2.8.2 Taman Budaya Jawa Barat
Tujuan didirikan Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat atau cagar budaya. Di tempat ini sering diadakan pertunjukkan di tempat pertunjukkan dan teater
terbuka. Lalu juga terdapat galeri seni yang menampilkan berbagai seni tradisional Jawa Barat. Terdapat juga ruang workshop untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Setiap minggu di
tempat ini selalu ada pertunjukkan dan pagelaran seni serta budaya. Sedangkan setiap akhir tahun
pada malam pergantian tahun, Taman Budaya menyelenggarkan pertunjukan Bajidoran.
Luas dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House sekitar 4 hektar. Selain lahan parkir yang luas, terdapat juga beberapa fasilitas lainnya, antara lain:
1. Bangunan Utama: Arena Panggung Terbuka Open Air Theater
Gedung utama yang dahulu digunakan sebagai Restoran Dago Tea House. Memiliki panggung dengan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung hingga 1200
penonton. Untuk tempat duduk penonton terdiri atas dua buah tribun, yaitu tribun atas dan tribun bawah. Yang menarik adalah teater ini adalah teater terbuka, sehingga penonton juga
dapat menikmati pemandangan keindahan kota Bandung dan menikmati kesejukan udara pegunungan. Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas Jawa Barat yang
terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, Sandiwara, Tembang Sunda, Kuda Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.
Gambar 2.10 Garuda Wisnu Kencana
Gambar 2.11 Patung Dewa Wisnu
2. Teater Taman
Selain teater utama, terdapat juga teater taman yang berukuran lebih kecil. Anda dapat menikmati pertunjukkan sembari menikmati keindahan taman di sini.
3. Galeri Pameran
Terdapat galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat pameran seni rupa, lomba dan diskusi. Galeri terdiri atas dua buah ruangan yaitu di depan dan di belakang. Dahulu
galeri ini dikenal dengan nama Roemah Teh yang sering dijadikan tempat minum teh
seperti nama tempat utamanya yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago. 4.
Sanggar Seni Tari Karena berfungsi sebagai Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, maka di sini juga
tersedia sanggar tari. Tempat ini digunakan sebagai pusat latihan tari Jawa Barat termasuk Jaipongan.
5. Perpustakaan
Pada bangunan utama juga terdapat perpustakaan untuk umum yang berisi koleksi buku- buku seni dan budaya.
6. Cindera Mata
Anda juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.
7. Boga Kuring
Di lantai atas gedung utama terdapat Cafe Boga Kuring. Anda dapat menikmati berbagai sajian makanan khas Sunda di sini seperti nasi liwet, sayur asam, lalapan, dan karedok. Tidak
ketinggalan minuman khas tradisional Sunda yaitu bandrek dan bajigur. Selain makanan dan minuman khas Sunda, Anda juga dapat memesan berbagai jenis makanan Eropa dan Chinese
Food seperti beef steak, sandwich, salad, fish steak, chicken steak, dan seafood.
Gambar 2.13 Taman Budaya Jawa Barat Sumber: www.google.com
Gambar 2.12 Taman Budaya Jawa Barat yang dulunya adalah Dago Tea House
Sumber: www.google.com
BAB III ELABORASI TEMA
Tema: Arsitektur Neo-Vernakular 3.1 PENGERTIAN TEMA
7
Arsitektur
adalah lingkungan binaan yang dapat dihasilkan oleh dan menjadi tempat manusia berbudaya.
8
Lingkungan binaan
Arsitektur adalah:
Adalah satuan ruangan yang diwujudkan, dibina, dan ditata menurut norma, kaidah, dan aturan tertentu yang berkembang menurut waktu dan tempatnya.
Ilmu dalam merancang bangunan
Adalah suatu yang sengaja dirancang guna memenuhi kebutuhan para pemakai sebagai suatu pemecahan dari masalah yang ada dan harus memenuhi persyaratan
fungsional.
Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan Merupakan perwujudan fisik sebagai wadah kegiatan manusia yang kemudian
diwujudkan dalam bentuk yang menarik, baik secara visual maupun sirkulasiyang teratur dan nyaman.
Suatu hal yang membahas tentang fungsi, struktur, dan estetika
Yaitu pengolahan unsure-unsur bentuk dan ruang yang merupakan sarana pemecahan masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi dari fungsi, tujuan, dan
ruang lingkupnya.
Vernakular : semua yang asli
Kata Vernakular berasal dari vernaculus latin berarti asli native. Maka vernakular arsiektur dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat.
Paul Oliver dalam bukunya Ensikolopedia Arsitektur Vernakular menjabarkan bahwa arsitektur vernakular konteks dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh
suatu masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tantanan budaya masyarakat dari
7
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
8
Ching, Fransis, D.K., Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya, hal. 10