emiten ABDA, yaitu dengan nilai sebesar -30.43. Pada tahun 2006, emiten yang memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 263.9, sedangkan
emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah ABDA, yaitu sebesar 6.47. Pada tahun 2007, emiten yang memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu
sebesar 271.29, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah ASBI yaitu sebesar -70.59. Pada tahun 2008, emiten yang memiliki nilai EPS paling
tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 271.98, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah AHAP, yaitu sebesar 5.13. Pada tahun 2009, emiten yang
memiliki nilai EPS paling tinggi adalah ASRM, yaitu sebesar 220.28, sedangkan emiten yang memiliki nilai EPS paling rendah adalah AHAP yaitu sebesar 14.55.
Jadi, dapat dilihat bahwa selama periode 2005-2009, emiten yang memiliki EPS paling tinggi adalah ASRM pada tahun 2005, yaitu dengan nilai 284.18, dan EPS
paling rendah terjadi pada emiten ASBI pada tahun 2007, yaitu dengan nilai sebesar - 70.59.
3. Deskripsi Nilai Variabel Price Earning Ratio
Tabel 4.3 Price Earning Ratio Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2009 Emiten
Perusahaan Price Earning Ratio
x 2005
2006 2007
2008 2009
ABDA -9.20
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 33.99 10.74
3.72 1.37
AHAP PT Ahap Tbk.
12.90 10.85 234.59 16.77
6.50 ASBI
PT Asuransi Bintang Tbk. 11.8
67.6 -15.22
10.51
-13.48
ASDM PT Asuransi Dayin Mitra Tbk.
5.40 10.83 316.99 4.82
13.80
ASJT PT Asuransi Jasa Tania Tbk.
19.07 21.12 -10
32.83 8.98
ASRM PT Asuransi Ramayana Tbk.
3.79
3.69
4.27 2.77
3.52 LPGI
PT Lippo General Insurance Tbk. 2.72
25.77 5.26 4.59
4.41 MREI
PT Maskapai Reasuransi Ind. Tbk. 14.79 4.95
5.30 2.60
4.06 PNIN
PT Panin Insurance Tbk. 15.51
3.75 3.74
1.93
2.71 PNLF
PT Panin Financial Tbk. 8.22
12.23 9.94 5.43
7.39
Sumber: www.idx.co.id
data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.3 dapat dilihat perkembangan PER pada perusahaan asuransi go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009 . Dari 10 perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian, perusahaan yang memiliki PER paling tinggi pada tahun 2005 adalah ASJT, yaitu dengan nilai 19.07, dan PER paling rendah terjadi pada
emiten ABDA, yaitu dengan nilai sebesar -9.20. Pada tahun 2006, emiten yang memiliki nilai PER paling tinggi adalah ASBI, yaitu sebesar 67.6, sedangkan emiten
yang memiliki nilai PER paling rendah adalah ASRM, yaitu sebesar 3.69. Pada tahun 2007, emiten yang memiliki nilai PER paling tinggi adalah ASDM, yaitu sebesar
316.99, sedangkan emiten yang memiliki nilai PER paling rendah adalah ASBI yaitu sebesar -15.22. Pada tahun 2008, emiten yang memiliki nilai PER paling tinggi
adalah ASJT, yaitu sebesar 32.83, sedangkan emiten yang memiliki nilai PER paling rendah adalah PNIN, yaitu sebesar 1.93. Pada tahun 2009, emiten yang memiliki nilai
PER paling tinggi adalah ASDM, yaitu sebesar 13.80, sedangkan emiten yang memiliki nilai PER paling rendah adalah ASBI yaitu sebesar -13.48. Jadi, dapat
dilihat bahwa selama periode 2005-2009, emiten yang memiliki PER paling tinggi adalah ASDM pada tahun 2007, yaitu dengan nilai 316.99, dan PER paling rendah
terjadi pada emiten ASBI pada tahun 2007, yaitu dengan nilai sebesar -15.22. 4.
Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio
Tabel 4.4 Debt to Equity Ratio Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2009 Emiten
Perusahaan Debt to Equity Ratio
x 2005
2006 2007
2008 2009
ABDA 1.05
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 1.07
1.59 2.55