LOKASI PROYEK DESKRIPSI PROYEK

- Berkembangnya aneka ragam kerajinan 2. Bidang Sosial Budaya 3. Bidang Pariwisata, meliputi: - Pelarian diri dari lingkungan wisata yang dirasakan - Pengenalan dan penilaian diri - Mengendurkan saraf - Martabat dan regreasi - Pengembangan hubungan kekeluargaan - Kemudahan interaksi social - Kebaharuan dengan istirahat fisik dan olahraga - Keingintahuan terhadap budaya negara lain 2.1.4 Park Taman Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya

2.2 LOKASI PROYEK

2.2.1 Letak Geografis Secara geografis daerah Kabupaten Karo terletak antara 02°50’ sd 03°19’ LU dan 97°55’ sd 98°38 BT. Daerah Kabupaten Karo terletak di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan total luas 212.725 ha. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah: - Kabupaten Langkat dan Deli Serdang bagian utara - Kabupaten Simalungun bagian timur - Kabupaten Dairi bagian selatan - Propinsi Nangro Aceh Darusalam bagian barat Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan Kota Medan. 2.2.2 Kondisi Topografi Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 120-1600 meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut: • Daerah ketinggian 120-200 meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha 13,45 • Daerah ketinggian 200-500 meter dari permukaan laut seluas 17.856 Ha 8,39 • Daerah ketinggian 500-1.000 meter dari permukaan laut seluas 84.892 Ha 39,91 • Daerah ketinggian 1.000-1.400 meter dari permukaan laut seluas 70.774 Ha 33,27 • Daerah ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut seluas 10.597 Ha 4,98 Bila dilihat dari sudut kemiringan lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut: • Datar 2 = 23.900 Ha =11,24 • Landai 2-15 = 74.919 Ha = 35,22 • Miring 15-40 = 41.169 Ha = 19,35 • Curam 40 = 72.737 Ha = 34,19 2.2.3 Iklim Tipe iklim di daerah Kabupaten Karo adalah: • Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C–19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39, tersebar antara 86,3-90,3. • Terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. • Arah angin terbagi dua, yaitu angin yang berhembus: - Dari arah Barat kira-kira pada bulan Oktober-Maret. - Dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April-September. 2.2.4 Kependudukan Ditinjau dari pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo, dapat terlihat kondisi yang sangat dinamis. Selama 10 tahun terakhir 1998-2008 rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo adalah 0,95. Dari tahun 1998 perkembangan jumlah penduduk sampai tahun 2008 sebanyak 80.394 jiwa. Maka kepadatan penduduk Kabupaten Karo pada akhir tahun 2008 adalah 360.880 jiwa. 2.2.5 Pemerintahan Pusat pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa Kelurahan 252 Desa dan 10 Kelurahan. Dari 262 desa kelurahan di Kabupaten Karo, 10 desa diklasifikasikan Swadaya, 113 desa diklasifikasikan Swakarya, dan 139 desa tergolong Swasembada. 2.2.6 Kepariwisataan Di Kabupaten Karo terdapat daya tarik wisata, seperti: 1. Panorama keindahan alam Panorama Doulu, Sipiso-piso, Gundaling 2. Danau Danau Toba dan Lau Kawar 3. Gunung Berapi Sibayak dan Sinabung 4. Air Panas Alam Semangat Gunung, Debuk-debuk 5. Atraksi Budaya Desa Budaya Lingga, Dokan, Peceren 6. Peninggalan Sejarah Puntungan Meriam Putri Hijau-Sukanalu, Museum 7. Agro Wisata Kebun Jeruk, Kol Bunga, dll 8. Minat Khusus Lintas Alam, Mountering, Gantole, dll Untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata maka di Kabupaten Karo telah tersedia sarana dan fasilitas penunjang kepariwisataan, yaitu: - Hotel Berbintang 10 buah - Hotel Melati 56 buah - Telekomunikasi Wartel 10 buah - Tempat penukaran mata uang asing 5 buah - Bank 6 buah - Kantor Pos 2 buah - Biro Perjalanan Wisata 5 budaya - Rumah Sakit Umum 6 buah Aksesibilitas suatu objek wisata merupakan faktor dominan dan dapat mempengaruhi mutu dari objek wisata tersebut. Pada umumnya aksesibilitas menuju objek wisata Kabupaten Karo sudah baik dan telat dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dan bus besar. Khusus untuk Objek Wisata Gunung Sibayak telah tersedia jalan aspal yang dapat dilalui kendaraan roda empat Table 2.1 Kontribusi per sektor sampai ke Batu Kapur dan dari tempat ini hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki menuju puncak gunung.  Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Karo Tahun 2001-2006 Penggunaan lahan di Kabupaten Karo di dominasi oleh penggunaan lahan kering berupa perladangan dan perkebunan seluas 96.045 Ha atau 41 dari luas wilayah, selanjutnya diikuti oleh kawasan hutan seluas 77.142 Ha. seperti yang ditunjukkan pada table jumlah tamu hotel dan akomodasi lainnya menurut asal negara tahun 2005 – 2006. Tahun Jumlah Tamu Guest Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah 2006 105.351 10.482 115.833 106.516 9.847 116.363 2005 110.638 13.671 124.309 105.351 10.482 115.833 2004 103.074 9.436 112.510 110.638 13.671 124.309 NO. LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 1 Pertanian 66,2 65,1 63,6 60 61,2 60,6 59,6 Penggalian Dan Pertambangan 0,25 0,27 0,28 0,29 0,28 0,29 0,29 3 Industri 0,81 0,85 0,81 0,87 0,88 0,8 0,85 4 Listrik, Gas Dan Air Bersih 0,3 0,32 0,38 0,42 0,44 0,42 0,4 5 Bangunan 3,11 3,05 3,27 3,46 3,68 3,66 3,72 6 Perdagangan, Hotel Dan Restoran 11,5 11,8 11,5 11,8 11,8 12,1 12,1 7 Pengangkutan Dan Komunikasi 7,34 8,1 9,49 10,1 9,61 9,18 9,15 8 Bank Dan Lembaga Keuanga 1,66 1,64 1,89 1,8 1,88 1,66 1,66 9 Jasa-Jasa 8,88 8,86 8,78 9,26 10,3 11,4 12,2 Total PDRB Kab. Karo 100 100 100 100 100 100 100 Gambar 2.3 Grafik Pertmbuhan Ekonomi Sumber: Website pemkab.Karo Apabila dilihat dari segi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB maka sektor pertanian menduduki urutan tertinggi yaitu sebesar 59,58 terhadap PDRB pada tahun 2006, kemudian di ikuti dengan sektor jasa sebesar 12,24 dan Perdagangan, Hotel Restoran sebesar 12,11. Adapun besarnya kontribusi masing- masing sektor terhadap PDRB di Kabupaten Karo tahun 2000 - 2006 seperti yang di tunjukkan pada tabel berikut: Table 2.2 Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia 2000 – 2007 Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara Rata-rata Pengeluaran Per Orang USD Rata-rata Lama Tinggal Hari Penerimaan Devisa Juta USD Per Kunjungan Per Hari 2000 5.064.217 1.135,18 92,59 12,26 5.748,80 2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.396,26 2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.305,56 2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02 2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88 2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89 2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98 2007 5.505.759 970,98 107,70 9,02 5.345,98 TAHUN DOMESTIK WISMAN JUMLAH TOTAL KUNJUNGAN WISATAWAN 2005 218,963 8,365 227,328 295,526 2006 374,233 4,665 378,898 492,567 2007 395,923 6,242 402,165 522,815 2008 405,875 6,483 412,358 536,065 2009 434,641 6,491 441,132 573,472 2010 402,102 5,796 407,898 530,267 Tabel 2.4 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Karo Catatan: Total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo dihitung dari jumlah kunjungan wisatawan yang memasuki objek wisata ditambah dengan jumlah wisatawan yang tidak memasuki objek wisata diperkirakan 30 dari jumlah kunjungan wisatawan. Tabel 2.3 Jumlah kunjungan wisatawan ke kab.Karo berdasarkan pengeluaran biaya Sumber: Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia

2.3 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI