Testis Fungsi Testis dan Testosteron

22 jaringan hati mencit. Dalam hal ini pemberian vitamin E 2 mghari per oral selama 15 hari dapat melindungi jaringan hati dan meningkatkan status antioksidan total yang diukur dalam jaringan hati mencit yang terpapar aflatoxin, yaitu toksin yang dihasilkan jamur A. Flavus dan A. Parasiticus yang bertindak sebagai radikal bebas dan bersifat hepatotoksik. Wresdiyati et al., 2002 melaporkan pemberian α-tokoferol dengan dosis 60 mgkgberat badan hari selama tujuh hari pada tikus yang mendapat perlakuan stres yaitu dengan cara puasa selama 5 hari dan berenang selama 5 menithari menunjukkan peningkatan aktivitas SOD Superoxide Dismutase dan menurunkan kadar MDA dalam jaringan hati tikus. Verna et al., 2001 mendapatkan pemberian vitamin E 2 mghari per oral selama 45 hari mampu meningkatkan aktivitas enzim superoxide dismutase, glutathione peroxidase, dan catalase, serta menurunkan kadar MDA testis mencit yang dipaparkan aflatoxin 25 ghari per oral selama 45 hari.

2.6. Fisiologi Reproduksi Mencit Jantan

Sistem reproduksi mencit jantan terdiri atas testis, epididimis dan vas deverens, sisa sistem ekskretori pada masa embrio yang berfungsi untuk transport sperma, kelenjar aksesoris, uretra dan penis. Selain uretra dan penis, semua struktur ini berpasangan Rugh., 1976.

2.6.1. Testis

Testis ditutupi oleh jaringan ikat fibrous, tunika albuginea, testis yang bagian tipisnya atau septa akan memasuki organ untuk membelah menjadi lobus, Universitas Sumatera Utara 23 yang mengandung tubulus yang berkelok-kelok disebut tubulus semineferus contortus didalamnya berlangsung proses spermatogenesis. Bagian dimana tunika memasuki testis dan bagian arteri testikular masuk disebut sebagai hilus. Arteri memberi nutrisi setiap bagian testis, dan akan berhubungan dengan vena ketika meninggalkan hilus Rugh., 1976.

2.6.2. Fungsi Testis dan Testosteron

Secara embriogenesis, testis berkembang dari gonadal ridge yang terletak dorsal dari rongga abdomen. Pada bulan-bulan terakhir kehidupan janin, testis perlahan mulai turun keluar dari rongga abdomen melalui kanalis inguinalis masuk kedalam skrotum. Meskipun waktunya bervariasi proses penurunan testis biasanya selesai pada bulan ketujuh masa gestasi SherwoodL., 2004. Testis mempunyai dua fungsinya yaitu spermatogenesis dan steroidogenesis. Sekitar 80 massa testis dari tubulus seminiferosa yang didalamnya berlangsung proses spermatogenesis. Sel Leydig atau sel interstisium yang terletak di extra tubuler, inilah yang mengeluarkan testosteron atau sintesa androgen Sherwood L., 2004. Setelah disekresikan oleh testis, kurang lebih 97 dari ikatan lemah dengan plasma albuminatau berikatan kuat dengan beta globulin yang disebut hormon sex binding globulin dan akan bersirkulasi di dalam darah selama 30 menit sampai satu jam. Pada saat itu testosteron di transfer ke jaringan atau di Universitas Sumatera Utara 24 degradasikan menjadi produk yang tidak aktif yang kemudian dieksresikan Sherwood L., 2004. Secara umum testosteron bertanggung jawab atas perbedaan karakter maskulin dari tubuh. Bahkan pada saat masa janin, testis distimulasi oleh chorionic gonadotropin dari placenta untuk memproduksi testosteron selama perkembangan janin dan sampai 10 minggu atau lebih setelah lahir, setelah itu testosteron tidak diproduksi selama masa kanak-kanak sampai usia kurang lebih 10-13 tahun. Kemudian produksi testoteron akan meningkat dengan cepat dibawah stimulus gonadotropin hormon yang diproduksi oleh hipofise anterior sebagai onset dari pubertas dan berlangsung sepanjang hidup Sherwood L., 2004. Efek testosteron dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu; 1 efek pada sistem reproduksi sebelum lahir, 2 efek terhadap jaringan seks spesifik setelah lahir, 3 efek lain yang berhubungan dengan reproduksi, 4 efek terhadap karakteristik seks sekkunder, 5 fungsi non-reproduksi lain Sherwood L., 2004.

2.6.3. Tubulus Seminiferus Testis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Gambaran Histologis Tubulus Proksimal Ginjal Pada Mencit Betina Dewasa (Mus musculus L) Yang Mendapat Latihan Fisik Maksimal

0 59 66

Pengaruh Paparan Asap Rokok Elektrik Terhadap Motilitas, Jumlah Sel Sperma Dan Kadar MDA Testis Mencit Jantan (Mus musculus, L.)

10 92 71

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Jumlah, Morfologi Dan Motilitas Sperma Serta Kadar Malondialdehyde (MDA) Testis Mencit Jantan Dewasa (Mus musculus L) Yang Mendapat Latihan Fisik Maksimal

0 66 81

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sel Leydig Dan Jumlah Sperma Mencit Jantan Dewasa ( Mus musculus, L. ) Yang Dipapari Monosodium Glutamate (MSG)

0 62 54

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sperma Dan Morfologi Sperma Mencit Jantan Dewasa (Mus musculus, L.) Yang Dipaparkan Monosodium Dlutamate (MSG)

4 35 78

Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit (Mus musculus L) Jantan

0 29 101

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP BERAT TESTIS, JUMLAH SEL LEYDIG, DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L)JANTAN DEWASA YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT

2 33 97

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT JANTAN MUS MUSCULUS YANG MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL

0 17 90

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL PADA MENCIT BETINA DEWASA (Mus musculus L) YANG MENDAPAT LATIHAN FISIK MAKSIMAL

0 0 7

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) EJAKULAT - Studi Experimental pada Mencit Jantan Dewasa (Mus Musculus Linnaeus) yang Mendapat Latihan Fisik Maksimal - Unissula Repository

0 0 6