BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai PAD, DAU dan DAK
terhadap kinerja keuangan dengan belanja modal sebagai variabel interveningnya adalah sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa secara simultan variabel PAD, DAU, dan DAK berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara
parsial variabel PAD dan DAU berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan, namun DAK tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian konsisten dan sejalan dengan hasil yang diperoleh oleh Florida 2007.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua persamaan I menunjukkan bahwa secara simultan variabel PAD, DAU dan DAK berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.
Secara parsial hanya variabel PAD dan DAU yang berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian konsisten dan sejalan
dengan hasil yang dicapai oleh Sulistyawan 2007. 3. Hasil pengujian hipotesis kedua persamaan II menunjukkan bahwa secara parsial
hanya variabel PAD dan DAU berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal. Sedangkan variabel DAK tidak berpengaruh terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
keuangan melalui belanja modal. Namun secara simultan variabel PAD, DAU dan DAK berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal.
Hasil riset ini mendukung hasil dari riset Florida 2007 Sulistyawan 2007, Novita 2008, serta Setyawan dan Adi 2009.
6.2. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu: 1.
Penelitian hanya menggunakan variabel PAD, DAU, DAK, Belanja Modal dan Kinerja Keuangan yang diukur hanya fokus pada kinerja keuangan. Penelitian ini
tidak menggunakan Dana Bagi Hasil DBH sehingga belum menggambarkan kondisi yang sesungguhnya potensi daerah Propinsi Riau yang merupakan daerah
penghasil Minyak Bumi yang dialokasikan pada Dana Bagi Hasil DBH. 2.
Jumlah sampel penelitian hanya pada provinsi Riau sehingga tidak bisa menggeneralisasi hasil penelitian secara keseluruhan dimana ada 33 tiga puluh tiga
propinsi di Indonesia. 3.
Kedudukan variabel Belanja Modal hanya sebagai variabel intervening dimana kedudukannya hanya sebagai perantara antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Dan penelitian ini tidak memberikan secara rinci alokasi penggunaan PAD, DAU, DAK dan Belanja modal daerah mana yang memberikan kontribusi
besar terhadap kinerja keuangan.
Universitas Sumatera Utara
6.3. Saran Penelitian