Selective action dalam sebuah informasi mengarahkan untuk memutuskan tindakan yang dipilhnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua
informasi yang diterima.
Dalam model ini dijelaskan bahwa umpan balik dari komunikate tidak selalu sama walaupun informasi atau pesan dan media yang digunakan sama. Hal ini disebabkan karena adanya seleksi penyaringan dari khalayak atau mahasiswa,
seleksi penyaringan itu antara lain perbedaan persepsi, perbedaan minat. Oleh karena itu tanggapan yang akan diberikan mahasiswa pun akan berbeda. Mahasiswa akan memberikan
tanggapan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh MUI melalui jaringan internet. Tanggapan tersebut dapat berupa perubahan pandangan, perubahan sikap bahkan perubahan tingkah laku.
II.3. Opini Publik
II.3. 1. Pengertian Opini Publik
Menurut William Albig Sunarjo, 1984 : 31, opini adalah suatu pemyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau an opinion is some
expression on controversial point. Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau
sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau sesuatu masalari yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek
opini publik. Subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai rasa ragu-ragu
terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling
mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu:
1. Pernyataan,
2. Mengenai masalah yang bertentangan. Pendapat atau opini itu tidak akan
timbul bila tidak ada pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau
Universitas Sumatera Utara
ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan suatu bentuk tingkah laku yang lain.
Sunarjo 1984 : 24 menjelaskan opini pendapat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan; b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat;
c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar. Menurut Mayor Polak Sunarjo, 1984 : 19, publik atau khalayak ramai
adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang
sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dan
dengan mewujudkan tindakan yang konkret. Sedangkan pengertian publik menurut Soekamto adalah kelompok yang
tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media komunikasi baik media komunikasi secara umum misalnya pembicaraan secara
pribadi, desas-desus, melalui media komunikasi massa misalnya surat kabar, radio, televisi dan sebagainya.
Bogadus mengatakan bahwa publik itu adalah sejumlah besar orang antara yang satu dengan yang lain tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya
mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah Sumarno, 1990: 24.
Herbert Blumer Sastropoetro, 1990 : 108 mengemukakan ciri-ciri publik sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Dikonirontasikan atau dihadapkan pada suatu isu; 2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;
3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu. Para ilmuwan mengungkapkan berbagai rumusan yang satu sama lain
berbeda akan batasan opini publik. Cutlip dan Center Sastropoetro, 1990 : 70 menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual
tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang. Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu
kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individi- individu yang berada dalam suatu kelompok.
Sedangkan menurut Clyde, opini publik adalah penilaian sosial mengenai suatu masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses perukaran-pertukaran yang
sadar dan rasional oleh khalayaknya Sumarno, 1990 : 19. Irish dan Protho Susanto, 1985 : 91 menyatakan bahwa suatu pendapat
harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini
karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat tentang
suatu kejadian yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.
Selanjutnya Irish dan Protho Susanto, 1985 : 92 menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan
membentuk pendapatnya dan menyatakannya atau memberikan tanggapannya
Universitas Sumatera Utara
atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula. Dengan demikian, opini publik merupakan opini yang mengandung unsur-unsur berikut:
1. Adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial;
2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah tersebut,
melibatkan diri ke dalamnya dan berusaha memberikan pendapatnya. 3.
Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tersebut.
Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa opini publik adalah Sunarjo, 1984 : 32 :
1. Opini publik merupakan persatuan pendapat sintesa dari pendapat-
pendapat orang banyak; 2.
Sedikit banyaknya mendapat dukungan dari sejumlah orang; 3.
Dalam opini publik orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju terhadap gagasan atau terhadap suatu situasi, kejadian atau peristiwa.
4. Opini publik merupakan kesatuan perasaan emosi dan akal, karenanya
opini mudah berubah misalnya dari setuju menjadi tidak setuju; 5.
Opini publik dapat dibentuk dan karena opini itu bukan suatu fakta maka belum tentu benar;
6. Opini publik mungkin sekali dilakukan dengan timbulnya suatu aksi,
misalnya demonstrasi atau unjuk pendapat; 7.
Tidak boleh dilupakan bahwa terbentuknya opini publik selalu memulai diskusi sosial.
