Karena dalam kurikulum pendidikan sarjana hukum di Indonesia, juga diwajibkan mempelajari konsep-konsep dasar hukum Islam. Terlebih lagi para mahasiswa
yang aktif dalam organisasi bernafaskan Islam, seperti HMI. Sebagai wadah kreatifitas mahasiswa muslim, HMI memberikan keleluasaan bagi setiap
komisariat di bawahnya untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung kematangan akademis para anggota komisariat bersangkutan. Hal
yang umum dilakukan adalah, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan diskusi maupun seminar mengenai topik-topik terkait dengan program studi para
anggotanya. Dan mengingat isu seputar halal haramnya bunga bank dalam kajian hukum Islam, telah lama menjadi isu kontroversial di kalangan umat, topik ini
pastilah jadi bahan kajian menarik bagi para anggota HMI Komisariat Hukum USU. Apalagi selama ini HMI Komisariat Hukum USU cukup aktif dalam
melakukan pembinaan kepada para anggotanya. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik mengetahui opini
mahasiswa yang tergabung dalam HMI komisariat Fakultas Hukum USU terhadap fatwa haram bunga bank oleh MUI.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “ bagaimana opini mahasiswa anggota HMI
Komisariat Fakultas Hukum USU terhadap pemberitaan fatwa haram bunga bank oleh MUI di internet ”
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan masalah.
Adapun pembatasan masalah yang diteliti adalah : 1. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang hanya memaparkan suatu situasi atau
peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
2. Penelitian ini dilakukan terbatas pada opini publik terhadap pemberitaan fatwa bunga bank haram oleh MUI di internet.
3. Objek penelitian ini adalah mahasiswa USU yang bergabung dengan HMI Komisariat Hukum USU.
4. Penelitian dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2010. Karena pada bulan Juni masyarakat masih disibukkan oleh pemilihan Wali kota Wakil wali Kota
Medan periode 2010-2015.
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan akan mendorong
seseorang untuk melakukan usaha sedapat mungkin agar tujuan tersebut dapat dicapai.
1.4.1. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui opini mahasiswa yang tergabung dalam HMI
Komisariat Hukum USU terhadap pemberitaan fatwa haram bunga bank oleh MUI di
internet. 2.
Untuk mengetahui tingkat kredibilitas dan pengetahuan mahasiswa mengenai fatwa- fatwa dan organisasi MUI itu sendiri.
3. Untuk mengetahui opini mahasiswa muslim anggota HMI Komisariat
Hukum USU mengenai pemberitaan fatwa bunga bank haram oleh MUI di internet.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Massa.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan
bacaan di perpustakaan program studi Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3.
Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi MUI dalam mengambil keputusan fatwa dan metode
sosialisasinya ke masyarakat.
1.5 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun
Universitas Sumatera Utara
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti Nawawi, 1995 : 39-40.
Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk konsep, definisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala-
gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004 : 6.
Dalam penelitian ini, teori yang dianggap relevan antara lain :
1.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Komunikasi merupakan unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Menurut Astrid S. Susanto, komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang
yang mengandung arti makna Arifin, 1988 : 25 . Menurut Harold Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dari defenisi tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur, yakni: a.
Komunikator communicator, source, sender b.
Pesan messege c.
Media channel, media d.
Komunikan communicant, communicate, receiver, recipient e.
Efek effect, impact, influence Effendy, 1992 : 10 Dari berbagai macam cara komunkasi yang dilakukan di dalam
masyarakat manusia, salah satu bentuknya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartiakan dalam dua cara, yakni, pertama , komunikasi oleh media,
Universitas Sumatera Utara
dan kedua komunikasiuntuk massa. Namun ini tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khlayak,
dan demikian pula sebaliknya khalayak pun memilih – milih media. Rivers, 2003 : 18
Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasinya perlu mengetahui bahwa terdapat empat
karakteristik komunikasi massa,yakni Effendi, 1993 : 81 – 83 : a.
Komunikasi massa bersifat umum Pesan komunkasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka
untuk semua orang. b.
Komunikan bersifat heterogen Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang – orang yang heterogen
yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang beragam, berasal dari berbagai lapisan
masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis – jenis; maka oleh kerena itu mereka berbeda pula dalam kepentingan, standart hidup dan derajat
kehormatan, kekuasaan dan pengaruh. c.
Media massa menimbulkan keserempakan. Yang dimaksud dengan keserempakan adalah keserempakan kontak dengan
sejumlah besar penduduk dalam jarak jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
d. Hubungan komunikator – komunikan bersifat non – pribadi
Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non – pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang –
Universitas Sumatera Utara
orang yang dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai komunikator.
1.5.2. Model komunikasi satu tahap one step flow of communication
Model ini merupakan pengembangan dari model jarum Hipodermik. Kerena itu, pesan yang disampaikan disalurkan melalui media massa langsung
ditujukan kepada komunikan tanpa melalui perantara. Namun pesan itu tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada
setiap komunikan. Model satu tahap ini mengakui bahwa :
1. Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat. 2. Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, pemahaman dalam ingatan yang
selektif mempengaruhi suatu pesan. 3 Untuk setiap komunikan, terjadi efek yang berbeda.
Selanjutnya model komunikasi satu tahap ini memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada saluran komunikasi massa untuk memancarkan efek
komunikasi secara langsung.
1.5.3. Cyber space
Cyberspace adalah tempat kita berada ketika mengarungi dunia informasi global interaktif yang bernama internet. Secara fisik internet tidak lain adalah
sekumpulan komputer, tersebar di seluruh dunia yang dihubungkan satu sama lain melalui jaringan telekomunikasi satelit global dan kabel telepon lokal. Menurut
Zaleski 1999:9 istilah cyberspace itu sendiri diciptakan oleh seorang penulis
Universitas Sumatera Utara
fiksi ilmiah, William Gibson yang membayangkan adanya dunia maya atau virtual di dalam jaringan komputer yang mensimulasikan dunia nyata kita sehari-hari.
Jaringan komputer telah hadir di antara kita lebih dari 25 tahun, dan dalam beberapa tahun terakhir kita menyaksikan percepatan yang amat dahsyat dengan
hadirnya jaringan internet tersebut. Dalam hal ini La Quey 1997:9 menyatakan bahwa internet terus berubah tumbuh dan menjadi semakin baik dan menimbulkan
dampak hebat pada kehidupan kita. Internet tidak lagi sekedar jaringan komputer yang nyata secara fisik, tetapi merupakan media penerbitan, saluran komunikasi
dan perpustakaan. Misi awal internet adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk
mengakses data dari sejumlah sumberdaya perangkat keras komputer yang mahal. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang tidak
dapat diabaikan. Internet adalah semacam jagat raya yang terus menerus berkembang. Dalam bola dunia cyber ini, berbagai orang dari penjuru dunia
berkomunikasi melalui zona waktu yang berbeda tanpa saling bertatap muka dan informasinya tersedia selama 24 jam sehari dari ribuan tempat. Yang
membedakan internet dari jaringan global lainnya adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang amat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya.
Internet memungkinkan orang berbicara, setiap orang mempunyai pendapat dan semua pendapat itu tampaknya bermuara pada internet. Internet
adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat
membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.
Universitas Sumatera Utara
1.5.4. Opini Publik.
Definisi Opini Publik “Opini publik adalah unsur-unsur dari pandangan, perspektif dan tanggapan masyarakat mengenai suatu kejadian, keadaan, dan
desas-desus tentang peristiwa-peristiwa tertentu” Definisi publik oleh John Dewey . “ Publics are spontaneous groups of
citizens who share the indirect effects of a particular action” Publik adalah kelompok spontan dari suatu penduduk yang berbagi tindakan khusus secara tidak
langsung Publik adalah tentang hal yang semestinya bagi orang orang : hubungan,
perasaanemosi, bangsa, negara bagian atau suatu komunitas, dll. Publik juga didefinisikan sebagai orang di suatu bangsa yang tidak menggabungkan diri
dengan pemerintahan di suatu bangsa. Perbedaan Publik dengan Masyarakat : Masyarakat lebih luas ruang
lingkupnya daripada Publik. Publik lebih spontan, sedangkan masyarakat lebih teratur.
Publik adalah masyarakat yang tertarik dengan suatu haltergantung dengan masalahhal yang dihadapi.
Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
Universitas Sumatera Utara
dalam satu komunitas yang teratur. Definisi masyarakat dari segi istilah menurut Drs.Sidi Gazalba mengutamakan dua perkara, pertama, interaksi manusia dengan
manusia, hidup berkelompok dan dalam masyarakat yang teratur. Kedua, pemelihara interaksi yang teratur dalam kelompok. Masyarakat merupakan
pergaulan hidup, pengaulan antara manusia dengan kelompok. Institut masyarakat bertanggungjawab mempertahankan hubungan yang teratur antara individu
dengan individu.
1.5.5. Fatwa MUI mengenai bunga Bank. KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 1 Tahun 2004
Tentang BUNGA INTERSATFA’IDAH
Majelias Ulama Indonesia,
MENIMBANG :
a. bahwa umat Islam Indonesia masih mempertanyakan status hukum bunga
interstfa’idah yang dikenakan dalam transaksi pinjaman al-qardh atau utang piutang al-dayn, baik yang dilakukan oleh lembaga keuangan,individu
maupun lainnya; b.
bahwa Ijtima’Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia pada tanggal 22 Syawal 1424 H.16 Desember 2003 telah menfatwakan tentang status hukum bunga;
c. bahwa karena itu, Majelis Ulama Indonesia memnadang perlu menetapkan
fatwa tentang bunga dimaksud untuk di jadikan pedoman.
Universitas Sumatera Utara
MENGINGAT :
1. Firman Allah SWT, antara lain :
Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,lalu terus berhenti dari mengambil
riba, maka baginya maka yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi
mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan
Allah tiadak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran,dan selalu berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
shaleh,mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
pula mereka bersedih hati. Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba yang belum di pungut jika kamu
orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan meninggalkan sisa riba, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
pula dianiaya.Dan jika orang-orang berhutang itu dalam kesukaran,mereka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian
atau semua utang itu,lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
Universitas Sumatera Utara
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan Ali’Imran [3]: 130.
2. Hadis-hadis Nabi s.a.w., antara lain :
Dari Abdullah r.a., ia berkata : “Rasulullah s.a.w. melaknat orang yang memakan orang yang memakan mengambil dan memberikan riba.” Rawi
berkata: saya bertanya:”apakah Rasulullah melaknat juga orang yang menuliskan dan dua orang yang menajdi saksinya?” Ia Abdullah menjawab :
“Kami hanya menceritakan apa yang kami dengar.” HR.Muslim. Dari Jabir r.a.,ia berkata : “Rasulullah s.a.w. melaknat orang yang memakan
mengambil riba, memberikn, menuliskan, dan dua orang yang menyaksikan.” Ia berkata: “mereka berstatus hukum sama.” HR. Muslim.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda: “Akan datang kepada umat manusia suatu masa dimana mereka terbiasa memakan riba. Barang
siapa tidak memakan mengambilnya-nya,ia akan terkena debunya.”HR.al- Nasa’i.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda: “Riba adalah tujuh puluh dosa; dosanya yang paling ringan adalah sama dengan dosa orang
yang berzina dengan ibunya.” HR. Ibn Majah. Dari Abdullah, dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: “Riba mempunyai tujuh puluh tiga pintu
cara,macam.” HR. Ibn Majah. Dari Abdullah bin Mas’ud: “Rasulullah s.a.w. melaknat orang yang memakan mengambil riba, memberikan, dua
orang yang menyaksikannya.” HR. Ibn Majah Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda: “Sungguh akan datang kepada umat manusia
suatu masa dimana tak ada seorang pun diantara mereka kecuali terbias
Universitas Sumatera Utara
memakan riba. Barang siapa tidak memakan mengambil-nya,ia akan terkena debunya.”HR. Ibn Majah.
