yaitu sebesar 0.33, sedangkan emiten yang memiliki nilai Cash Ratio paling rendah adalah LPGI, MREI, dan PNLF yaitu sebesar 0.01. Pada tahun 2008, emiten yang
memiliki nilai Cash Ratio paling tinggi adalah AHAP, yaitu sebesar 0.11, sedangkan emiten yang memiliki nilai Cash Ratio paling rendah adalah MREI, PNIN, PNLF,
yaitu sebesar 0.01. Pada tahun 2009, emiten yang memiliki nilai Cash Ratio paling tinggi adalah ASDM, yaitu sebesar 0.13, sedangkan emiten yang memiliki nilai Cash
Ratio paling rendah adalah LPGI, MREI, PNIN, dan PNLF yaitu sebesar 0.01. Jadi, dapat dilihat bahwa selama periode 2005-2009, emiten yang memiliki Cash Ratio
paling tinggi adalah ASRM pada tahun 2005, yaitu dengan nilai 0.98, dan Cash Ratio paling rendah terjadi pada emiten MREI pada tahun 2005, yaitu dengan nilai sebesar
0.002. 2.
Deskripsi Nilai Variabel Earning Per Share
Tabel 4.2 Earning Per Share Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2009 Emiten
Perusahaan Earning Per Share
Rp 2005
2006 2007
2008 2009
ABDA -30.43
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 6.47
46.90 51.06
94.43 AHAP
PT Ahap Tbk. 10.46
8.30 4.22
5.13 14.55
ASBI PT Asuransi Bintang Tbk.
39.83 7.4
-70.59 34.26
20.88 ASDM
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. 44.41
16.15 15.83 26.15
40.08 ASJT
PT Asuransi Jasa Tania Tbk. 23.60
18.94 -20 12.79
30.69 ASRM
PT Asuransi Ramayana Tbk. 284.18 263.9 271.29 271.98 220.28
LPGI PT Lippo General Insurance Tbk.
139.68 13.19 102.66 80.63 154.18
MREI PT Maskapai Reasuransi Ind. Tbk. 11.16
30.31 39.90 67.05
81.72 PNIN
PT Panin Insurance Tbk. 17.13
74.79 84.06 77.96
99.1 PNLF
PT Panin Financial Tbk. 16.42
13.40 18.58 15.28
99.1
Sumber: www.idx.co.id
data diolah
Dari tabel 4.2 dapat dilihat perkembangan EPS pada perusahaan asuransi go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009 . Dari 10 perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian, perusahaan yang memiliki EPS paling tinggi pada tahun 2005 adalah ASRM, yaitu dengan nilai 284.18, dan EPS paling rendah terjadi pada
Universitas Sumatera Utara
emiten ABDA, yaitu dengan nilai sebesar -30.43. Pada tahun 2006, emiten yang memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 263.9, sedangkan
emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah ABDA, yaitu sebesar 6.47. Pada tahun 2007, emiten yang memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu
sebesar 271.29, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah ASBI yaitu sebesar -70.59. Pada tahun 2008, emiten yang memiliki nilai EPS paling
tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 271.98, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah AHAP, yaitu sebesar 5.13. Pada tahun 2009, emiten yang
memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 220.28, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah AHAP yaitu sebesar 14.55.
Jadi, dapat dilihat bahwa selama periode 2005-2009, emiten yang memiliki EPS paling tinggi adalah ASRM pada tahun 2005, yaitu dengan nilai 284.18, dan EPS
paling rendah terjadi pada emiten ASBI pada tahun 2007, yaitu dengan nilai sebesar - 70.59.
3. Deskripsi Nilai Variabel Price Earning Ratio
Tabel 4.3 Price Earning Ratio Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2009 Emiten
Perusahaan Price Earning Ratio
x 2005
2006 2007
2008 2009
ABDA -9.20
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 33.99 10.74
3.72 1.37
AHAP PT Ahap Tbk.
12.90 10.85 234.59 16.77
6.50 ASBI
PT Asuransi Bintang Tbk. 11.8
67.6 -15.22