Hipotesis Kedua 2 1. Hipotesis Kedua 2 Persamaan I

5.3.2. Hipotesis Kedua 2 5.3.2.1. Hipotesis Kedua 2 Persamaan I Pengujian hipotesis kedua persamaan I yaitu menguji pengaruh PAD, DAU, dan DAK terhadap belanja modal secara parsial dan simultan. Langkah awal pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian goodness of fit. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.14. di bawah ini : Tabel 5.14. Pengujian Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .645 a .416 .383 1.10739 1.618 a. Predictors: Constant, Ln_DAK_X3, Ln_PAD_X1, Ln_DAU_X2 b. Dependent Variable: Ln_BM_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 19 Nilai R Square pada Tabel 5.14 diatas sebesar 0,416. Hal ini menunjukkan bahwa 41.6 variabel PAD, DAU dan DAK berpengaruh terhadap Belanja Modal atau 41.6 variabel belanja modal mampu dijelaskan oleh variabel PAD, DAU, dan DAK sedangkan sisanya sebesar 58,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

5.3.2.1.1. Uji F Hipotesis Kedua 2 Persamaan I

Untuk menguji apakah parameter koefesien R 2 variabel independen secara keseluruhan signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak; dan apabila F hitung ≤ F tabel maka Ho dapat diterima. Dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho ditolak dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho diterima. Serta apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho ditolak dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho diterima. Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 5.15 berikut ini : Tabel 5.15. Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 46.331 3 15.444 12.593 .000 a Residual 64.995 53 1.226 1 Total 111.325 56 a. Predictors: Constant, Ln_DAK_X3, Ln_PAD_X1, Ln_DAU_X2 b. Dependent Variable: Ln_BM_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 19 Tabel 5.15 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 12.593 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh dibawah 0.05. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95  = 0,05 adalah 2.34. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung F tabel 12.593 2.34. Universitas Sumatera Utara Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen PAD, DAU dan DAK terhadap Belanja Modal dapat diterima secara keseluruhan.

5.3.2.1.2. Uji t Hipotesis Kedua 2 Persamaan I

Untuk menguji indikator signifikansi parameter koefesien R 2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik t Uji t dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak; dan apabila t hitung ≤ t tabel maka Ho dapat diterima. Serta apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho ditolak dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5.16 dibawah ini : Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -14.022 6.914 -2.028 .048 Ln_PAD_X1 .839 .164 .543 5.123 .000 Ln_DAU_X2 .721 .361 .220 2.010 .049 1 Ln_DAK_X3 .243 .203 .131 1.198 .236 a. Dependent Variable: Ln_BM_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 19 Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan PAD sebesar 0.000 jauh dibawah 0.05 dan t hitung variabel PAD X1 sebesar 5.123 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 2,000 5.123 2,000. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan Universitas Sumatera Utara H . Artinya variabel PAD berpengaruh terhadap Belanja modal. Selain itu dari tabel menunjukkan bahwa tingkat signifikan variabel DAU sebesar 0.049 dibawah 0.05 dan t hitung variabel DAU X2 sebesar 2.010 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 2,000 2.010 2,000. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H 0. Artinya DAU berpengaruh terhadap belanja modal. Sedangkan variabel DAK X3 tidak berpengaruh signifikan karena nilai signifikan variabel DAK jauh diatas 0.05 dan nilai t hitung nilai t tabel . Berdasarkan Tabel 5.16 diatas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk : Y = -14.022 + 0.839X1 + 0.721X2 + 0.243X3 + e1 a. Nilai konstanta sebesar -14.022 artinya apabila nilai PAD, DAU dan DAK bernilai nol, maka nilai Belanja Modal akan bernilai sebesar -14.022. b. Koefisien regresi variabel PAD sebesar 0.839 bermakna jika variabel PAD meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Belanja Modal sebesar 0.839 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. c. Koefisien regresi variabel DAU sebesar 0.721 bermakna jika variabel DAU meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Belanja Modal sebesar 0.721 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. d. Koefisien regresi variabel DAK sebesar 0.243 bermakna jika variabel DAK meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Belanja Modal sebesar 0.243 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Universitas Sumatera Utara 5.3.2.2. Hipotesis Kedua 2 Persamaan II Pengujian hipotesis kedua persamaan II yaitu menguji pengaruh PAD, DAU, dan DAK terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal. Langkah awal pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian goodness of fit. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.17. di bawah ini : Tabel 5.17. Pengujian Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .796 a .633 .605 .44352 1.909 a. Predictors: Constant, Ln_BM_Y, Ln_DAK_X3, Ln_DAU_X2, Ln_PAD_X1 b. Dependent Variable: Ln_KK_Z Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 20 Nilai R Square pada Tabel 5.17 diatas sebesar 0,633. Hal ini menunjukkan bahwa 63.3 variabel PAD, DAU, DAK berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan belanja modal sebagai variabel intervening atau 63.3 variabel Kinerja keuangan mampu dijelaskan oleh variabel PAD, DAU, DAK dan belanja modal sebagai variabel intervening sedangkan sisanya sebesar 36.7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini.

