rasio-rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return
saham perusahaan C.
Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur Cash Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on
Investment, dan Return on Common Equity, dapat dilihat sebagai berikut:
a. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio alat likuid terhadap pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
asuransi dalam membayar kembali kepada nasabah pada saat terjadi musibah atau kecelakaan yang merugikan nasabahnya dengan menggunakan alat likuid yang
dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas perusahaan asuransi yang bersangkutan, namun dalam prakteknya dapat mempengaruhi
profitabilitasnya. Secara matematis, cash ratio dapat dirumuskan dengan Dendawijaya, 2001: 117:
b. EPS Earning Per Share
Laba per lembar saham Earning Per Share merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah saham beredar. Secara matematis, laba per lembar
saham earning per share dapat dirumuskan sebagai berikut Walsh, 2003: 148:
EPS menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham dari per lembar saham yang beredar selama satu periode. Menurut Tangkilisan
Universitas Sumatera Utara
2003: 253, EPS merupakan perbandingan antara pendapatan netto yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan rata-rata tertimbang lembar saham biasa beredar. Dividen
saham preferen dikurangi dari pendapatan netto agar mencapai laba yang tersedia bagi para pemegang saham, karena pemegang saham preferen dibayarkan dividen sebelum
pemegang saham biasa. Pendapatan per saham Earning per shareEPS perusahaan biasanya menjadi
perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan return dari setiap lembar saham.
Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntunganreturn yang diterima pemegang saham.
EPS yang tinggi maka deviden yang akan diterima investor semakin tinggi pula. Deviden yang akan diterima investor merupakan daya tarik bagi para investorcalon
investor yang akan menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Daya tarik tersebut memberi dampak pada calon investorinvestor untuk lebih meningkatkan
kepemilikan saham perusahaan. Jika EPS meningkattinggi maka permintaan atas saham perusahaan semakin banyak dari para calon investor sehingga harga saham perusahaan
tersebut di pasar modal cenderung meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi.
Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan.
c. PER Price Earning Ratio