4.2.2. Variabel Sikap
Sikap adalah kecenderungan responden untuk berespons secara positif atau negatif. Berikut merupakan uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi variabel
sikap responden tentang tindakan penanganan diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 72
responden 80,9 mengatakan setuju bahwa ASI dapat memperkecil risiko terkena diare pada Balita.
Tabel 4.17. menunjukkan distribusi responden terbanyak mengenai sikap tentang pemberian makanan tambahan pada bayi sebaiknya diberikan setelah
berumur 4-6 bulan berada pada kategori setuju yaitu 66 responden 74,2, yang kurang setuju 20 responden 20,4 dan yang tidak setuju hanya 3 responden 3,4
Tabel 4.17. menunjukkan seluruh responden yaitu 89 responden 100 mengatakan setuju mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dapat mencegah
terkena diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 responden
100 setuju bahwa memasak air sampai mendidih dapat mencegah terkena diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 responden
100 setuju bahwa peralatan makanan Balita harus dicuci dengan air bersih sebelum digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reponden yaitu 63 responden 70,8 setuju bahwa ibu harus tetap memberikan ASIsusu pada Balita
yang sedang diare, 12 responden 13,5 mengatakan kurang setuju dan 14 responden 15,7 mengatakan tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 78 responden 87,6 setuju bahwa makanan harus disimpanditutup agar tidak dihinggapi oleh serangga dan 11
responden 12,4 mengatakan kurang setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40 responden 44,9 setuju
bahwa ibu sebaiknya memberikan oralit saat Balita sedang diare. 45 responden 50,6 mengatakan kurang setuju dan 4 responden 4,5 mengatakan tidak setuju.
Hasil penelitian menunjukkan 80 responden 89,9 mengatakan setuju bahwa Balita yang sedang diare harus diberikan cairan lebih banyak dari biasanya
untuk mencegah terjadinya dehidrasi, 9 responden 10,1 mengatakan kurang setuju dan tidak ada yang tidak setuju.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 responden setuju bahwa Balita yang terkena diare sebaiknya dibawa ke sarana Puskesmas atau
sarana kesehatan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 repsonden
100 setuju bahwa salah satu cara untuk mencegah diare yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan
Hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak mengenai botol susu harus ditutup setelah digunakan berada pada kategori kurang setuju yaitu 63 responden
70,8, 11 responden 2,4 mengatakan setuju dan 15 responden 16,9 mengatakan tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Diare Di Kelurahan Kota Bangun Tahun 2009
No Sikap
f 1
ASI Dapat Memperkecil Risiko Terkena Diare
1. Setuju.
72 80,9
2. Kurang Setuju.
7 7,9
3. Tidak Setuju
10 11,2
Jumlah 89
100 2
Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Sebaiknya Diberikan Setelah Anak Berusia 4-6
Bulan
1. Setuju.
66 74,2
2. Kurang Setuju.
20 22,5
3. Tidak Setuju
3 3,4
Jumlah 89
100 3
Mencuci Tangan Sebelum Menyiapkan Makanan Dapat Mencegah Terkena Diare
1. Setuju.
89 100
2. Kurang Setuju.
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 4
Memasak Air Sampai Mendidih Dapat Mencegah Terkena Diare
1. Setuju.
89 100
2. Kurang Setuju.
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 5
Peralatan Makanan Balita Harus Dicuci dengan Air Bersih Terlebih Dahulu Sebelum Digunakan
1. Setuju.
89 100
2. Kurang Setuju.
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 6
Ibu harus tetap memberikan ASIsusu kepada Balita yang sedang diare
1. Setuju.
63 70,8
2. Kurang Setuju.
12 13,5
3. Tidak Setuju
14 15,7
Jumlah 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 lanjutan 7
Makanan Harus Disimpan Didalam Lemari atau Ditutup Agar Tidak Dihinggapi Lalat Atau
Serangga Lainnya
1. Setuju.
78 87, 6
2. Kurang Setuju.
11 12,4
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 8
Ibu sebaiknya Memberikan Oralit Saat Balita Sedang Diare
1. Setuju.
40 44,9
2. Kurang Setuju.
45 50,6
3. Tidak Setuju
4 4,5
Jumlah 89
100 9
Balita yang Sedang Diare Harus diberikan Cairan Lebih Banyak dari Biasanya Untuk Mencegah
Terjadinya Dehidrasi
1. Setuju.
80 89,9
2. Kurang Setuju.
9 10,1
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 10
Balita Yang Terkena Diare Sebaiknya Dibawa ke sarana Puskesmas atau Sarana Kesehatan
Lainnya
1. Setuju.
89 100
2. Kurang Setuju.
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 11
Salah Satu Cara Untuk Mencegah Diare yaitu dengan Menjaga Kebersihan Lingkungan
1. Setuju.
89 100
2. Kurang Setuju.
3. Tidak Setuju
Jumlah 89
100 12
Botol susu harus ditutup setelah digunakan
1. Setuju.
11 12,4
2. Kurang Setuju.
63 70,8
3. Tidak Setuju
15 16,9
Jumlah 89
100
Universitas Sumatera Utara
Distribusi responden berdasarkan kategori sikap tentang diare dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut ini.
Berdasarkan Tabel 4.9. seluruh responden yaitu 89 responden 100 berada pada kategori baik mengenai penyakit diare.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Tentang Diare Di Kelurahan Kota Bangun Tahun 2009
No Kategori Sikap
Jumlah F
1 Baik
89 100
2 Sedang
3 Buruk
Jumlah 89
100
4.2.3. Variabel Tindakan Penanganan
Tindakan penanganan diare meliputi tindakan pencegahan dan pengobatan diare.
Berikut merupakan uraian hasil penelitian dalam mengenai tindakan penanganan diare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden 75,3 selalu menutup botol susu setelah digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 47 responden 52,8 mengatakan selalu menutup makanan atau menyimpan makanan di lemari supaya
tidak dihinggapi lalat atau serangga lainnya dan 42 responden 47,2 tidak selalu menutup atau menyimpan makanannya di lemari.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 77 responden 86,5 selalu memasak air sampai mendidih dan 12 responden 13,5
tidak selalu memasak air sampai mendidih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 responden
100 selalu menggunakan air bersih untuk mengolah makanan Balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 39 responden 43,8 yang selalu
mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah makanan untuk Balita dan 50 responden 56,2 tidak selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah
makanan untuk Balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 responden 73,0 selalu mencuci
tangan dengan sabun setelah BAB dan 84 responden 27 mengatakan tidak selalu mencuci tangan dengan sabun setelah BAB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 89 responden selalu mencuci peralatan makan Balita sebelum digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 70 responden 78,7 tetap memberikan ASIsusu saat Balita sedang diare dan 19
responden 22,3 tidak selalu memberikan ASIsusu saat Balita sedang diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62 responden 69,7 memberi Balita
cairan lebih banyak dari biasanya dan memberikan makanan yang cukup pada Balita sebagai pengobatan diare pada Balita di rumah dan 27 responden 30,3 tidak
memberi Balita cairan atau makanan lebih banyak dari biasanya sebagai pengobatan awal diare pada Balita di rumah.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh anggota keluarga responden yaitu 89 responden 100 menggunakan jamban ketika BAB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden 89 responden mencuci botol susu sebelum diberikan pada Balita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 86 responden 96,6 membawa balita ke puskesmas atau sarana kesehatan lainnya
apabila balita sedang dehidrasi berat. Berikut merupakan uraian hasil penelitian mengenai tindakan penanganan
diare.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Penanganan Penyakit Diare Di Kelurahan Kota Bangun Tahun 2009
No Tindakan
f 1
Tindakan Ibu Selalu Menutup Botol Setelah digunakan
Ya. 22
24,7 Tidak.
67 75,3
Jumlah 89
100 2
Menutup makanan atau menyimpan makanan dalam lemari
Ya. 47
52,8 Tidak.
42 47,2
Jumlah 89
100 3
Memasak Air Sampai Mendidih
Ya. 77
86,5 Tidak.
12 13,5
Jumlah 89
100 4
Ibu Menggunakan Air Bersih dalam Mengolah Makanan Balita
Ya. 89
100 Tidak.
Jumlah 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 lanjutan 5
Ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan untuk balita
Ya 39
43,8 Tidak
50 56,2
Jumlah 89
100 6
Ibu Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah BAB
Ya. 65
73 Tidak.
24 27
Jumlah 89 100
7 Ibu Mencuci Peralatan Makan balita sebelum
digunakan Ya.
89 100
Tidak.
Jumlah 89
100 8
Ibu Tetap Memberikan ASIsusu saat Balita sedang Diare
Ya. 70
78,7 Tidak.
19 21,3
Jumlah 89
100 9
Tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh ibu dalam memberikan Pengobatan balita di Rumah
Memberi anak cairan lebih banyak dari biasanya dan memberikan makanan yang cukup pada anak
62 69,7
Tidak tahu 27
30,3
Jumlah 89
100 10
Tindakan Anggota Keluarga Menggunakan Jamban Ketika BAB
Ya. 89
100 Tidak.
Jumlah 89
100 11
Tindakan yang dilakukan Oleh Ibu bila Balita Mengalami Dehidrasi Berat
Membawa balita ke puskesmassarana kesehatan lainnya 86
96,6 Tidak tahu
3 3,4
Jumlah 89
100
Berdasarkan hasil penelitian responden terbanyak mengenai tindakan penanganan diare berada pada kategori baik yaitu 77 responden 86,5 dan 12
responden 13,5 tindakan penanganannya buruk.
