Pelaksanaan siklus II P

70 diupayakan adanya penyempurnaan pada siklus berikutnya. Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi nilai target yang telah ditentukan dilihat dari hasil pretest dan postest pada siklus I, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah-masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II. Sedangkan kelebihan- kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini peneliti mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada proses pembelajaran antara lain: peneliti membuat rencana pembelajaran, mempersiapkan soal pretes dan posttes, membuat lembar pengamatan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan mempersiapkan pembelajaran menggunakan Snowball Throwing. b. Tindakan Siswa terlebih dahulu dipresensi oleh guru pada awal pertemuan dan menyuruh siswa untuk menyiapkan buku-buku yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA. Guru memberi acuan kepada siswa dengan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pembelajaran diawali dengan penjelasan awal dari guru yang akan dipelajari, yaitu tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Siswa mendapat penjelasan juga mengenai model pembelajaran kooperatif tipe snowball 71 throwing . Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menginformasikan kegunaan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, seperti oksigen dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk pernapasan. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara mengingatkan materi dengan sebelumnya. Guru menjelaskan materi tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya maupun memberikan pendapat tentang materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Guru menambahkan penjelasan mengenai materi yang sedang dipelajari. Siswa mendapat penjelasan yang lebih detail dari guru tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Pembelajaran dilanjutkan dangan pembagian kelompok oleh guru yang beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan pada nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian dan mengatur tempat duduk siswa agar setiap kelompok dapat saling bertatap muka atau berhadap-hadapan. Guru memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa dalam bekerja kelompok. Guru membagi materi kepada masing-masing ketua kelompok. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke teman satu kelompoknya. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok. Guru dapat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator apabila diperlukan. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompoknya. Setelah 72 pertanyaan ditulis dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat bola-bola lalu dilempar ke siswa lain yang berbeda kelompoknya dalam jangka waktu 5 menit. Setelah mendapat satu bola dengan satu pertanyaan didalamnya, setiap siswa harus menjawab pertanyaan tersebut secara bergiliran. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya berhasil menjawab pertanyaan dengan banyak jawaban yang benar. Pembelajaran diakhiri dengan pembuatan kesimpulan hasil pembelajaran bersama siswa. Selanjutnya siswa diberikan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang materi yang baru diajarkan Dan siswa mendapat penugasan dari guru untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS dikerjakan dirumah. Guru memberikan penjelasan agar siswa mempersiapkan untuk tes akhir siklus pada pertemuan berikutnya. c. Pengamatan Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Tahap observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pengamat melakukan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain tentang perfomance guru dalam mengajar, yang meliputi gaya mengajar, suara guru mengajar, penguasaan materi. Observasi yang dilaksanakan tidak hanya kepada sisi guru saja melainkan aspek siswa. d. Refleksi Bardasarkan hasil observasi dianalisis dan digunakan sebagai refleksi apakah dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan 73 harapan atau belum. Jika belum sesuai harapan, maka perlu diupayakan adanya penyempurnaan pada siklus berikutnya. Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi nilai target yang telah ditentukan dilihat dari hasil pretest dan postest pada siklus II, akan dilakukan tindakan siklus III dan masalah-masalah yang timbul pada siklus II akan dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II. Sedangkan kelebihan-kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan. Apabila masih merasa kurang atau belum puas terhadap hasilnya dapat dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelasnya pada siklus

III. 3. Pelaksanaan Siklus III

a. Perencanaan Dalam perencanaan ini peneliti mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada proses pembelajaran antara lain: peneliti membuat rencana pembelajaran, mempersiapkan soal pretes dan posttes, membuat lembar pengamatan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran , dan mempersiapkan pembelajaran menggunakan Snowball Throwing. b. Tindakan Siswa terlebih dahulu dipresensi oleh guru pada awal pertemuan dan menyuruh siswa untuk menyiapkan buku-buku yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA. Guru memberi acuan kepada siswa dengan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pembelajaran diawali dengan penjelasan awal dari guru yang akan dipelajari, 74 yaitu tentang pengaruh perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup. Siswa mendapat penjelasan juga mengenai model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menginformasikan kegunaan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, seperti kita harus bisa menjaga ekosistem sungai dan hutan agar tidak terjadi bencana alam. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara mengingatkan materi dengan sebelumnya. Guru menjelaskan materi tentang pengaruh perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya maupun memberikan pendapat tentang materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Guru menambahkan penjelasan mengenai materi yang sedang dipelajari. Siswa mendapat penjelasan yang lebih detail dari guru tentang pengaruh perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup. Pembelajaran dilanjutkan dangan pembagian kelompok oleh guru yang beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan pada nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian dan mengatur tempat duduk siswa agar setiap kelompok dapat saling bertatap muka atau berhadap-hadapan. Guru memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa dalam bekerja kelompok. Guru membagi materi kepada masing-masing ketua kelompok. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke teman satu kelompoknya. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok. Guru dapat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator apabila diperlukan. Masing-masing 75 siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompoknya. Setelah pertanyaan ditulis dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat bola-bola lalu dilempar ke siswa lain yang berbeda kelompoknya dalam jangka waktu 5 menit. Setelah mendapat satu bola dengan satu pertanyaan didalamnya, setiap siswa harus menjawab pertanyaan tersebut secara bergiliran. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya berhasil menjawab pertanyaan dengan banyak jawaban yang benar. Pembelajaran diakhiri dengan pembuatan kesimpulan hasil pembelajaran bersama siswa. Selanjutnya siswa diberikan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang materi yang baru diajarkan. c. Pengamatan Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Tahap observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pengamat melakukan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain tentang perfomance guru dalam mengajar, yang meliputi gaya mengajar, suara guru mengajar, penguasaan materi. Observasi yang dilaksanakan tidak hanya kepada sisi guru saja melainkan aspek siswa.

d. Refleksi

Merupakan analisis hasil observasi dari hasil tes. Refleksi pada siklus III dilaksanakan segera setelah tahap pelaksanaan dan observasi selesai. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas mendiskusikan pengamatan untuk mendapat simpulan. 76 setelah berakhirnya siklus III diharapkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada mata pelajaran ipa berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA KELAS IV SDN MARGAKAYA KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 54

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SD.

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN IPA SD.

0 19 31

(ABSTRAK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI SD NEGERI GETAS 2 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA.

0 0 2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa SD Kelas 5 di Kudus Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

0 0 8

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN BERSEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAMIJEN

0 0 12