2003: 253, EPS merupakan perbandingan antara pendapatan netto yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan rata-rata tertimbang lembar saham biasa beredar. Dividen
saham preferen dikurangi dari pendapatan netto agar mencapai laba yang tersedia bagi para pemegang saham, karena pemegang saham preferen dibayarkan dividen sebelum
pemegang saham biasa. Pendapatan per saham Earning per shareEPS perusahaan biasanya menjadi
perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan return dari setiap lembar saham.
Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntunganreturn yang diterima pemegang saham.
EPS yang tinggi maka deviden yang akan diterima investor semakin tinggi pula. Deviden yang akan diterima investor merupakan daya tarik bagi para investorcalon
investor yang akan menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Daya tarik tersebut memberi dampak pada calon investorinvestor untuk lebih meningkatkan
kepemilikan saham perusahaan. Jika EPS meningkattinggi maka permintaan atas saham perusahaan semakin banyak dari para calon investor sehingga harga saham perusahaan
tersebut di pasar modal cenderung meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi.
Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan.
c. PER Price Earning Ratio
Rasio hargalaba Price Earning Ratio rasio yang mengukur seberapa banyak para investor bersedia membayar untuk rupiah dari laba yang dilaporkan. Rasio
hargalaba merupakan perbandingan antara harga per lembar saham dengan pendapatan
Universitas Sumatera Utara
per lembar saham. Secara matematis, rasio harga- laba dapat dirumuskan sebagai berikut
Brigham dan Houston 2006:110:
PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Suatu rasio harga dan penghasilan saham dihitung dengan membagi
harga pasar per lembar saham market price share dengan penghasilan per lembar saham PER.
Menurut Tangkilisan 2003: 254, PER adalah harga pasar per lembar saham pada sahm biasa dibagi dengan EPS. Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana
pasar mengharga kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. Kecenderungan PER sebuah perusahaan adalah sebuah indikasi dari potensi pertumbuhan jangka
panjangnya. Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi High Growth biasanya memiliki PER yang tinggi. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah,
cenderung memiliki PER yang rendah pula. Rasio hargalaba yang tinggi menunjukkan bahwa pasar mengharapkan
pertumbuhan laba yang tinggi di masa mendatang. Rasio hargalaba mencerminkan penilaian pemodal menyangkut kinerja perusahaan di masa mendatang. Keinginan
investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil yang layak
dari suatu investasi saham.
d. DER Debt To Equity Ratio
Rasio hutang Debt to Equity Ratio merupakan rasio utang terhadap total aktiva, yang mengukur persentase dari dana yang diberikan oleh para kreditor. Secara
matematis, rasio utang dapat diukur dengan rumus Brigham dan Houston, 2006: 103:
Universitas Sumatera Utara
Rasio hutang Debt to Equity Ratio mengukur persentase hutang dalam struktur modal. Secara umum, semakin tinggi rasio hutang, maka semakin riskan
perusahaan. Debt to Equity Ratio adalah instrumen untuk mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya
e. ROI Return On Investment