Validitas Reliabilitas Instrumen Penelitian

77

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud Arikunto 2006:168. Dalam perangkat tes ini digunakan perhitungan validitas itembutir soal, karena peneliti ingin mengetahui valid dan tidaknya instrument atas dasar kevalidan setiap butir soal sehingga instrument nantinya dapat digunakan secara efektif dalam bentuk pengujian tes belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berhubungan dengan hasil belajar siswa. Untuk menghitung validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment. Rumusnya: Keterangan r xy : Koefisien korelasi variabel x dan variabel y Validitas instrumen X : Skor item Y : Skor total N : Banyaknya responden. Kriteria valid tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan r xy dengan rtabel. Jika r xy rtabel, maka butir soal dikatakan valid. { } { } 2 2 2 2 xy r ΣΥ − ΝΣΥ ΣΧ − ΝΣΧ ΣΥ ΣΧ − ΝΣΧΥ = 78

2. Reliabilitas

Suatu soal dapat dikatakan reliable dapat dipercaya jika mampu mengungkapkan data secara meyakinkan atau dapat dipercaya. Menurut Arikunto 2006:178 reabilitas adalah konsistensi kemantapan pengukuran dalam jangka waktu tertentu, dengan kata lain dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Analisis realibilitas bentuk tes pilihan ganda menggunakan KR-20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson. Dengan rumus: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 2 11 1 S pq S n n r Keterangan: 11 r = reabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q =1 – p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes Arikunto 2006 :100. Kriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan 11 r dengan harga tabel r yang sesuai pada tabel harga product moment maka dikatakan soal yang diujikan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA KELAS IV SDN MARGAKAYA KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 54

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SD.

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN IPA SD.

0 19 31

(ABSTRAK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI SD NEGERI GETAS 2 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA.

0 0 2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa SD Kelas 5 di Kudus Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

0 0 8

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN BERSEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAMIJEN

0 0 12