Pemilihan umum 1. Pengertian Perbandingan Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Medan Pada Pilkada Kota Medan Tahun 2005 Dengan Pilkada Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 (Studi Kasus : Kelurahan Titi Rante, Kecamatan Medan Baru)

3. Pemilihan umum 3.1. Pengertian Salah satu wujud pelibatan masyarakat dalam proses politik adalah pemilihan umum Pemilu. Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan negara atau kepemimpinan daerah dalam periode tertentu. Ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan Pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara. Pemilu memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar mendekatikehendak rakyat. Oleh karena itu, Pemilu merupakan salah satu sarana legitimasi kekuasaan. Pemilu dapat dikatakan aspiratif dan demokratis apabila memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, Pemilu harus bersifat kompetitif, dalam artian peserta Pemilu harus bebas dan otonom. Kedua, Pemilu yang diselenggarakan secara berkala, dalam artian Pemilu harus diselenggarakan secara teratur denganjarak waktu yang jelas. Ketiga, Pemilu harus inklusif, artinya semua kelompok masyarakat harus memiliki peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam Pemilu. Tidak ada satu pun kelompok yang diperlakukan secara diskriminatif dalamproses Pemilu. Keempat, pemilih harus diberi keleluasaan untukmempertimbangkan dan mendiskusikan alternatif pilihannya dalam suasanabebas, tidak di bawah tekanan, dan akses memperoleh informasi yang luas. Kelima, penyelenggara Pemilu yang tidak memihak dan independen.Dalam kedudukannya sebagai pilar demokrasi, peran partai politik dalam sistem perpolitikan nasional merupakan wadah seleksi kepemimpinan nasionaldan kepemimpinan daerah. Pengalaman dalam rangkaian penyelenggaraan seleksi kepemimpinan nasional dan kepemimpinan daerah melalui Pemilu membuktikan keberhasilan partai politik sebagai pilar demokrasi. Di negara yang demokratis pemilihan merupakan alat untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut serat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan sistem politik yang berlaku. Dengan hal itu pula, pemilihan tetaplah merupakan bentuk partisipasi politik rakyat. Pemilihan Umum Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan- jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Memilih sebagaian rakyat untuk menjadi pemerintah adalah suatu proses dan kegiatan yang seharusnya merupakan hak semua rakyat yang kelak diperintah oleh orang-orang terpilih. Proses dan kegiatan memilih itu disederhanakan penyebutanya menjadi : pemilihan. Dalam hal ini pemilihan yaitu semua rakyat harus ikut, tanpa dibeda-bedakan maka dipakaian pemilihan umum. Sistem pemilihan adalah suatu mekanisme atau tatacara untuk menentukan pasangan calon dan berhak menduduki jabatan kepala daerahwakil kepala daerah 25 Pemilihan Umum adalah motode demokratis untuk memilih wakil-wakil rakyat dalam badan-badan perwakilan, dan merupakan pranata konstitusional bagi perubahan hubungan-hubungan kekuasaan. Pemilihan umum di Indonesia secara formal mengakui asas- asas langsung,umum, bebas dan rahasia, mempunyai perangkat aturan dan lembaga penyelenggara pemilu. Mengenai . 25 Sitepu, Antonius, Sistem Politik Indonesia, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2006, hal.12 signifikasi dan fungsinya sebagaimana dimuat, Asas-asas Pemilihan umum menurut perundang-undang yang berlaku adalah : a Umum, dalam arti semua warga yang memenuhi persyaratan minimal dalam usia, yaitu telah berusia 17 tahun atau telah kawin berhak ikut memilih dalam pemilu, dan telah berusia 21 tahun berhak dipilih. Pemilihan bersifat umum berarti pemilihan yang berlaku menyeluruh bagi setiap warga negara. b Langsung, yakni. rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya, menurut hati nuraninya, tanpa perantara dan tingkatan. c Bebas, dalam arti setiap warga negara yang berhak mernilih dalammenggunakan haknya dijamin keamanannya untuk melakukan pemilihan menurut hati nuraninya tanpa ada pengaruh, tekanan atau paksaan dari siapa pundengan apapun. d Rahasia, yakni para pemilih dijamin oleh peraturan, tidak akan diketahui oleh pihak siapa pun dan dengan jalan apapunn, siapa pun yang dipilihnya. Pemilih memberikan suara pada surat suara dengan tidak diketahui oleh orang lain kepada siapa suara diberikan secara ballot; Pemilihan Umum merupakan salah satu sarana dalam menjalankan demokrasi. PEMILU adalah sarana pokok pemerintahan perwakilan yang demokratis, dalam pemilihan umum masyarakat akan diberikan hak suaranya untuk memilih perwakilannya di lembaga-lembaga negara melalui partai politik. Dan melalui kelembagaan PEMILU masyarakat memunculkan para calon pemimpin dan menyeleksi calon-calon tersebut dalam ketentuan dan nilai yang berlaku, sehingga diharapkan calon yang terpilih mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Dan dengan terpilihnya perwakilan masyarakat di lembaga-lembaga pemerintahan, diharapkan mereka dapat membawa suara di tingkat basisi masyarakat ke dalam lembaga-lembaga pemerintahan. Menurut Tatang Chimad pada prinsipnya Pemilihan umum dalam ranah demokrasi bermakna 26 1. Kegiatan partisipasi politik dalam menuju kesempurnaan berbagai pihak. : 2. Sistem perwakilan bukan partisipasi langsung dimana terjadi perwakilan penentu akhir dalam memilih elit politik yang berhak duduk mewakili masyarakat. 