Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Andersen yang dikutip oleh Erniliana 2007 bahwa salah satu faktor struktur sosial yaitu pekerjaan akan
memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, pekerjaan seseorang dapat mencerminkan sedikit banyaknya informasi yang diterima, informasi tersebut akan
membantu seseorang dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan pelayanan yang ada.
5.2.3. Variabel Pendapatan
Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa karakteristik pendapatan tidak memiliki pengaruh terhadap tindakan penanganan diare pada Balita.
Berdasarkan hasil wawancara dilapangan menunjukkan meskipun ketika responden tidak memiliki uang pada saat anaknya diare responden meminjam uang
kepada tetangganya atau keluarganya untuk membeli obat atau untuk berobat ke rumah sakit atau puskesmas karena responden mengetahui bahwa diare bisa
berbahaya apabila tidak ditangani dengan benar dan cepat. Hasil ini sejalan dengan teori Kurt Lewin 1970 yang dikutip oleh
Notoatmodjo 2003 yang berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong driving force dan kekuatan-
kekuatan penahan restining force. Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kekuatan-kekuatan tersebut di dalam diri seseorang.
Adapun kekuatan pendorong dalam penelitian ini adalah informasi yang didapat oleh responden dari pendidikan formal, penyuluhan ataupun informasi dari keluarganya
mengenai diare, karena informasi ini sangat berpengaruh terhadap responden maka
Universitas Sumatera Utara
tindakannya tetap baik meskipun pendapatan responden ada yang tidak mencukupi untuk berobat atau membeli obat.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Erniliana 2006 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga
dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada Balita.
5.3. Variabel Faktor Lingkungan Ketersediaan jamban, Penyediaan Air Bersih dan Tempat Pembuangan Sampah.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan ketersediaan jamban, penyediaan air bersih dan tempat pembuangan sampah tidak berpengaruh terhadap tindakan
penanganan diare. Meskipun responden memiliki penyediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat tetapi tindakan mereka tetap baik. Apabila air dari sumber air
mereka tidak memenuhi syarat berwarna, berbau atau berasa biasanya responden membeli air galon atau membeli dari tetangga yang airnya memenuhi syarat
kesehatan. Tindakan ini dilakukan oleh responden karena responden mengetahui bahwa faktor lingkungan seperti kondisi air yang tidak bersih dan kondisi linkungan
yang kotor dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Green 1980 yang dikutip oleh
Notoatmodjo 2003 bahwa tersedianya fasilitas–fasilitas seperti jamban dan sebagainya yang termasuk ke dalam faktor pendukung enabling factor
memengaruhi perilaku kesehatan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Tindakan Penanganan Diare Pada Balita