47
ANALISIS USAHATANI DAN USAHA PENGOLAHAN SUKUN
I. Analisis Usahatani Sukun Biaya Produksi
Biaya produksi dalam usahatani sukun meliputi biaya input produksi pupuk, tenaga kerja, dan biaya penyusutan peralatan. Setiap kegiatan usahatani
membutuhkan biaya produksi untuk dapat menjalankan usahatani dengan baik. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani sukun mulai dari
kegiatan pengolahan tanah sampai pada kegiatan panen. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap
variabel cost. Total biaya produksi yang dikeluarkan petani adalah jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap. Yang termasuk biaya tetap adalah biaya penyusutan
dan pajak tanah. Sementara biaya tidak tetap adalah biaya pupuk, bibit, dan tenaga kerja.
Biaya Tenaga Kerja
Suatu proses produksi dalam usahatani tidak dapat berjalan tanpa adanya tenaga kerja, dimana tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting
dalam setiap usahatani. Tenaga kerja dalam usahatani sukun berasal dari dalam keluarga yang disingkat dengan TKDK. Upah per hari kerja di Desa Bantan yang
berlaku adalah Rp. 25.000,-HKP untuk pemeliharaan dan panen. Rata-rata jumlah tenaga kerja per Ha di Desa Bantan adalah 116,58 HKP dimana total biaya rata-
rata yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.909.344,27.
Universitas Sumatera Utara
Biaya Bibit
Bibit yang digunakan oleh petani sampel berupa akar yang tumbuh dari tanaman sukun tersebut. Akar tersebut ada yang berasal dari akar tanaman itu
sendiri dan ada juga yang dibeli dari petani lain. Harga bibit yang dibeli sebesar Rp. 4000bibit. Jumlah pohon sukun untuk 1Ha adalah sekitar 180 pohon dengan
jarak tanam sebesar 7,5 m x 7,5 m. Rata-rata biaya bibit per Ha di daerah penelitian sebesar Rp. 986.776,47 dengan 246,69 bibit.
Biaya Pupuk
Pupuk yang digunakan oleh petani sampel adalah pupuk kandang. Biasanya pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada saat sebelum
berbunga dan setelah panen raya. Rata-rata dosis pupuk yang diberikan adalah 5 kgtanaman, dimana harga 1 kg pupuk kandang adalah Rp. 300,-kg. Rata-rata
jumlah pupuk yang digunakan di daerah penelitian sebesar 2.466,94 kg. Rata-rata biaya pupuk per Ha sebesar Rp. 740.082,35
Biaya Penyusutan
Semua alat yang digunakan dalam usahatani sukun ini merupakan inventaris seperti pisau dan galah. Penilaian atas alat-alat pertanian ini dilakukan
dengan perhitungan penyusutan. Menurut Suratiyah 2008 menyatakan bahwa nilai biaya penyusutan peralatan dihitung dengan metode perhitungan penyusutan
yaitu harga beli Rp di bagi dengan umur ekonomis tahun dikurang dengan nilai residu.
Besarnya biaya penyusutan dipengaruhi oleh harga beli Rp dan masa pakai ekonomis alat tersebut. Biaya penyusutan ini dihitung per tahun. Umur
tahan pakai untuk masing-masing alat pertanian yang digunakan adalah pisau
Universitas Sumatera Utara
umur pakainya 5 tahun, dan galah bambu 5 tahun. Jadi total biaya penyusutan
seluruh sampel per Ha sebesar Rp. 4.999.709,81 Sedangkan rata-rata biaya
penyusutan setiap sampel sebesar Rp. 76.358,41
.
Tabel 17. Rataan Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Per Petani di Desa Bantan