Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Analisis Grafik P-P Plot Uji Kolmogorov-Smirnov test Tabel 5.2. Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test

5.2. Analisis Data 5.2.1. Uji Asumsi Klasik Pengujian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam persamaan regresi linier berganda. Hal ini dilakukan sebelum pengujian hipotesis meliputi :

5.2.1.1. Uji Normalitas Persamaan Hipotesis 1

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui :

a. Analisis Grafik P-P Plot

Gambar 5.1. Grafik Uji Normalitas Persamaan Hipotesis 1 Berdasarkan pada Gambar 5.1 tersebut Ghozali 2005 menyatakan jika distribusi data adalah normal, maka terdapat titik titik yang menyebar disekitar garis Universitas Sumatera Utara diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Hasil grafik tersebut menunjukkan bahwa titik titik yang menyebar disekitar garis diagonalnya maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Kolmogorov-Smirnov test Tabel 5.2. Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 57 Mean .0000000 Normal Parameters a,b Std. Deviation .43019560 Absolute .124 Positive .124 Most Extreme Differences Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .934 Asymp. Sig. 2-tailed .347 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 9 Dari hasil pengujian pada Tabel 5.2 diatas terlihat besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,934 dengan nilai signifikan sebesar 0.347 jauh diatas 0.05. dalam hal ini berarti Ho diterima yang berarti data penelitian berdistribusi normal.

5.2.1.2. Uji Multikolinearitas Persamaan Hipotesis 1

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2002, pada umumnya jika Universitas Sumatera Utara VIF 10 dan Tolerance dibawah 0.1, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Tabel 5.3. Uji Multikolinieritas Persamaan Hipotesis 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant -7.895 2.761 -2.860 .006 Ln_PAD_X1 .558 .065 .721 8.532 .000 .981 1.019 Ln_DAU_X2 .351 .144 .214 2.435 .018 .908 1.101 Ln_DAK_X3 .070 .081 .075 .859 .394 .922 1.084 a. Dependent Variable: Ln_KK_Z Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 10 Dari Tabel 5.3 diatas, terlihat bahwa variabel independen yaitu PAD X1, DAU X2 dan DAK X3 mempunyai angka Variance Inflation Factor VIF dibawah angka 10 dan nilai tolerance diatas 0.1 Ghozali, 2005. Hal ini berarti bahwa regresi yang dipakai untuk ke 3 tiga variabel diatas tidak terdapat problem multikolinieritas.

5.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas Persamaan Hipotesis 1

Dari grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada gambar 5.2 dibawah, terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar 5.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Output SPSS. Lampiran 11. Gambar 5.2. Gambar Hasil uji Heteroskedastisitas persamaan hipotesis 1 5.2.1.4. Uji Autokorelasi Persamaan Hipotesis 1 Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu sebelumnya. Ghozali 2005:95 menyatakan bahwa “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya ”. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu : 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Uji Autokorelasi Persamaan Hipotesis 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .793 a .628 .607 .44220 1.920 a. Predictors: Constant, Ln_DAK_X3, Ln_PAD_X1, Ln_DAU_X2 b. Dependent Variable: Ln_KK_Z Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 10 Dari Tabel 5.4. di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa angka durbin watson sebesar 1.920 dan terletak di antara nilai -2 dan +2. Nilai ini menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel di dalam model regresi. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi.

5.2.1.5. Uji Normalitas Persamaan I Hipotesis 2

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui : Universitas Sumatera Utara

a. Analisis Grafik P-P Plot

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Di Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

1 53 124

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Modal (Stud

0 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

1 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

0 4 18

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 3 12

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 2 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Pemoderasi

0 2 17

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan Belanja Modal sebagai Variabel Intervening.

0 0 13

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Doc1

1 0 1