II.3.2. Proses Pembentukan Opini Publik
Universitas Sumatera Utara
Menurut Cutlip dan Center, opini publik merupakan hasil penyatuan pendapat para individu tentang masalah-masalah yang bersifat umum
Sastropoetro, 1990 : 52. Mengenai suatu persoalan isu yang dianggap aktual, tiap individu dapat
mempercakapkannya tanpa acara, waktu dan tempat. Percakapan yang berupa pertukaran-pikiran dan kadang-kadang berdebat sengit itu berlangsung di jalan, di
kantor, di rumah makan atau waning kopi, di tempat-tempat pertemuan atau dimana saja, dimana masing-masing pihak yang terkait mengajukan pendapatnya
berlandas pada fakta atau perasaan sentimen, prasangka prejudice, harapan, ketakutan, kepercayaan, pengalaman, prinsip-prinsip, pendirian, tradisi, keyakinan
dan sebagainya. Persoalan yang didiskusikan iu dalam prosesnya mengacu pada suatu kondisi yang terkonsolidasi dan jelas hingga terwujud bentuk-bentuk
pendapat tertentu Sumarno, 1990 : 19. Selanjutnya dikemukakan bahwa. orang-orang yang mempunyai opini atau
pendapat yang tegas, mendasarkannya kepada alasan-alasan yang rasional yang berarti dasar-dasar yang masuk akan dan dapat dimengerti oleh orang lain. Jadi
seperti telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah ada tiga sebab yang menimbulkan perbedaan pendapat, yaitu :
1. Perbedaan pandangan terhadap fakta 2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan
3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan Dasar-dasar yang rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi
berarti bahwa disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-
Universitas Sumatera Utara
hatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu opini yang menguntungkan.
Kelompok-kelompok manusia yang terdiri atas individu-individu yang secara kebetulan misalnya bertemu di jalan, di waning, di tempat kerja atau
dirumah, kemudian secara tidak sadar berkumpul dan kemudian mendiskusikan isu tersebut hingga terpenuhi ciri-ciri sebagai berikut Sastropoetro, 1990 : 108:
1. Kehadiran kelompok bukan akibat dari suatu rencana yang telah dirumuskan
terlebih dahulu, tetapi merupakan suatu respon yang bersifat alamiah dan wajar terhadap suatu isu atau situasi tertentu;
2. Kelompok tersebut bukan pula merupakan suatu kelompok yang telah
didirikan secara resmi, dan karenanya tidak mengenal struktur organisasi dan unsur norma lainnya;
3. Bertemunya individu-individu dalam kelompok terbentuk karena spontanitas.
Tersiarnya berita-berita, menimbulkan situasi bahwa secara tidak sengaja dan tertarik kepada berita-berita tersebut, orang-orang membicarakannya. Mereka
secara spontan membicarakan salah satu soal yang bersifat kontroversial. Pada awalnya pembicaraan berjalan tenang, tetapi lambat laun tanpa disadari mereka
terlibat dalam diskusi. Masing-masing mengemukakan suatu penyelesaian. Pendapat-pendapat yang saling dipertukarkan akan menghasilkan masukan yang
beragam dan simpang siur, yang lambat laun akan menuju kepada satu pikiran yang bulat.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, menurut Sastropoetro 1990 : 109, terdapat tiga tahap pembicaraan sebagai berikut:
Tahap 1. Masukan yang masih semrawut.
Universitas Sumatera Utara
Tahap 2. Tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas dan menyatu.
Tahap 3. Tahap dimana pendapat telah menyatu, bulat dan kuat. Pendapat yang
terbentuk itu tidak ditentang lagi oleh orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut. Seterusnya publik itu bubar dan membicarakan
masalah lain. Pendapat yang telah dinyatakan dan tidak dipertentangkan itulah yang disebut dengan opini publik.
II.3.3. Kekuatan Opini Publik
Pada opini publik terdapat beberapa kekuatan yang dimilikinya, yaitu Sastropoetro, 1990 : 119-123:
1. 1. Dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap seseorang atau sekelompok
orang yang terkena hukuman tersebut, misalnya rasa malu, rasa dikucilkan, rasa dijauhi, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat yang
menimbulkan frustasi hingga putus asa dan sebagainya. 2.
Sebagai pendukung bagi kelangsungan norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan sesamanya.
3. Dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau menghancurkannya.
4. Dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan.
5. Dapat melestarikan norma sosial.
II.4. Internet
Universitas Sumatera Utara
Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir sejak munculnya TV adalah penemuan dan pertumbuhan internet Severin dan
Tankard, 2007 : 443. SaylingWen, 2001 menjelaskan sekarang ini yang terpenting dan paling
luas adalah intrenet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga komputer super yang paling canggih, inilah strukur
jaringan komputer yang saling berhubungan Bungin, 2006: 136. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya
diversivikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet
Bungin, 2006 : 113. Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah diciptakan oleh manusia, informasi apapun dan dari manapun
memungkinkan untuk didapatkan melalui teknologi ini Febrian, 2005 : 1
II.4.1. Sekilas Mengenai Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti Jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan
jaringan komputer-komputer diseluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi Akbar, 2005 : 10. Selain itu, internet juga
merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga
Febrian, 2005 : 22.
Universitas Sumatera Utara
Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk
sebuah jaringan network. Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-network. Untuk bisa berhubungan
dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal komputer yang mempunyai sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya
dimulai dengan gebrakan besar yang dilakukan di UCLA, sewaktu komputer pertama di koneksikan ke ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan ke empat
site, satu diantaranya ke UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute SRI, UC Santa Barbara, dan University of Utah. Internet mulai digunakan untuk
kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi tersebut Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu
ARPANET dan Milnet sebuah jaringan militer, akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan.
Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja Febrian, 2005 : 21.
Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. dimana sebelumnya pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang menghubungkan 5
Universitas yang disebut dengan UNInet. Dan pada Juni 2004 jaringan Iptek nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider ISP pertama di Indonesia
Febrian, 2005 : 22. Menurut Febrian 2005 : 22 Saat ini, terdapat lebih dari 4 juta host
internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat ganda setiap tahunnya. Istilah internet pada
Universitas Sumatera Utara
mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi
yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran
telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.
APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia memperkirakan sampai akhir tahun 2005 pengguna internet Indonesia mencapai 12 juta dan
perkiraan pengguna internet seluruh dunia mencapai angka 709 juta sampai 945 juta orang Febrian, 2005:25.
II.4.2. Pemanfaatan Internet
Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan varian-varian programnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman
teknologi Bungin, 2006: 135. Febrian 2005: 29 mengatakan dewasa ini, penggunaan internet telah
merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan keagamaan.
Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian
yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berpelimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai
bahan untuk mngerakan tugas-tugas kuliah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan Febrian, 2005: 30.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Syafrizal 2005: 14 dalam bukunya menyebutkan manfaat jaringan komputer Internet bagi user dapat diklompokkan menjadi dua,, yaitu
untuk kebutuhan perusahaan dan jaringan untuk umum. Untuk perusahaan:
1. Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya
data, bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.
2. Keandalan tinggi High realibility yang diperoleh karena tersedianya sumber
daya alternatif. 3.
Menghemat uang Saving money. Komputer berukuran kecil mempunyai rasio hargakinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer yang lebih
besar. Untuk Umum:
1. Akses informasi yang berada di tempat lain seperti akses berita hari ini, info
e-government, e-commerce atau e-business, semuanya up todate.
2. Komunikasi orang ke orang person to Person seperti e-mail, chatting, video
conference dll. Hiburan interaktif seperti nonton acara tv online, radio
streaming, download film atau lagu dll.
II.5. Kontroversi bunga bank dari sudut pandang agama Islam
Sejak tahun 1960-an larangan bunga bank telah menjadi pembicaraan menarik di kalangan umat islam. Pembicaraan ini membawa konsekuensi lagis
terhadap anggapan bahwa bunga bank yang umumnya berlaku dalam system dunia perbangkan dewasa ini adalah termasuk riba. Setidaknya ada dua pendapat
Universitas Sumatera Utara
mendasar yang membahas tentang riba. Pendapat pertama berasal dari kalangan masyarakat umat islam yang mengadopsi dari interpretasi para fuqoha tentang riba
sebagaimana yang tertuang di fiqih hukum islam. Interpretasi ini berimplikasi terhadap setiap tambahan dari pinjaman yang berasal dari kelebihan nilai pokok
yang dipinjamkan yang diberikan oleh peminjam debitur kepada pihak yang meminjam kreditur adalah termasuk riba. Pendapat lainnya mengatakan bahwa
laranga terhadap riba dipahami sebagai suatu yang berhubungan dengan adanya upaya ekploitasi yang secara ekonomis menimbulkan dampak yang sangat
merugikan bagi masyarakat. Abdullah Saeed, Bank Islam Dan Bunga, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2003, hlm. 27.
Pada dasarnya bank-bank konvensional bunga memang merupakan salah satu aspek yang memainkan peran yang sangat vital dalam kehidupan usahanya.
Hal ini desebabkan ia terkait langsung dengan banyak dari produk jasa bank itu sendirdi. Baik itu berbentuk simpanan maupun kredit, masing-masing dengan
bentuknya yang beraneka ragam seperti giro, deposito, tabungan, obligasi, kuk dn lain-lain.
II.6. Riba A. Pengertian dan hukum riba
Riba menurut bahsa berarti “az ziyadah” tambahankelebihan menurut istilah riba berarti nulai tambah yang diharamkan dalam urusan meminjam dimana
salah satu pihak merasa berat dan rugi, sementara pihak lain menarik kuntungan tanpa menanggung resiko. Hukum riba haram dan secara tegas disebutkan dalam
Universitas Sumatera Utara
Al Qur’an. Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Qs. Al baqarah : 275
Nabi Muhammad saw bersabda : Dari jabir ra berkata Rosulullah saw telah melaknati orang-orang yang suka makan riba, orang yang judi wakilnya juru
tulisnya, orang yang menyaksikan riba. Rosul selanjutnya bersabda mereka semuanya sama ” dalam berlaku maksiat dan dos HR muslim.
B. Macam-macam riba
Riba itu dibagi menjadi 4 macam yaitu : 1.
Riba Fadhl Yaitu penukaran dua barang yagn sejenis dengan tidak sama lebih
misalnya: menjual 10 kg beras dengan 11 kg beras menjual beras dengan beras yang sama kualitasnya tetapi kuantitasnya berbeda . Sabda Nabi saw
Dari abi hurairah ra ia berkata Rosulullah saw bersabda “ emas dengan emas lagi sama jenis dan timbangannya perak dengan perak lagi yang sama jenis
dan timbangannya. Barang siapa yang manambah atau minta tambahan hal itu adalah riba” HR.Muslim
2. Riba Gordh
Yaitu pinjam meminjam atau berutang piutang dengan manarik keuntungan dari orang yang meminjam atau yag berhutang seperti meminjam
uang dengan sangat tinggi berlipat ganda 3.
Riba Jahiliyah yaitu utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak
mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan. Heri Sudarsono,
Universitas Sumatera Utara
Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Ekonosia Yogjakarta, 2003, hlm. 10- 15
4. Riba Nasiah
Riba nasiah juga disebut riba duyun yaitu riba yang timbul akibat utang piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko
dan hasil usaha muncul bersama biaya.
C. Pendapat-Pendapat Yang Muncul Mengenai Riba Dalam Bank Konvensional
Hingga dewasa ini di dunia islam masih di rasakan perlu pembicarakan masalah perbankan yang berlaku di dunia yang menggunakan sistem bunga. Hal
ini dirasakan wajar mengingat para ulama dalam menghadapi bunga bank ini berbeda pendapat, baik perbedaan itu kontroversional bertentangan maupun
penyimpanan. Pada garis besarnya para ulama terbagi menjadi 3 bagian dalam menghadapi masalah bunga perbankan ini yaitu :
Kelompok yang menganggap haram. Menurut Muhammad Abu Zahrah Abul A’la Al Maudud, Muhammad Abdul Al Arzbi dan Muhammad Nejatullah
Shidiqi adalah kelompok yang mengharamkan bunga ban, bank yang mengambilnya bagi penyimpan uang di bank maupun bagi yang
mengeluarkannya peminjam uang dibank. Alasan-alasan bunga diharamkan menurut nejatullah shidiqi adalah sebagai berikut : Bunga bersifat menindas
dzalim yang menyangkut pemerasan, dalam pinjaman konsumtif seharusnya lemah kekurangan ditolong oleh yang kuat mampu tetapi dengan bunga pada
awalnya orang lemah ditolong kemudian diharuskan membayar bunga, itu tidak
Universitas Sumatera Utara
ditolong, tetapi memeras. Bunga memindahkan kekayaan orang miskin kepada orang kaya yang kemudian seperti menciptakan ketidak seimbangan kekayaan.
Bunga dapat menciptakan kondisi manusia penyagur yaitu para penanam modal dapat menerima setumpukan kekayaan dari bunga-bunga modalnya, sehingga
mereka tidak lagi bekerja untuk menutupi kebutuhan hidupnya. Kelompok yang menganggap subhat. Menurut Mustafa Ahmad Al Zarga
merupakan salah seorang guru besar hukum islam dan perdata Univarsitas Suriah berpendapat sebagai berikut : Sistem perbankan yang berlaku hingga kini dapat
diterima dengan suatu penyimpangan yang bersifat sementara. Dengan kata lain system perbankan merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat di hindari
sehingga umat islam dibolehkan bermuamalah atas dasar pertimbangan darurat, tetapi umat islam berusaha mencari jalan keluar. Pengertian riba dibatasi hanya
mengenai praktek-praktik riba dikalangan arab jahiliyah yaitu yang benar-benar merupakan suatu pemerasan bagi orang-orang mampu kaya terhadap orang-
orang miskin dalam utang piutang yang bersifat konsumtif, buka utang-utang yang bersifat produktif. Bank-bank dirasionalisasi sehingga menjadi perusahaan
Negara yang akan menghilangkan unsure-unsur eksploitasi, sekalipun bank Negara mengambil bunga sebagai keuntungan, kegunaan bukan untuk orang-
orang tertentu melainkan akan menjadi kekayaan Negara yang akan digunakan untuk kepentingan umum.
Ulama muhammadiyah dalam mu’tamar tanjih di Sidoarjo jawa timur tahun 1968 memutuskan bahwa bunga yang diberikan oleh bank-bank milik
Negara kepada para nasabahnya dan sebaliknya termasuk masalah mustabihat. Masalah mustabihat adalah perkara yang belum ditemukan kejelasannya hukum
Universitas Sumatera Utara
halal atau haramnya, sebab mengandung unsure-unsur yang mungkin dapat disimpulkan sebagai perkara yang haram. Namun ditinjau dari segi yang lain ada
pula unsur-unsur lain yang meringankan keharamannya. Di pihak lain bunga masih termasuk riba sebab merupakan tambahan dari pinjaman pokok. Meskipun
tidak terlalu besar, tetapi disisi lain bunga yang relative kecil itu bukan merupakan keuntungan perorangan, melainkan keuntungan yang digunakan untuk
kepentingan umum. Pertimbangan besar kecilnyabunga dan segi penggunaannya dirasakan agak meringankan sifat larangan riba, yang unsur utamanya adalah
pemerasan dari orang orang kaya terhadap orang orang miskin. Meskipun bunga bank dianggap musyatabihat tidak berarti umat islam diberikan kebebasan untuk
mengembangkan bunga. Nabi saw memerintahkan umat islam hati-hati terhadap perkara syubhat dan menjauhinya.
Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda Ali Imran : 130 Jadi yang termasuk riba menurut A Hassan adalah bunga yang berlipat ganda.
Bila bunga hanya dua persen dari modal pinjaman itu, itu tidak berlipat ganda sehingga tidak termasuk riba yang diharamkan oleh agama islam. Dr. H. Hendi
Suhendi, M.Si, Fiqih Muamalah, PT Raja Rafindo Persada Jakarta, 2003, 276- 282
Kontroversi riba dalam Bank Konvensional. Kontroversi bunga bank konvensional masih mewarnai wacana yang hidup dimasyarakat. Dikarenakan
bunga yang diberikan oleh bank konvensional merupakan suatu yang diharamkan dan Majelis Ulama Indonesia MUI sudah jelas mengeluarkan fatwa tentang
bunga bank pada tahun 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Arti Lambang
Lambang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara adalah lambang Universitas Sumatera Utara berupa
karangan bunga bertuliskan Fakultas Hukum, yang terdiri dari: 1.
Bintang , melambangkan ketinggian ilmu; 2.
Rangkaian kembang melati , melambangkan keluhuran budi; 3.
Rangkaian padi , melambangkan kian berilmu kian merunduk; 4.
Rangkaian daun tembakau , melambangkan hasil tanah Deli, tempat Universitas Sumatera Utara berada.
Bendera Fakultas Hukum berwarna merah hati dengan tulisan hitam di tengah lambang Universitas Sumatera Utara bertuliskan, Fakultas Hukum, bunga
kapas putih, padi kuning, bunga melati putih, daun tembakau hijau, tulisan hitam dasar lingkaran kuning hijau, dan les hitam.
Sejarah Fakultas Hukum USU
Yayasan Universitas Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Juni 1952 oleh :
• Abdul Hakim Gubernur Propinsi Sumatera Utara • Dr. Mansoer Chirurg di Medan
• Dr. Soemarsono Inspektur Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara