Persamaan Regresi Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

3. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan progrma SPSS 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan anatar variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh ROE, NPM, DER, dan CR terhadap HS. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.503 1.343 7.078 .000 LN_ROE 1.277 .282 .758 4.536 .000 LN_NPM -.948 .721 -.219 -1.315 .196 LN_DER -.165 .546 -.037 -.301 .765 LN_CR -.186 .356 -.064 -.522 .604 a. Dependent Variable: LN_HS Sumber: data diolah oleh penulis, 2011 Berdasarkan tabel tersebut didapatlah persamaan regresi sebagai berikut: HS = 9,503 + 1,277ROE – 0,948NPM – 0,165DER – 0,186CR+ ε Keterangan: 1 Konstanta sebesar 9,503 menunjukkan apabila tidak ada variabel independen ROE, NPM, DER, CR atau X1 = 0, X2 = 0, X3 = 0, X4 = 0 maka harga saham yang terbentuk adalah 9,503, 2 β1 sebesar 1,277 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ROE sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 1,277 dengan asumsi variabel lain tetap, 3 β2 sebesar -0,948 menunjukkan bahwa setiap kenaikan NPM sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,948dengan asumsi variabel lain tetap, 4 β3 sebesar -0,165 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,165 dengan asumsi variabel lain tetap, 5 β4 sebesar -0,186 menunjukkan bahwa setiap kenaikan CR sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,186 dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Tabel 4.7 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson dimension0 1 .623 a .388 .330 1.21815 1.683 a. Predictors: Constant, LN_CR, LN_DER, LN_NPM, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_HS Sumber: data diolah oleh penulis, 2011 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square adalah 0 sampai 1. Apabila nilai R Square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R Square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel dependen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Model Summary pada tabel diatas menunjukkan nilai koefisien r sebesar 0,623 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham HS dengan variabel independennya ROE, NPM, DER, dan CR cukup kuat karena R 50 0,5. Penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel maka yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square. Dari tabel dapat dilihat bahwa Adjusted R Square bernilai 0,330. Angka ini mengindikasikan bahwa 33 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh ROE, NPM, DER, dan CR, sedangkan sisanya 67 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini antara lain kondisi perusahaan, kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil maupun rasio-rasio keuangan lainnya seperti earning per share, deviden payout ratio, debt to asset ratio dan rasio lainnya.

c. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

4 76 77

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Market Value Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 26 113

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Industri Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek

1 6 102

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas terhadap Harga Saham Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia

0 11 49

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS dan SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indon

0 5 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, dan SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 5 13

Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

0 0 11

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17