunakan karena proses ini dapat dihasilkan bermacam-
macam produk. “Extruder head” dapat digantikan dengan bermacam bentuk untuk menghasilkan:
Pipa, Tube, Building profile, Sheet, Floor covering dan Monofilament.
Isolasi kabel listrik dan telepon. Barang berongga dan blown film.
3. Cetak injeksi
Produk yang diperoleh adalah: Sol sepatu, sepatu, sepatu boot.
Container, sleeve penguat leher baju, valve. Fitting, electrical and engineering parts. Mujiarto, 2005
Massa jenis PVC secara umum adalah 1,4 gcm
3
. Sifat-sifat PVC tersebut adalah baik dalam ketahanan air, ketahanan asam dan ketahanan alkali, tidak
bersifat racun dan tidak menyala, isolasi listriknya baik dan tahan terhadap banyak larutan. Tabel 2.3 menunjukkan kelarutan PVC. Melunak pada 65-85
o
C dan plastis pada 120-150
o
C. Mencair pada atau diatas 170
o
C dan terurai memberikan asam klorida pada atau diatas 190
o
C. Temperatur yang cocok untuk pengolahan adalah 150-180
o
C. Akan tetapi sifat-sifat tersebut dapat berubah tergantung pada sistem produksi yang menyangkut keteraturan stereo dari polimer dan derajat
polimerisasinya, oleh karena itu perlu dipilih bahan yang cocok untuk memenuhi keperluan.
Bahan yang derajat polimerisasinya 2500-3000 dibuat untuk selang dan pembungkusan, yang 1300-1700 dibuat untuk kabel listrik dan pasta, yang 1000-
1300 dibuat untuk film; kulit imitasi; lembaran tipis dan pipa lunak, 700-800 dibuat untuk lembaran kaku; pipa kaku; botol, yang 400-500 dibuat untuk pelat
gramopon, yang kurang dari 400 dipakai untuk cat dan perekat. Tabel 2.3 kelarutan PVC Keadaan Homopolimer
Tidak larut dalam Metanol, etanol, n-butanol, etilen glikol, asam asetat eter,
air Mengembang dalam
Gasolin, minyak pelumas, karbon disulfida, bensen, toluen Sedikit larut dalam
Kloroform, trikloroetilen, aseton Larut dalam
Sikloheksanon, nitrobensen,
dioksan, butil
asetat, dikloroetan, tetrahidrofuran, metilisobutil keton
Sumber: Surdia, 2005