2 analisis teknikal
Menurut Harianto dan Sudomo 1998:513 analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga di waktu yang lalu, dengan asumsi bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditunjukkan oleh
perubahan harga di waktu lalu sehingga perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tertentu akan berulang.
5. Rasio-rasio yang Mempengaruhi Harga Saham
Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity ROE, Net Profit Margin NPM, Debt To Equity Ratio DER dan Current Ratio
CR. 1
Return On Equity ROE Return on equity adalah rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap
total modal sendiri atau ekuitas yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh
perusahaan. Rasio ini adalah untuk mengukur daya untuk menghasilkan laba pada investasi nilai buku pemegang saham.
Menurut Tandelilin 2001:240 “ROE menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh
pemegang saham.” Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga
saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana. Hal ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang,
menciptakan kondisi pasar yang sesuai dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar Walsh, 2004:56 dalam Ester
2009. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba.
2 Net Profit Margin NPM
Net profit margin merupakan rasio yang menunjukkan seberapa baik perusahaan telah beroperasi selama tahun tersebut. Net profit margin
digunakan untuk menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan
operasionalnya. Net profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya. Hanafi 2005:42 menyatakan bahwa rasio ini juga bisa diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan
biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu. Apabila rasio perusahaan besar menunjukkan bahwa perusahaan
berkinerja dengan baik, karena dapat menghasilkan laba bersih yang besar melalui kegiatan operasionalnya, sehingga digunakan investor
dalam mengambil keputusan apakah akan membeli saham perusahaan tersebut.
3 Debt To Equity Ratio DER
Rasio ini adalah untuk menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas Horne,
2005:235. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio,
semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban
jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang Darsono dan
Ashari, 2005:54. 4
Current Ratio CR Menurut Horne 2005:206 rasio lancar adalah untuk menghitung
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar
dengan kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas jangka pendek ini penting karena bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut. Dalam
melihat rasio lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan
kondisi ekonomi makro secara umum Darsono dan Ashari, 2005:53.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu