Standar formulir penilaian yang kurang tepat, pelaksanaan dan pemanfaatannya yang kurang baik.
Berdasarkan gejala yang diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menganalisa tentang penilaian prestasi kerja dan menyusun ke dalam suatu
kertas karya yang berjudul :
“Tinjauan Penilaian Prestasi Kerja pada Departemen
Housekeeping di Hotel Sinabung Resort Berastagi”.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan judul kertas karya tersebut di atas, maka penulis membuat batasan masalah yang akan dibahas ke dalam ruang lingkup yang lebih sempit
yaitu bagaimana penilaian prestasi kerja karyawan pada departemen Housekeeping di Hotel Sinabung Resort Berastagi.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui penilaian prestasi kerja karyawan pada departemen housekeeping di hotel
Sinabung Resort Berastagi.
2. Manfaat Penulisan
Penyusunan tulisan kertas karya ini memiliki beberapa manfaat yang penting bagi penulis dan pembaca,di mana manfaat yang dimaksud adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Tugas Akhir ini merupakan syarat Akademisi dalam menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Pariwisata bagian Keahlian Manajemen Perhotelan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatrera Utara.
2. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang telah dipelajari di dalam
kampus dengan kenyataan yang ada di industri pariwisata. Jadi penulis tidak hanya mengetahui teorinya saja melainkan ikut terjun dalam operasionalnya.
3. Melatih penulis dalam menganalisa suatu masalah yang terdapat di hotel,
sehingga dapat menerapkan secara ilmiah ilmu yang dipelajari selama perkuliahan.
4. Menambah wawasan penulis dalam industri pariwisata khususnya bagian
perhotelan. 5.
Dapat memberikan kritik dan saran kepada Pihak Hotel Sinabung Resort Berastagi dalam hal peningkatan penilaian prestasi kerja karyawan untuk
menjadi lebih baik,dll.
1.4 Metode Penelitian 1.
Penelitian Kepustakaan Library Reseach
Metode penilitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder pelengkap yang berasal dari kumpulan buku-buku sebagai referensi yang
berkaitan dengan judul yang diajukan penulis.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian Lapangan Field Research
Metode ini merupakan pengumpulan data primer dan dilakukan secara langsung ke objek yang akan diteliti dengan melaksanakan pengamatan di tempat
PKL Job Training untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
1.5 Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penyusunan kertas karya ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan.
Bab ini menjelaskan tentang alasan pemilihan judul, pem- batasan masalah, tujuan penulis, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Uraian Teoritis.
Menguraikan tentang landasan teoritis yang bertujuan untuk mendukung data-data yang ada dalam penulisan kertas karya ini.
BAB III : Tinjauan Umum Hotel Sinabung
Resort Berastagi.
Pada bagian ini akan dibicarakan mengenai penjelasan umum tentang hotel Sinabung Resort Berastagi yang terdiri dari sejarah
berdirinya, struktur organisasi, fasilitas yang dimiliki serta klasifikasi hotel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV : Tinjauan Penilaian Prestasi Kerja pada Departemen
Housekeeping di Hotel Sinabung Resort Berastagi
Menjelaskan tentang bagaimana proses penilaian prestasi kerja karyawan pada bagian housekeeping di hotel tersebut,serta proses
pelaksanaan penilaian dan apa yang menjadi dampak dari penilaian tersebut terhadap kesinambungan operasional hotel.
BAB V : Penutup,
Pada bagian ini penulis akan membicarakan kesimpulan disertai saran-saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Housekeeping Department
2.1.1 Pengertian Housekeeping
Housekeeping berasal kata dari kata “house” yang artinya rumah, wisma, hotel dan kata “keep” yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara. Arti
Housekeeping adalah: bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi
dengan tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan menyenangkan penghuninya.
Pengertian lain mengenai housekeeping atau tata graha ialah salah satu bagian yang ada di dalam hotel yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan
keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar, termasuk area-area umum lain agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa
nyaman dan aman dalam hotel. Housekeeping department bagi sebagian besar hotel merupakan sumber
pendapatan hotel yang paling besar. Tamu yang menginap tentu mengeluarkan uang lebih banyak untuk sewa kamar disbanding untuk membayar makanan dan
minuman serta pengeluaran lain. Namun demikian, sekarang ada beberapa hotel yang mempunyai sumber pendapatan terbesar dari hasil penjualan makanan dan
minuman atau fasilitas lain disbanding sewa kamar. Hal ini disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
persaingan hotel yang makin banyak sehingga para pemilik hotel tidak hanya mengandalkan penjualan kamar melainkan produk lain yang dapat memikat hati
para tamu. Sebagai sumber pendapatan, Housekeeping harus ditangani oleh pekerja-pekerja yang profesional dan terampil, Kappa 1990: 21 mengatakan:
Most Housekeeping Departements are responsible for cleaning the following areas :
1. Guest rooms
2. Corridors
3. Public areas, such as the lobby and public restrooms
4. Pool and patio areas
5. Managements offices
6. Storage areas
7. Leinen and sewing rooms
8. Laundry rooms
9. Back of the house areas, such as employee locker rooms.
Untuk menjangkau seluruh area tugas tersebut Housekeeping Departement dibagi menjadi beberapa seksi, seperti floor section, houseman section, linen and
uniform section and laundry section. Hal ini dapat menerangkan bahwa ruang lingkup housekeeping sangat luas.Berikut ini beberapa ruang lingkup yang
merupakan bagian dari housekeeping, Rumekso 2002:7;Sulastiyono 1994:11, yaitu :
1. Seksi Kamar Room section
2. Seksi Uniform Linen and Uniform section
3. Seksi Kebersihan Housman section
4. Seksi Karangan Bunga Flower Shop section
5. Seksi Operasi Housekeeping Housekeeping office section
6. Seksi Pertamanan Garden section.
Universitas Sumatera Utara
Sementara Agusnawar, 2002:2 mengatakan: Untuk beberapa hotel, yang termasuk dalam ruang lingkup housekeeping
adalah : 1.
Meeting rooms 2.
Dinning Rooms 3.
Banquet rooms 4.
Convention exhibit halls 5.
Hotel operated shops 6.
Game rooms 7.
Exercise rooms Artinya setiap seksi mempunyai area tugas dan wewenang sendiri serta
tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Walaupun demikian satu dengan yang lain harus bekerja sama, saling mengisi, saling mendukung, untuk mencapai
kesejahteraan bersama.
2.1.2 Struktur Organisasi Housekeeping
Adanya ruang lingkup housekeeping yang sangat besar dan luas mengakibatkan penanganan housekeeping itu sendiri harus terinci dan
terorganisasi demi kelancaran operasionalnya. Agar lebih jelas tentang seksi-seksi yang ada dalamn Housekeeping Departement, berikut ini adalah susunan dan
tugas yang terdapat dalam organisasi Housekeeping :
2.1.2.1 Executive Housekeeper
Executive Housekeeper merupakan bagian tertinggi yang terdapat dalam bagan organiosasi di mana tugas pokok Executive Housekeeping adalah
Universitas Sumatera Utara
penanggung jawab semua operasional tata graha pada hotel dimana bertanggung jawab penuh mengordinir antara bagian tata graha sepenuhnya dengan dengan
departemen lain,khususnya bagian kantor depan hotel, mengawasi, mengawasi para karyawan, perencanaan kerja, perlengkapan kerja, serta mengontrol
operasional sehari-hari di tata graha sehingga dapat berjalan lancer, Agusnawar 2000:29 mengatakan:
Tugas dan tanggung jawab seorang housekeeper adalah: 1.
Merencanakan program kerja dan anggaran Departemen Tata Graha. 2.
Menghubungi Front Office untuk mendapatkan informasi mengenai Today’s Expected Arrival List, Guest in The House List, VIP List, dan
Expected Departure List, sebelum memulai tugasnya dan kemudian meneruskannya kepada setiap Room Supervisor.
3. Memberi perhatian khusus kepada tamu-tamu VIP
4. Mengkoordinasi bidang kerja seluruh karyawan dalam lingkungan
housekeeping. 5.
Mengerjakan pemeliharaan dan pencatatan terhadap barang-barang milik hotel yang hilang atau rusak.
6. Mengadakan pengawasan agar rencana kerja yang telah disusun dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 7.
Menampung, menelaah, dan bertindak sebaik-baiknya terhadap semua complaint dari tamu.
8. Mengadakan pelatihan dan memberikan petunjuk penggunaan metode
kerja yang benar serta menciptakan suasana kerja yang harmonis di Housekeeping Departement.
9. Bertanggung jawab atas semua biaya untuk keperluan operasional
housekeeping, menemui pembelian alat-alat dan obat-obat pembersih, lena guest supllies, guest amenties, dan lain-lain.
10. Membuat evaluasi kerja bawahan setiap bulanpertahun.
11. Membina hubungan kerja yang harmonis dengan kepala departemen
atau bagian lain. Sementara Kappa 1990:36 mengatakan: “…all the housekeeping
operasional must be done by planning, organizingcoordinatingstaffing, directingcontrolling, and evaluating”. Artinya bahwa seorang executive
housekeeper harus mampu menjalankan tugasnya mulai dari perencanaan kerja, pengorganisasian atau pengaturan karyawan, mengontrol serta memberikan
Universitas Sumatera Utara
penilaian bagi kelancaran hotel. Pendapat di atas membuktikan bahwa menjadi seorang executive housekeeper sangat dituntut untuk mengetahui bagaimana
seluk-beluk hotel, karena tanpa memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas- tugas yang dimaksud di atas otomatis operasional hotel tidak akan berjalan secara
efektif dan efisien.
2.1.2.2 Assistant Executive Housekeeper
Tugas pokok seorang Assistant Executive Housekeeper adalah menjalankan tugas dan tanggung jawab Executive Housekeeper apabila yang
bersangkutan berhalangan atau tidak dapat menjalankan tugasnya. Seorang Assistant Executive Housekeeper harus mampu melaksanakan semua tanggung
jawab yang diberikan oleh atasannya Executive Housekeeper, Agusnawar 2000:30 mengatakan:
Rincian tugas seorang Assistant Executive Housekeeper adalah 1.
Membantu Executive Housekeeper membuat program pelatihan, petunjuk pelaksanaan tugas, dan merencanakan pelaksanaan program
pelatihan karyawan. 2.
Mengontrol hasil kerja bawahan, yang meliputi disiplin, hasil kerja, dan mutu pekerjaan.
3. Memonitor dan mengontrol situasi kamar yang ada hubungannya
dengan check-in, check-out, room change, dan kamar yang harus diperbaiki out of order
4. Menghadiri pertemuan meeting antarpimpinan bagian bila Executive
Housekeeper berhalangan hadir. 5.
Mengotrol pemakaian alat-alat dan bahan pembersih serta perlengkapan tamu.
6. Menyelesaikan masalah yang timbul di Housekeeping Department.
7. Mengajukan permohonan pembelian alat-alat dan bahan pembersih,
lena dan gusest supllies kepada Executive Housekeeper. 8.
Memimpin dan membuat jadwal kerja Supervisor. 9.
Mengkoordinasi kerja supervisor beserta bawahannya. 10.
Mengadakan brefing dengan para penyelia.
Universitas Sumatera Utara
11. Ikut membina hubungan kerjasama dengan para kepala bagian tau
departemen lain. Bertanggung jawab kepada Executive Housekeeper
2.1.2.3 Chief Floor
Chief Floor mempunyai kedudukan di bawah Assistant Executive Housekeeper dan merupakan Floor Section. Dengan kata lain bahwa Chief Floor
adalah merupakan kepala seksi yang bertanggung jawab penuh terhadap operasional Floor Section ataupun Room Section yang dipegangnya,
Sulastiyono, 1994:11 mengatakan: Sebagai kepala seksi, Chief Floor bertugas:
1. Mewakili Assistant Executive Housekeeper apabila berhalangan
datang, untuk menyampaikan instruksi dari atasan kepada para Floor Supervisor yang terkait dengan operasional floor section, khususnya
dalam penangan kamar tamu.
2. Mengikuti brefing atau pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh
manajemen. 3.
Membuat Time Work Schedule bagi para Floor Supervisor maupun Room boyRoom attendant.
4. Membuat rencana kerja untuk para Floor Supervisor maupun Room
boyRoom attendant tentang general cleaning, special cleaning, maupun daily cleaning terhadap kamar tamu, khususnya saat tingkat
hunian kamar rendah.
5. Memberikan pelatihan in house training kepada Room boy Room
attendant, baik tentang cara penggunaan mesin pembersih, maupun yang berkaitan dengan cara kerja para Room boy agar dapat bekerja
secara efektif san efisien.
6. Memberikan pengarahan kepada para Floor Supervisor maupun Room
boy untuk menghadapi dan menyelesaikan keluhan tamu di kamar floor area
7. Mengajukan permohonan kepada atasan untuk penambahan tenaga
Room boy bila memang dierlukan. 8.
Memberikan penilaian terhadap para bawahan, baik Floor Supervisor maupun Room boy.
9. Mengusulkan kepada manajemen, melalui Executive Housekeeper,
agar para bawahan mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi, serta reprimand atau punishment bagi yang melakukan
pelanggaran yang merugikan perusahaan.
10. Membuat laporan bulanan tentang penggunaan guest supplies dan
cleaning supplies kepada Assistant Executive Housekeeper agar dapat
Universitas Sumatera Utara
dipakai sebagai masukan dalam pembuatan anggaran belanja Floor section.
11. Melaporkan kesediaan guest supplies dan cleaning supplies yang
sudah menipis sehingga dapat dibuatka purchase request permintaan pembeliaan barang oleh Office ClerkHousekeeping Secretary.
12. Menerima laporan dari para Floor supervisor mengenai kerusakan
atau kehilangan barang-barang milik hotel yang ada di dalam kamar, serta menindak-lanjutinya.
13. Menerima laporan dari para Floor supervisor bila ada kehilangan
barang milik tamu di dalam kamar, maupun penemuan barang-barang milik tamu yang tertinggal di dalam kamar serta menindak-lanjutinya.
14. Melaporkan kepada Assistant Executive Housekeeper apabila keluhan
dari para tamu yang tidak bisa diatasi. 15.
Menjalin kerja sama dengan seluruh seksi di Housekeeping Department maupun dengan seksi-seksi departemen lain.
Menjadi seorang kepala bagian, Chief Floor dituntut untuk menjadi
seorang pekerja yang lihai karena tugas dan tanggung jawabnya yang begitu luas, dimana seorang kepala bagian ini harus bisa mengontrol beberapa bagian kerja
yang luas yang tentunya berada dalam ruang lingkup yang luas pula.
2.1.2.4 Housekeeping Secretary, Office Clerk, Order Taker
Di beberapa hotel, Housekeeping Office merupakan salah satu seksi tersendiri di dalam Housekeeping Department, Housekeeping Office merupakan
pusat dari seluruh kegiatan tata graha. Housekeeping Office adalah kantor dari Executive Housekeeper, Assistant Executive Housekeeper, Chief FloorChief
Housman, maupun Housekeeping Secretary dan juga merupakan pusat kegiatan administrasi di Housekeeping Department, Darsono, 1995:70 mengatakan:
Kegiatan di dalam Housekeeping Department administrasi meliputi dua kegiatan administrasi di mana administrasi intern meliputi:
1. Membuat Work Schedule untuk Floor Supervisor, Office clerk,
maupun Room BoyAttendant 2.
Membuat laporan harian, mingguan, maupun bulanan atas penggunaan berbagai obat pembersih oleh Room Boy serta Houseman.
Universitas Sumatera Utara
3. Menerima, mencatat, menyimpan, dan merawat barang-barang
temuan milik tamu di area hotel. 4.
Melayani permohonan izin untuk meninggalkan tugas, izin cuti, maupun extra day off housekeeping crew.
5. Melayani pertukaran kerja Room boy maupun Houseman.
6. Membuat pengumuman untuk Housekeeping crew
7. Mencatat dan melaporkan kepada Executive Housekeeper bila ada
barang-barang milik hotel yang ada di dalam kamar yang kemudian dibawa tamu saat CO atau dirusakkan tamu.
8. Melaporkan kepada Executive Housekeeper bila ada complaint tamu
yang tidak dapat diatasi oleh Floor Supervisor atau Chief Floor. 9.
Membuat jadwal in house training bagi housekeeping crew. 10.
Mengarsipkan surat keluar, surat masuk, time work schedule, maupun surat-surat izin seluruh karyawan Housekeeping.
11. Mengakses data tamu maupun Room Status ke dalam komputer.
Housekeeping Office yang dipimpin oleh Housekeeping Secretary membawahi Office Clerk bertugas sebagai Order Taker.
Kegiatan administrasi yang bersifat ekstern adalah sebagai berikut: 1.
Membuat Work Order kepada Engineering Department untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada di dalam kamar tamu
maupun areal lain untuk keperluan operasional Housekeeping Department.
2. Membuat Purchase Requisition kepada Purchase Department untuk
pengadaan atau pembelian barang-barang kebutuhan Housekeeping Department.
3. Membuat Store Room Requisition untuk pengambilan barang-barang
keperluan Housekeeping Department. 4.
Membuat Housekeeping Report yang dikirimkan kepada FO department, FB Department Accounting Department, maupun
departemen lain yang memerlukannya. 5.
Membuat Inter Office Communication yang ditujukan kepada semua departemen yang ada dalam hotel, yang terkait dengan operasional
Housekeeping Department. 6.
Menerima Banquet Event Order BEO, atau Function Bulletin dari Banquet Manager, FB Manager, atau dari Marketing Manager untuk
ditindak-lanjuti. 7.
Menerima Guest List, Expected Arrival List, Expected Departure List, VIP Notice, Treatment Requisition, House Count Information serta
Discrepancy Report dari FO Department, dan menindak-lanjuti. 8.
Membuat laporan lembur karyawan Housekeeping Deparment, agar mendapatkan haknya.
9. Membuat Get Pass surat izin membawa barang-barang keluar hotel
kepada Security. 10.
Membuat Lost and Damage Report kepada Purchasing Department atau Accounting Department atas barang-barang milik hotel yang hilang,
Universitas Sumatera Utara
dibeli tamu, ataupun rusak, sebagai laporan penyusutan barang dan sebagai bahan untuk pengadaan barang atau pembelian barang lagi.
Adapun tugas-tugas Order Taker adalah sebagai berikut : 1.
Menerima telepon dari seksi lain maupun departemen lain serta menindak-lanjutinya.
2. Menerima order atau permintaan tamu dari dalam kamar dan
menyampaikannya ke Room boy atau petugas lain yang terkait untuk menindak-lanjutinya.
3. Menerima telepon dari luar dan menyampaikannya kepada yang
dituju. 4.
Menerima dan mencatat pesan-pesan dari tamu untuk disampaikan kepada Executive Housekeeper maupun staff yang lain.
5. Mencatat guest complaint yang disampaikan lewat maupun guest
complaint slip untuk disampaikan kepada Executive Housekeeper agar ditindak-lanjuti.
Menjadi sebuah pusat dari Housekeeping Department tentunya sebuah pekerjaan yang rumit di mana dalam kantor tersebut melakukan tanggung jawab
yang berbeda-beda tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu menjalankan operasional tata graha.
2.1.2.5 Floor Supervisor, Room Supervisor, Floor Captain
Room Supervisor adalah pengawas proses pekerjaan yang dilaksanakan Room boy, yaitu melaksanakan pembersihan, merapikan dan melengkapi
kebutuhan tamu di kamar, seperti sabun mandi, handuk, dan keperluan-keperluan lain, Rutherfort 1990: 128 mengatakan: “…supervisor are team leaders, having
several Room attendants and a section housekeeping aide reporting to them. They are assigned to specific divisions of the Room section of a property and are
responsible for the quality of work performed in the several Rooms sections to which their Room attendants are assigne”. Artinya bahwa supervisor adalah
kelompok atau tim yang bertugas sebagai pemimpin bagi Room boyattendant.
Universitas Sumatera Utara
Tugas pokok Rooms SupervisorFloor Supervisor adalah mengawasi dan mengontrol pekerjaan ppara Room boy sehingga dapat berjalan sebagaimana
ditentukan dalam petunjuk pelaksanaan tugas atau Standard Operating Procedure yang berlaku di Housekeeping Department, khususnya untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan pembersihan kamar tamu, Sulastiyono, 1999:124 mengatakan:
Tanggung jawab seorang Room Supervisor adalah: 1.
Mengadakan briefing dengan para Room boy mengenai hal-hal yang menyangkut keadaan tamu, misalnya mengenai tamu VIP,
ON, tentang prioritas make up room dan pembagian tugas Room boy.
2. Menerima tugas dari Assistant Executive Housekeeper atau Chief
Floor 3.
Membagikan pass key atau room keys dan peralatan kepada masing-masing Room boy.
4. Membagikan cleaning material kepada Room boy sesuai dengan
jumlah Room Occupancy. 5.
Membuat Room Report sebagai sumber pembuatan Housekeeping Report.
6. Melporkan kehilangan atau kerusakan dalam kamar tamu ke
Housekeeping Office agar segera dibuatkan Work Order oleh Office Clerk kepada Engineering Department untuk diperbaiki.
7. Mengecek dan meneliti hasil kerja para Room boy di dalam
pembersihan kamar tamu. 8.
Mengecek dan meneliti hasil pekerjaan Engineering Department. 9.
Membuat laporan atas pekerjaan yang dilakukannya pada hari itu dan menulisnya di dalam log book.
10. Menerima kunci kamar atau pass key dari Room boy dan
memeriksa Room boy trolley cart di setiap pergantian shift. 11.
Mengawasi pekerjaan tugas-tugas bawahan, sambil membimbing, mengarahkan, melatih, dan memotivasi.
12. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seluruh seksi
yang ada di Housekeeping Department, maupun seksi departemen lain.
13. Membantu bawahan untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah yang terjadi. 14.
Menerima dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan. 15.
Selalu tampil rapi, bersikap ramah, sopan dan selalu siap membantu.
Universitas Sumatera Utara
Seorang supervisor memiliki fungsi dan peran untuk melaksanakan unsur- unsur atau fungsi-fungsi manajemen, seperti fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Di dalam menggerakkan bawahan seorang supervisor harus dapat menjadi pemimpin yang menguasai
prinsip-prinsip kepemimpinan dan harus dapat bekerjasama dengan para bawahan, mampu berkomunikasi serta memahami aspek-aspek hubungan manusia,
Sulastiyono, 1994: 21 mengatakan: Pada pokoknya, fungsi dan peranan seorang supervisor adalah:
1. Menggunakan dan mengarahkan Sumber Daya Manusia melalui
komandonya. Hal ini berarti memberikan motivasi kerja kepada para bawahan agar bekerja dengan senang dan semangat, menyenangi
pekerjaannya, dan menunjukkan sikap baik dan positif. Hal tersebut akan memberikan dorongan, kesempatan untuk belajar dan
berkembang serta bangga akan pekerjaannya.
2. Menggunakan, mengolah segala sumber daya yang tersedia. Seperti
tenaga manusia, material, peralatan, dana, dan metode. 3.
Menerapkan secara mantap peraturan dan kebijaksanaan peraturan perusahaan.
4. Melaksanakan hubungan kerja dengan seluruh karyawan, mulai dari
atasan, teman sejawat, bawahan, serta tamu. Seorang supervisor yang baik akan selalu berusaha untuk mengembangkan semangat kerjasama
yang efektif.
5. Melaksanakan penilaian kerja terhadap bawahan secara objektif. Para
bawahan hendaknya diberi tahu seberapa baik prestasi mereka dalam melaksanakan pekerjaannya, dan dalam usaha meningkatkan efektifitas
organisasi perusahaan, maka para penyelia harus melaksanakan penilaian prestasi kerja bawahannya.
