BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
penting Sumarni, 2006:27. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah PAD, DAU, dan DAK. Sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah
kinerja keuangan, serta belanja modal menjadi variabel intervening. Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
DAU X2
DAKX3 KINERJA
KEUANGAN Z
PAD X1
Gambar 3.1. Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Kinerja Keuangan
Variabel Independen Variabel intervening Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara
DAU X2
DAK X3 BELANJA
MODAL Y KINERJA
KEUANGAN Z
PAD X1
Gambar 3.2. Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Kinerja Keuangan dengan Belanja Modal sebagai variabel intervening
Sehubungan dengan tujuan otonomi daerah, yaitu menuntun kemandirian daerah maka upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan PAD
sebagai sumber pendanaan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD adalah dengan meningkatkan jumlah PAD yang berasal dari pajak daerah dan retribusi
daerah. UU Nomor 32 tahun 2004 dan UU Nomor 33 tahun 2004 merupakan tantangan bagi pemerintah daerah untuk melakukan kerja keras guna mengembangkan
kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya dalam bidang kesehatan pendidikan, dan perumahan. Kerja keras tersebut salah satunya diwujudkan dalam pengembangan model
keuangan daerah baik itu intensifikasi maupun ekstensifikasi pemerintah Kabupaten dan Kota se Propinsi Riau mewujudkan visi.
Pajak dan retribusi daerah yang menjadi komponen utama dari PAD juga terpengaruh akibat terjadinya krisis ekonomi. Menurunnya aktivitas ekonomi
Universitas Sumatera Utara
masyarakat akibat adanya krisis ekonomi menyebabkan terganggunya penerimaan masyarakat yang kemudian mempengaruhi penerimaan pendapatan daerah yang
mengakibatkan pendapatan daerah menjadi lebih rendah dan tidak menentu. Dengan keadaan pemerintah yang mengalami tekanan keuangan mengakibatkan penyusunan
APBD menjadi tidak pasti sehingga menyebabkan kemungkinan adanya pergeseran pada komponen-komponen pendapatan dan belanja daerah. Tekanan keuangan berakibat
pada tidak stabilnya kesiapan Pemerintah Kabupaten dan Kota terutama pada segi keuangannya, kinerja keuangan merupakan salah satu tolak ukur dari kesiapan suatu
daerah dalam menghadapi otonomi daerah. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kinerja keuangan diperkirakan baik secara
langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa variabel independen yaitu PAD, DAU dan DAK dengan uraian sebagai berikut:
a. Semakin tinggi besaran PAD maka semakin tinggi Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah. b.
Semakin tinggi besaran DAU maka semakin tinggi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah.
c. Semakin tinggi DAK maka akan semakin tinggi Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah. d.
Semakin tinggi PAD, DAU, dan DAK maka semakin tinggi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah melalui Belanja Modal.
3.2. Hipotesis Penelitian