Tourism Wisata TERMINOLOGI JUDUL

2.1.2.9 Kebudayaan diantara masyarakat Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan atau biasa disebut sub- kultur, yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnis, kelas, estetika, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender. Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.  Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.  Leitkultur kebudayaan inti: Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.  Melting Pot: Kebudayaan imigranasing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.  Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

2.1.3 Tourism Wisata

2.1.3.1 Definisi Wisata 5 - Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. - Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. - Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dalam bidang tersebut. 5 Bab I, Pasal 1, Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 http:www.theceli.comdokumenproduk1990uu9-1990.htm - Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. - Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata. Usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. - Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. - Kawasan wisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan wisata. Menurut Konferensi Dewan PBB di New York tahun 1954 “Custome Formalities For The Temporary Importation of Privat Road Motor Vehicles and For Tourism”, Pasal 1, ayat b, berbunyi: Wisatawan harus diartikan sebagai seorang tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa, agama, yang memasuki wilayah suatu Negara dengan mengadakan perjanjian yang berbeda dari biasanya ia tinggal dan berada di Negara lain tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan, sedangkan dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut dapat digunakan untuk tujuan nonmigran yang legal. Misalnya wisata, rekreasi, olahraga, atau tuntutan usaha. Pedoman Perizinan Usaha Pariwisata di Indonesia 2 - Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952. - Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3658. - Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990, Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427. 2.1.3.2 Pengaruh dan Motivasi Pariwisata Efek dari pariwisata dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: 1. Bidang Ekonomi, meliputi: - Standarisasi fasilitas-fasilitas pariwisata - Meningkatnya keperluan akan barang dan jasa - Meluasnya kesempatan kerja - Perubahan dalam pola kerja - Berkembangnya aneka ragam kerajinan 2. Bidang Sosial Budaya 3. Bidang Pariwisata, meliputi: - Pelarian diri dari lingkungan wisata yang dirasakan - Pengenalan dan penilaian diri - Mengendurkan saraf - Martabat dan regreasi - Pengembangan hubungan kekeluargaan - Kemudahan interaksi social - Kebaharuan dengan istirahat fisik dan olahraga - Keingintahuan terhadap budaya negara lain 2.1.4 Park Taman Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya

2.2 LOKASI PROYEK

2.2.1 Letak Geografis Secara geografis daerah Kabupaten Karo terletak antara 02°50’ sd 03°19’ LU dan 97°55’ sd 98°38 BT. Daerah Kabupaten Karo terletak di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan total luas 212.725 ha. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah: - Kabupaten Langkat dan Deli Serdang bagian utara - Kabupaten Simalungun bagian timur - Kabupaten Dairi bagian selatan - Propinsi Nangro Aceh Darusalam bagian barat