3. Sirkulasi para elit politik yang berujung pada perbaikan performa eksekutif. Pemilu sebagai wujud dari demokrasibertujuan sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimpin pemerintah dan alternatif kebijakan umum. Memilih sebagaian rakyat menjadi pemerintah adalah suatu proses dan kegiatan yang seharusnya merupakan hak semua rakyat yang kelak diperintah oleh orang yang terpilih menjadi pemimpin. Proses dan kegiatan memilih itu disederhanakan penyebutannya menjadi pemilihan. Dalam pemilihan itu semua rakyat harus ikut, 26 Chimad, Tatang, Kritik Terhadap Pemilihan Langsung, Pustaka Widyatama, Jogyakarta, 2004, hal. 3. tanpa membedakan, maka dengan itu dipakailah sebutan Pemilihan Umum atau diseingkat dengan PEMILU 27 Dengan demikian, diadakan pemilihan umum tidak sekedar memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk dalam lembaga permusyawaratanperwakilan, dan juga tidak memilih wakil-wakil rakyat untuk menyusun negara baru, tetapi . Sesungguhnya pemilihan umum sudah sejak lama di sebut sebagai tata cara untuk memperoleh kedudukan atau status sebagai wakil rakyat atau sebagai anggota badan perwakilan dengan memanfaatkan pemilihan umum, dengan ini mengaitkan pemilihan umum sebagai usaha pembentukan dan pertumbuhan sistem perwakilan politik rakyat. Jadi melalui, rakyat memunculkan para calon pemimpin dan menjaring calon-calon tersebut berdasarkan niali yang berlaku. Keikutsertakan rakyat dalam pemilihan umum, dapat juga dipandang sebagai wujud partisipasi dalam proses pemerintahan. Sebab melalui lembaga pemilihan umum berarti rakyat melakukan kegiatan memilih orang atau sekelompok orang menjadi pemimpin rakyat atau pemimpin negara, pemimpin yang dipilih itu akan menjalankan kehendak rakyat yang telah memilihnya. 3.1.Tujuan Pemilihan Umum Menurut rumusan penjelasan UU.No.15 tahun 1969, tentang pemilihan umum, yang masih berlaku sampai tahun pemilihan umum 1997, disebutkan bahwa tujuan pemilihan umum adalah : “Dalam mewujudkan penyusunan tata kehidupan yang dijiwai semangat cita-cita revolusi kemerdekaan RI proklamasi 17 Agustus 1945 sebagaimana tersebut dalam Pancasila UUD 1945, maka penyusunan tata kehidupan itu harus dilakukan dengan jalan pemilihan umum”. 27 Castles, Lance, Pemilu Dalam Konteks Komparatif dan Historis, Pustaka Widyatama, Jogyakarta, 2004, hal 16. suatu pemilihan wakil-wakil rakyat oleh rakyat yang membawa isi hati nurani rakyat dalam melanjutkan perjuangan, mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia bersumber pada proklamasi 17 agustus 1945 guna memenuhi dan mengemban amanat penderitaan rakyat. Pemilihan umum adalah suatu alat yang penggunaannya tidak boleh mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi bahkan menimbulkan hal-hal yang menderita rakyat, tetapi harus menjamin suksesnya perjuangan Orde baru, yaitu tetap tegaknya pancasila dan dipertahankan UUD 1945”. Maka yang tersimpul dalam tujuan pemilihan umum diatas merupakan fundamen pelaksanaan demokrasi di Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. 28 “Pemilihan Umum presiden dan wakil presiden diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden yang kuat dari rakyat sehingga mampu menjalankan fungsi-fungsi kekuasaan pemerintah negara dalam rangka tercapai tujaun nasional sebagaimana diamanatkan UUD negara Republik Indonesia 1945”. Sedangkan tujuan pemilihan umum menurut UU No 12 tahun 2003, tentang pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah : “Pemilihan Umum diselenggrakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujaun nasional sebagaimana diamanatkan UUD 1945”. Adapun tujuan pemilihan umum menurut Undang-Undang No.23, tahun 2003 tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden, yaitu : 29 28 Rahman, A., Sistem Politik Indonesia, Jogjakarta: Graha Ilmu, 2007, hal. 147 29 ibid., hal.200 4. Pemilihan Kepala Daerah PILKADA 4.1 Pengertian PILKADA

Dokumen yang terkait

Pergaulan Bebas(Studi Etnografis Perilaku Mahasiswa Kos-kosan di Kelurahan Titi Rante,Kecamatan Medan Baru,Kota Medan)

24 234 117

Peran Partai Amanat Nasional Kota Medan Dalam Pemenangan Wali Kota Pada Pilkada Tahun 2005 Di Kota Medan

0 33 75

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA 2008 KOTA MALANG (Study kasus di Kecamatan Sukun Kota Malang)

0 11 2

Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pilkada Kota Padang Tahun 2008.

0 0 7

Hubungan Kesadaran Politik Dan Situasi Pada Hari Pemungutan Suara Dengan Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Ulak Karang Utara Dalam Pilkada Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005.

0 0 11

PILKADA DAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT (STUDI TENTANG PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA PILKADA KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2005).

0 0 8

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 12

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 2

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 7

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 34