6. Memberikan instruksi mengenai metode, prosedur, serta perilaku
dalam menyelesaikan tugas pekerjaan 7.
Memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bawahan.
2.1.2.6 Room Boy, Room Attendant
Room boy adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur pada waktu pembersihan kamar. Harus diingat bahwa pada waktu tamu masuk kamar,
pandangan pertamanya akan ditunjukkan pada kerapian tempat tidur. Mereka akan
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan kesan yang pertama secara keseluruhan hanya dengan melihat kerapian tempat tidur. Oleh sebab itu, tempat tidur harus dipersiapkan serapi
mungkin sebelum tamu masuk ke kamarnya. Room boy pramugraha merupakan petugas Floor Section yang menjaga
kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan, dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Pelaksanaan kebersihan kamar tamu itu juga harus ditunjang dengan
penampilan petugas kamar itu sendiri, dimana room boy harus berpenampilan baik dan rapi, meliputi tingkah laku, kejujuran, sopan santun pada tamu, atasan
maupun teman sejawat, Darsono 1995:53;Rumekso, 2002: 7. Jasa pelayanan bidang tata graha berkaitan dengan penyediaan kamar-
kamar untuk para tamu yang tidak hanya mengkehendaki kebersihan saja, melainkan juga kenyamanan dan rasa aman, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik dan kebutuhan-kebutuhan social serta tujuan yang dikehendaki, Rumekso 2002:9 mengatakan:
Tugas-tugas daripada Room BoyAttendant adalah : 1.
Datang ke hotel tepat pada waktunya. 2.
Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan. 3.
Mengenakan pakaian seragam. 4.
Mencatat kedatangan pada time card stamping machine. 5.
Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya. 6.
Memeriksa keadaan semua kamar pada permulaan shift dan menulis situasi kamar sesuai dengan stastus kamar kamar di dalam Work Plan.
7. Memeriksa kelengkapan kereta kerja, meliputi guest supplies, linen
dupplies, dan cleaning material. 8.
Melaksanakan pembersihan kamar tamu, meliputi penataan tempat tidur, melengkapi perlengkapan tamu, dan membersihkan kamar
mandi. 9.
Membuat laporan kamar yang sudah dibersihkan. 10.
Melaporkan kerusakan dan kehilangan barang kepada penyelia kamar dan kepada Front Office Chasier. Apabila kerusakan dan kehilangan
terjadi akibat kesalahan tamu, biaya ganti rugi dikenakan kepada tamu.
Universitas Sumatera Utara
11. Mengembalikan linen dan towel, baik yang kotor maupun yang bersih
ke room boy station sesuai dengan jumlah yang diberikan kepadanya,. 12.
Mengatur dan membersihkan kembali trolley cart. 13.
Apabiala tamu yang check-out, Roomboy harus segera meneliti perlengkapan kamar, sehingga ada-tidaknya barang-barang milik hotel
yang terbawa oleh tamu, atau barang-barang tamu yang ketinggalan di hotel segera diketahui.
14. Melaporkan kepada penyelia kamar apabila ada tamu yang pindah
kamar atau sakit. 15.
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan. 16.
Melakukan kerjasama dengan seksi dan departemen lain, seperti: a.
F O Chasier, pada saat tamu CO. b.
Bell boy, saat tamu CI atau CO. c.
WaiterWaitress Room Service, ketika akan memasukkan fruit basket, untuk kamar-kamar yang akan dihuni oleh tamu VIP,
memasang dinner set di Suite Room., mengambil alat-alat makanminum yang habis dipakai oleh tamu di dalam kamar.
d. Security, untuk keamanan di seluruh floor area di mana Room boy
bertugas, apalagi bila ada tamu yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti tamu VIP, tamu yang tidak membawa barang, dan
tamu yang mencurigakan
Menjadi seorang Room BoyAttendant adalah sebuah pekerjaan yang tentunya merupakan suatu tanggung jawab besar karena bisa dikatakan, bersih
tidaknya kamar hotel, adalah merupakan hasil kerja seorang Room boy, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan manajemen hotel.
2.2 Pengertian Prestasi Kerja