3. Ijma’ ulama tentang keharaman riba dan bahwa riba adalah salah satu dosa
besar kaba’ir lihat antara lain: al-Nawawi, al-Majmu’Syarch al- Muhadzdzab, [t.t.: Dar al-Fikr,t.th.],juz 9,h 391
MEMPERHATIKAN :
1. Pendapat para Ulama ahli fiqh bahwa bunga yang dikenakan dalam transaksi
pinjaman utang piutang, al-qardh wa al-iqtiradh telah memenuhi kriteria riba yang di haramkan Allah SWT., seperti dikemukakan,antara lain,oleh : Al-
Nawawi berkata, al-Mawardi berkata: Sahabat-sahabat kami ulama mazhab Syafi’I berbeda pendapat tentang pengharaman riba yang ditegaskan oleh al-
Qur’an, atas dua pandangan.Pertama, pengharaman tersebut bersifat mujmal global yang dijelaskan oleh sunnah. Setiap hukum tentang riba yang
dikemukakan oleh sunnah adalah merupakan penjelasan bayan terhadap kemujmalan al Qur’an, baik riba naqad maupun riba nasi’ah. Kedua, bahwa
pengharaman riba dalam al-Qur’an sesungguhnya hanya mencakup riba nasa’yang dikenal oleh masyarakat Jahiliah dan permintaan tambahan atas
harta piutang disebabkan penambahan masa pelunasan. Salah seorang di antara mereka apabila jatuh tempo pembayaran piutangnya dan pihang
berhutang tidak membayarnya, ia menambahkan piutangnya dan menambahkan pula masa pembayarannya. Hal seperti itu dilakukan lagi pada
saat jatuh tempo berikutnya. Itulah maksud firman Allah : “… janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda… “ kemudian Sunnah menambahkan
Universitas Sumatera Utara
riba dalam pertukaran mata uang naqad terhadap bentuk riba yang terdapat dalam al-Qur’an.
a. Ibn al-‘Araby dalam Ahkam al-Qur’an :
b. Al-Aini dalam ‘Umdah al-Qary :
c. Al-Sarakhsyi dalam Al-Mabsuth :
d. Ar-Raghib al-Isfani dalam Al-Mufradat Fi Gharib al-Qur;an :
e. Muhammad Ali al-Shabuni dalam Rawa-I’ al-Bayan :
f. Muhammad Abu Zahrah dalam Buhuts fi al-Riba :
g. Yusuf al-Qardhawy dalam fawa’id al-Bunuk :
h. Wahbah al-Zuhaily dalam Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh :
2. Bunga uang atas pinjaman Qardh yang berlaku di atas lebih buruk dari riba
yang di haramkan Allah SWT dalam Al-Quran,karena dalam riba tambahan hanya dikenakan pada saat jatuh tempo. Sedangkan dalam system bunga
tambhan sudah langsung dikenakan sejak terjadi transaksi. Ketetapan akan keharaman bunga Bank oleh berbagai forum Ulama Internasional, antara lain:
a. Majma’ul Buhuts al-Islamy di Al-Azhar Mesir pada Mei 1965
b. Majma’ al-Fiqh al-Islamy Negara-negara OKI Yang di selenggarakan di
Jeddah tgl 10-16 Rabi’ul Awal 1406 H22 28 Desember 1985. c.
Majma’ Fiqh Rabithah al-Alam al-Islamy, keputusan 6 Sidang IX yang diselenggarakan di makkah tanggal 12-19 Rajab 1406 H.
d. Keputusan Dar Al-Itfa, kerajaan Saudi Arabia,1979
e. Keputusan Supreme Shariah Court Pakistan 22 Desember 1999.
3. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional DSN Majelis Ulama Indonesia MUI
Tahun 2000 yang menyatakan bahwa bunga tidak sesuai dengan Syari’ah.
Universitas Sumatera Utara
4. Keputusan Sidang Lajnah Tarjih Muhammdiyah tahun 1968 di
Sidoarjo yang menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya Lembaga Perbankan
yang sesuai dengan kaidah Islam. 5.
Keputusan Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun 1992 di Bandar Lampung yang mengamanatkan berdirinya Bank Islam dengan system tanpa
Bunga. 6.
Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia tentang Fatwa Bunga interestfa’idah, tanggal 22 Syawal 142416 Desember 2003.
7. Keputusasn Rapat Komisi Fatwa MUI, tanggal 11 Dzulqa’idah 142403
Januari 2004;28 Dzulqa’idah 142417 Januari 2004;dan 05 Dzulhijah 142424 Januari 2004.
Dengan memohon ridha Allah SWT MEMUTUSKAN
MEMUTUSKAN : FATWA TENTANG BUNGA INTERSTFA`IDAH:
Pertama : Pengertian Bunga Interest dan Riba 1.
Bunga Interestfa’idah adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang al-qardh yang di per-hitungkan dari pokok pinjaman tanpa
mempertimbangkan pemanfaatan hasil pokok tersebut,berdasarkan tempo waktu,diperhitungkan secara pasti di muka,dan pada umumnya berdasarkan
persentase. 2.
