50
Diperkuat lagi oleh penelitian Manna et al., 2004 pada tikus, yang melakukan latihan fisik maksimal dengan berenang, menimbulkan peningkatan produksi
MDA bukti adanya stres oksidatif yang berbeda nyata p0,05 dengan kontrol tanpa latihan fisik maksimalberenang. Dinyatakan juga bahwa stres oksidatif
yang timbul karena latihan fisik maksimal tersebut dapat menyebababkan gangguan fungsi sistem reproduksi jantan. Klomberg et al., 2002 menyatakan
bahwa salah satu fungsi reproduksi jantan tersebut adalah penghasilan testosteron oleh testis sel Leydig yang ikut mensuplai kandungan testosteron plasma.
4.2.2. Jumlah Sperma mencit Mus musculus L.
Jumlah sperma mencit tertinggi didapatkan pada P0 158,90±60,56 jutamL, yang berbeda nyata p0,05 dengan P1 dan P2, tetapi tidak berbeda
nyata dengan P3 dan P4. Hal ini membuktikan bahwa kecilnya radikal bebas yang ditimbulkan karena tidak adanya latihan fisik maksimal menyebabkan jumlah
sperma tidak terpengaruh nyata. Seperti yang dinyatakan oleh Schürmann et al., 2002 dalam kondisi normal tanpa gangguan yang berarti, produksi sperma
berjalan sebagaimana mestinya tanpa gangguan. Jumlah sperma pada P3 dan P4 tidak berbeda nyata dengan kontrol P0. Ini
menandakan bahwa pemberian tocopherol pada saat latihan fisik maksimal dilakukan sangat berpengaruh nyata p0,05. Efek antioksidan dari tocoperol
terhadap radikal bebas yang terbentuk karena latihan fisk maksimal terbukti dapat ditekan oleh tocopherol. Ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan
perbedaan yang secara nyata p0,05 antara P3 dan P4 kelompok latihan
Universitas Sumatera Utara
51
fisik+tocopherol dengan P1 dan P2 kelompok letihan fisik maskimal. Hariyatmi 2004 menyatakan bahwa, tocopherol merupakan antioksidan nonenzimatik yang
melindungi membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas. Tocopherol mengendalikan peroksida lemak dengan menyumbangkan hidrogen ke dalam
reaksi yang mampu mengubah radikal peroksil hasil peroksidasi lipid menjadi radikal tocopherol yang kurang reaktif, sehingga tidak mampu merusak rantai
asam lemak dan selanjutnya melindungi sel dari kerusakan. Acharya et al., 2008Penelitian yang dilakukan terhadap mencit yang dipaparkan Cadmium Cd
1 mgkg berat badan secara intraperitoneal selama 5 minggu memperlihatkan bahwa pemberian vitamin C 10 mgkg berat badan maupun tocopherol 100 mgkg
berat badan secara intraperitoneal mampu mengurangi kadar MDA dalam testis dan meningkatkan jumlah sperma disertai penurunan persentase sperma yang
berbentuk abnormal. Rao dan Sharma 2001 menemukan adanya efek proteksi oleh tocopherol 2mgkg berat badan per oral terhadap fungsi reproduksi mencit
jantan yang dipaparkan Merkuri 1,25 mgkg berat badanhari selama 45 hari yang ditandai dengan peningkatan dalam jumlah dan motilitas sperma, peningkatan
morfologi sperma yang normal serta jumlah sperma yang hidup. Ini menunjukkan bahwa tocopherol sebagai antioksidan mampu melindungi atau memperbaiki
fungsi reproduksi mencit jantan yang terpapar oleh berbagai zat penginduksi stres oksidatif.
Jumlah sperma mencit yang terendah pada P1 67,70±15,45 yang berbeda nyata p0,05 dengan P0, P3, dan P4, tetapi tidak berbeda nyata p0,05 dengan
P2. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan pada
Universitas Sumatera Utara
52
latihan fisik maksimal sehingga menyebabkan peroksidasi lipid pada membran plasma sperma sehingga menimbulkan kematian pada sperma yang akhirnya
jumlah sperma menjadi sedikit. Latihan fisik maksimal dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif pada
tikus Senturk et al., 2001 dan manusia Sonneborn and Barbee, 1998; Pedersen and Hoffman-Goetz, 2000; Senturk et al., 2005; Escobar et al., 2009. Aktivitas
fisik yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya stres oksidatif melalui peningkatan pembentukan ROS yang berasal dari metabolisme aerobik sel-sel otot
selama aktivitas fisik tersebut Peake et al., 2006. Menurut Manna et al., 2004, ROS yang terbentuk selanjutnya dapat menyerang jaringan dan organ tubuh,
termasuk organ reproduksi. Penelitian terhadap beberapa kelompok tikus jantan yang mendapat perlakuan renang dengan intensitas yang berbeda-beda selama 1
jam, 2 jam, atau 3 jam didapati penurunan jumlah sperma, motilitas sperma, kadar plasma testosteron, kadar LH, penurunan kadar enzim superoxide dismutase
SOD, catalase, glutathione peroxidase GPX, dan glutathione-S-transferase GST bersamaan dengan peningkatan kadar MDA dalam testis tikus.
4.2.3. Berat Testis mencit Mus musculus L.