Universitas Sumatera Utara
Tabulasi mengenai tindakan penanganan diare berdasarkan kategori dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini.
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan Penanganan Penyakit Diare Di Kelurahan Kota Bangun Tahun 2009
No Kategori Tindakan
Jumlah f
1
Baik 12
13,5
2
Buruk 77
86,5
Jumlah 89
100
4.2.4. Variabel Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi ketersediaan jamban, persediaan air bersih dan tempat pembuangan sampah.
Berdasarkan observasi dilapangan diketahui bahwa seluruh responden memiliki jamban dan seluruh responden juga menggunakan jamban.
Berdasarkan observasi dilapangan sebagian responden sebanyak 69 responden 77,5 jarak jamban dengan sumber air minumnya kurang dari 10 meter
≤10 meter dan hampir semua responden sebanyak 82 reponden 92,1 keadaan lantai
jambannya kedap air, yang tidak kedap air sebanyak 7 responden 7,9 Berdasarkan observasi dilapangan semua responden sebanyak 89 responden
100 menggunakan sumur galisumur bor sebagai sumber airnya dan hampir semua responden sebanyak 72 responden 80,9 lantai sumurnya tidak retak, 17
responden 19,1 lantai sumurnya retak
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil observasi dilapangan sebagian besar responden sebanyak 79 88,8 tidak terdapat sumber pencemaran dekat sumber airnya dan 10 responden
11,2 terdapat sumber pencemaran dekat sumber airnya. Berdasarkan hasil observasi dilapangan sebanyak 59 responden 66,3
sumurnya memiliki cincin sumur sedalam 3 meter dan 30 responden 33,7 dan 40 responden 44,9 air dari sumber airnya memenuhi syarat fisik tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa dan 49 responden 55.1 air dari sumber airnya tidak memenuhi syarat fisik
Berdasarkan hasil observasi dilapangan seluruh responden sebanyak 89 responden 100 memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat
kesehatan. Berdasarkan observasi di lapangan 29 responden 32,6 menggunakan tong
sampah sebagai tempat pembuangan sampahnya dan 60 responden 67,48 menggunakan lubang yang digali atau kantong plastik sebagai tempat pembuangan
sampahnya. Hasil observasi faktor lingkungan dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini
Tabel 4.12. Distribusi Faktor Lingkungan No
Faktor lingkungan f
1 Ketersediaan jamban
1. Ya
89 100
2. Tidak
0 0
Jumlah 89
100 2
Responden menggunakan jamban
1. Ya
89 100
2. Tidak
0 0
Jumlah 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12.lanjutan 3
Jarak jamban dari sumber air minum
≥ 10 meter 20
22,5 10 meter
69 77,5
Jumlah 89
100 4
Keadaan lantai jamban
Kedap air 82
92,1 Tidak kedap air
7 7,9
Jumlah 89
100 5
Sumber air bersih
PAM 0 0
Sumur galisumur bor 89
100
Jumlah 89
100 6
Lantai sumur retak
Tidak 72
80,9 Ya
17 19,1
Jumlah 89
100 7
Terdapat sumber pencemaran dekat sumber air
Tidak 79
88,8 Ya
10 11,2
Jumlah 89
100 8
Sumur memiliki cincin sumur
Ya 59
66,3 Tidak
30 33,7
Jumlah 89
100 9
Air dari sumber air memenuhi syarat fisik
Ya 40
44,9 Tidak
49 55,1
Jumlah 89
100 10
Ketersediaan TPS
Ada 89
100 Tidak ada
0 0
Jumlah 89
100 11
Jenis TPS
Keranjang sampah 29
32,6 lubang yang digalikantong plastik dan lain-lain
60 67,4
Jumlah 89
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil observasi di lapangan seluruh responden 89 responden memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
Berdasarkan hasil observasi 83 responden 93,3 memiliki penyediaan air bersih yang memenuhi syarat dan 6 responden 6,2 memiliki PAB tetapi tidak
memenuhi syarat. Berdasarkan hasil observasi di lapangan seluruh responden 89 responden
memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat. Hasil observasi faktor lingkungan berdasarkan kategori dapat dilihat pada
Tabel 4.12. berikut ini.
Tabel 4.13. Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kategori No
Kategori Faktor lingkungan f
1 Ketersediaan jamban
Ada, memenuhi syarat 89
100 Ada, tidak memenuhi syarat
0 0 Tidak Ada
0 0
Jumlah 89 100
2 Penyediaan air bersih
Ada, memenuhi syarat 83
93,3 Ada, tidak memenuhi syarat
6 6,7
Tidak Ada
Jumlah 89
100 3
Tempat pembuangan sampah
Ada, memenuhi syarat 89
100 Ada, tidak memenuhi syarat
0 0 Tidak Ada
0 0
Jumlah 89 100
Universitas Sumatera Utara
4.3. Hasil Uji Analisis Bivariat