Green menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yakni: 1.
Faktor-faktor predisposisi Predisposing factors Faktor-faktor ini mencakup: pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal–hal yang berkaitan dengan kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
2. Faktor–faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan
fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas–fasilitas atau sarana–sarana kesehatan, misalnya Puskesmas, obat–obatan, alat–alat kontrasepsi, jamban dan
sebagainya. 3.
Faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain yang merupakan kelompok referensi
dari perilaku masyarakat.
2.5. Pengetahuan
Masyarakat dapat terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya
menjadi sehat Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Sikap attitude.
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan. Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan dari motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka.
2.7. Praktek atau Tindakan Practice
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya
diharapkan ia dapat melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau
disikapinya dinilai baik. Inilah yang disebut praktek practice kesehatan atau dapat
juga dikatakan perilaku kesehatan. 1.
Tindakan praktek sehubungan dengan penyakit. Tindakan atau perilaku ini mencangkup: a Pencegahan penyakit,
mengimunisasikan anaknya, melakukan pengurasan bak mandi seminggu sekali, menggunakan masker pada waktu kerja di tempat yang berdebu, dan sebagainya
dan b Penyembuhan penyakit, misalnya: minum obat sesuai petunjuk dokter, melakukan anjuran–anjuran dokter, berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
tepat, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Tindakan praktek pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Tindakan atau perilaku ini mencakup antara lain: mengkonsumsi makan dengan gizi yang seimbang, melakukan olahraga secara teratur, tidak merokok, tidak
minum minuman keras dan narkoba.dan sebagainya. 3.
Tindakan praktek kesehatan lingkungan. Perilaku ini antara lain mencakup: membuang air besar di jamban WC,
membuang sampah di tempat sampah, mengunakan air bersih untuk mandi, cuci, masak dan sebagainya Notoatmodjo,2003.
2.8. Kerangka Konsep