5.3.2.2.1. Uji F Hipotesis Kedua 2 Persamaan II

Untuk menguji apakah parameter koefesien R 2 variabel independen secara keseluruhan signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan Universitas Sumatera Utara confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak; dan apabila F hitung ≤ F tabel maka Ho dapat diterima. Dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho ditolak dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho diterima. Serta apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho ditolak dan apabila tingkat signifikan 0.05 maka Ho diterima. Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 5.18 berikut ini : Tabel 5.18. Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 17.647 4 4.412 22.427 .000 a Residual 10.229 52 .197 1 Total 27.876 56 a. Predictors: Constant, Ln_BM_Y, Ln_DAK_X3, Ln_DAU_X2, Ln_PAD_X1 b. Dependent Variable: Ln_KK_Z Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 20 Tabel 5.18 diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 22.427 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh dibawah 0.05. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95  = 0,05 adalah 2.34. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung F tabel 12.593 2.34. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan PAD, DAU, dan DAK berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal

5.3.2.2.2. Uji t Hipotesis Kedua 2 Persamaan II

Untuk menguji indikator signifikansi parameter koefesien R 2 signifikan atau tidak, dapat dilihat bantuan alat uji statistik t Uji t dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila t hitung t tabel maka Universitas Sumatera Utara Ho ditolak; dan apabila t hitung ≤ t tabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5.19 dibawah ini : Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -7.256 2.875 -2.524 .015 Ln_PAD_X1 .520 .080 .672 6.480 .000 Ln_DAU_X2 .318 .150 .194 2.122 .039 Ln_DAK_X3 .059 .082 .063 .710 .481 1 Ln_BM_Y .298 .055 .162 2.087 .046 a. Dependent Variable: Ln_KK_Z Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 20 Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan variabel PAD sebesar 0.000 jauh dibawah 0.05 dan nilai t hitung sebesar 6.480 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 2,000 6.480 2,000. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Artinya koefisien jalur PAD signifikan dan PAD berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal. Pada variabel DAU tingkat signifikan sebesar 0.039 jauh dibawah 0.05 dan nilai t hitung sebesar 2.122 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 2,000. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Artinya koefisien jalur DAU signifikan dan DAU berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui belanja modal. Sedangkan variabel DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Universitas Sumatera Utara melalui belanja modal karena tingkat signifikan sebesar 0.481 jauh diatas 0.05 dan nilai t hitung nilai t tabel . Selain itu variabel Belanja Modal sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Keuangan karena tingkat signifikan sebesar 0.046 dibawah 0.05 dan nilai t hitung sebesar 2.087 sedangkan nilai t tabel adalah 2.000, jadi t hitung t tabel. Berdasarkan Tabel 5.19 diatas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk : Z = -7.256 + 0.520X1 + 0.318X2 + 0.059X3 + 0.298Y + e2 a. Nilai konstanta sebesar -7.256 artinya apabila nilai PAD, DAU dan DAK bernilai nol, maka nilai Kinerja Keuangan akan bernilai sebesar -7.256. b. Koefisien regresi variabel PAD sebesar 0.520 bermakna jika variabel PAD meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Kinerja Keuangan sebesar 0.520 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. c. Koefisien regresi variabel DAU sebesar 0.318 bermakna jika variabel DAU meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Kinerja Keuangan sebesar 0.318 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. d. Koefisien regresi variabel DAK sebesar 0.059 bermakna jika variabel DAK meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Kinerja Keuangan sebesar 0.059 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. e. Koefisien regresi variabel Belanja Modal sebesar 0.298 bermakna jika variabel Belanja Modal meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan nilai Kinerja Universitas Sumatera Utara

5.4. Besarnya Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Di Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

1 53 124

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Modal (Stud

0 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

1 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

0 4 18

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 3 12

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 2 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Pemoderasi

0 2 17

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan Belanja Modal sebagai Variabel Intervening.

0 0 13

Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Doc1

1 0 1