Riba adalah tambahan ziyadah tanpa imbalan yang terjadi karena penagguhan dalam pembayaran yang di perjanjikan sebelumnya, dan inilah
yang disebut Riba Nasi’ah.
Universitas Sumatera Utara
Kedua : Hukum Bunga interest 3.
Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada jaman Rasulullah SAW, Ya ini Riba Nasi’ah. Dengan demikian, praktek
pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk Riba, dan Riba Haram Hukumnya.
4. Praktek Penggunaan tersebut hukumnya adalah haram,baik dilakukan oleh
Bank, Asuransi,Pasar Modal, Pegadian, Koperasi, Dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu.
Ketiga : Bermu’amallah dengan lembaga keuangan konvensional 5.
Untuk wilayah yang sudah ada kantor jaringan lembaga keuangan Syari’ah dan mudah di jangkau, tidak di bolehkan melakukan transaksi yang di
dasarkan kepada perhitungan bunga. 6.
Untuk wilayah yang belum ada kantor jaringan lembaga keuangan Syari’ah, diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan
konvensional berdasarkan prinsip dharurat hajat.
1.6. Kerangka Konsep
Menurut Kerlinger 1971 konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasi hal – hal khusus Rakhmat 2004 :12 . Sedangkan Nawawi
1995 : 45 merumuskan kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat keritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai. Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
Variabel teoritis Variabel operasional
Pemberitaan Fatwa haram bunga bank oleh MUI di internet.
• informatif
• Edukatif
• Persuasif
Opini publik mahasiswa anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU.
• Kognitif
• Afektif
• Konatif
Karakteristik responden •
Jenis kelamin •
Usia •
Smester •
Lama bergabung. •
Training yang pernah diikuti. •
Posisi
1.7. Defenisi Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Pemberitaan Fatwa haram bunga bank oleh MUI di Internet
• Informatif : Berita Fatwa MUI sebagai sumber informasi bagi umat
Islam. •
Edukatif : Berita Fatwa MUI sebagai sumber ilmu bagi umat Islam.
• Persuasif : Kemampuan berita-berita Fatwa MUI mempengaruhi
pola fikir dan tindakan Umat Islam.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel opini publik
Kognitif : seseorang dari tidak tahu menjadi jadi tahu tentang sesuatu sebagai efek dari komunikasi.
Afektif : sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju
terhadapsesuatu Persahabatan, kegunaan sosial dan lain-lain, sebagai efek dari komunikasi.
Konatif : Perubahan tingkah laku. Efek komunikasi yang mendorong
membuat seseorang melakukan sesuatu perbuatan kegiatan. 3. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin : Jenis kelamin dari responden wanita atau pria. Usia
: Umur responden saat mengisi kuesioner. Tingkatan umur responden yang akan dijadikan sampel yaitu 17-30 tahun.
Smester : Tingkat pendidikan terakhir di Fakultas Hukum USU, dari
responden yang akan dijadikan sampel. Lama bergabung : Dihitung sejak responden tercatat bergabung di HMI
Komisariat Fakultas Hukum USU. Training
: Kegiatan pengkaderan yang pernah diikuti responden di HMI.
Posisi : Kedudukan struktural responden di HMI Komisariat
Hukum USU.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
Teori memegang peranan amat penting dalam melakukan penelitian, karena teori merupakan landasan berfikir untuk mendukung pemecahan masalah
dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori menurut Kerlinger dalam Singarimbun, 1989:37 yakni serangkaian asumsi, konsep,
konstrak, defenisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Adapun teori-teori
yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
II.1. Komunikasi a. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin yaitu communico yang artinya membagi Cangara,1998:17.
Komunikasi dibutuhkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain, karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktifitas manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat bertanya mengenai suatu hal yang tidak
diketahuinya, menerima dan mengawasi. Komunikasi dapat menjadi saran-saran guna terciptanya ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan melalui tukar menukar pesan informasi, menggambarkan emosi dan kebutuhan mulai
dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.
Sebuah defenisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan : siapa yang menyampaikan komunikator, apa yang disampaikan pesan, melalui saluran apa media, kepada siapa komunikas dan apa
pengaruhnya efek Effendy,1999:10.
Universitas Sumatera Utara