Motif Partisipasi Politik Partisipasi Politik Masyarakat Kelurahan Titi Rante 1 Kelompok Sosial Etnik

melemah. Karena masyarakat melihat bahwa tanpa keterwakilan etnik maka masyarakat akan sulit untuk mengakses politik partisipatif yang melibatkan mereka dalam setiap pengambilan dan pelaksanaan kebijakan publik. Pilkada juga mencerminkan sebuah pertanyaan seberapa jauh kepentingan sosial etnik diwakili khusunya apa yang diperlihatkan oleh kelompok sosial etnik yang ada di kelurahan Titi Rante. Dan ini menjadi cerminan, bagaimana kesadaran politik dan pemikiran kritis di tengah masyarakat belum ada dalam bentuk untuk menggunakan hak politik berdasarkan kemampuan menganalisa situasi.

5.2. Motif Partisipasi Politik

Rendahnya partisipasi politik masyarakat kelurahan Titi Rante dapat dilihat pula dari motif partisipasi politik masyarakatnya, sedikitnya persentasi masyarakat yang memiliki motif rasional dalam menentukan pilihannya karena tidak didukung oleh tingkat pendidikan yang baik dan keadaan ekonomi yang belum baik. Mereka yang memiliki motif rasional dalam menentukan pilihannya dan memiliki tujuan adalah mereka yang dengan mudah dapat mengakses informasi dikarenakan kemapanan dalam segi pendidikan dan ekonomi masyarakatnya. Motif berpatisipasi para individu di dalam masyarakat sebagaian besar atas dasar tendensi yang non-rasional dalam menemukan jawaban atas kecenderungan kepercayaan terhadap partai politik yang terus melemah. Tendensi atas nilai tertentu yang dianggap absolut dan sangat berkaitan dengan adanya komitmen subjektif dimana tujuan partisipasi politik adalah hanya untuk menghantarkan seseorang pada kekuasaan politik, bukan kepada sebuah pertimbangan dan perhitungan yang didukung oleh kesadaran politik masyarakat kelurahan Titi Rante. Hal ini menggambarkan bahwa para individu ikut berpartisipasi dalam politik hanya berkisar pada pemikiran non-rasional, yang mencakup keterwakilan etnis, agama, bukan kepada pengabdian dan perjuangan tentang nilai yang dirasionalkan dalam bentuk program dan isu perubahan yang ditawarkan oleh partai politik. Sehingga besar kecilnya partisipasi politik masyarakat Titi Rante masih ‘duduk’ pada persoalan konsekuensi kenaifan politik bukan pada ke-aktifan dalam melakukan pengontrolan dan pengawasan kebijakan. Perseptual yang terbatas pada sebuah pemikiran akan keterwakilan politik terhadap tendensi non-rasional seperti yang dijelaskan diatas akan menyulitkan jalannya program-program yang ditawarkan. Ini dikarenakan masyarakat belum dapat melihat secara menyeluruh mengenai kebutuhannya dan keterlibatannya dalam pembangunan politik. Masyarakat hanya melihat posisinya sebagai alat bukan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan dan menawarkan berbagai konsep pemikiran yang mendorong terjadinya perbaikan ekonomi dan sosial. Hubungan kaukus kekuatan dan sinergitas antara para pemimpin dan orang yang diwakili harusnya terbentuk dalam ruang partisipasi politik. Proses penyadaran melalui pendidikan politik pada akhirnya akan membawa masyarakat kepada sebuah dinamika dan pola partisipatif dalam pentas politik lokal yaitu Pilkada. Dan inilah yang menjadi sebuah kewajiban bersama yang harus dilakukan sehingga motif partisipasi politik dan perilaku politik individu didalam masyarkat akan mengarah pada sebuah rasionalitas dan pemikiran yang kritis. Dan ini menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab oleh segenap aktor politik di Indonesia.

6. Hubungan Pilkada dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pergaulan Bebas(Studi Etnografis Perilaku Mahasiswa Kos-kosan di Kelurahan Titi Rante,Kecamatan Medan Baru,Kota Medan)

24 234 117

Peran Partai Amanat Nasional Kota Medan Dalam Pemenangan Wali Kota Pada Pilkada Tahun 2005 Di Kota Medan

0 33 75

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA 2008 KOTA MALANG (Study kasus di Kecamatan Sukun Kota Malang)

0 11 2

Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pilkada Kota Padang Tahun 2008.

0 0 7

Hubungan Kesadaran Politik Dan Situasi Pada Hari Pemungutan Suara Dengan Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Ulak Karang Utara Dalam Pilkada Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005.

0 0 11

PILKADA DAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT (STUDI TENTANG PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA PILKADA KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2005).

0 0 8

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 12

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 2

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 7

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 34