Indikator Pengalokasian Kredit Jenis-jenis Kredit

b. Capacity Capacity merupakan suatu penilaian dari pihak bank untuk melihat kemampuan dan kapasitas dari calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. c. Capital Capital merupakan suatu penilaian dari pihak bank untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. d. Collateral Collateral merupakan suatu jaminan yang diberikan oleh calon nasabah, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat nonfisik. e. Condition Condition merupakan suatu penilaian dari pihak bank, dimana di dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing.

4. Indikator Pengalokasian Kredit

a. Modal Awal Sebelum memberikan kredit kepada suatu unit usaha, pihak bank tentunya memperhatikan jumlah modal awal yang dimiliki oleh unit usaha tersebut. Modal awal merupakan salah satu indikator keputusan bagi pihak bank untuk memberikan ataupun tidak memberikan kreditnya kepada unit usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Jumlah Pinjaman Kredit Salah satu indikator pengalokasian kredit kepada unit usaha adalah berapa jumlah kredit yang dibutuhkan oleh unit usaha tersebut. Pihak bank juga akan membatasi jumlah kredit yang akan diberikan kepada unit usaha sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh pihak bank terhadap unit usaha tersebut. c. Penggunaan Kredit Dalam hal pengalokasian kredit kepada suatu unit usaha, tentunya pihak bank akan mengawasi penggunaan kredit oleh unit usaha tersebut, apakah kredit digunakan untuk pengembangan usaha ataupun digunakan untuk keperluan konsumtif. Tingkat persentasi penggunaan kredit untuk pengembangan usaha juga menjadi indikator dalam pengalokasian kredit.

5. Jenis-jenis Kredit

Jenis kegiatan usaha yang bervariasi mengakibatkan bervariasi pula kebutuhan jenis kreditnya. Dalam praktiknya pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi. Pembagian jenis ini ditujukan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki berbagai karakteristik tertentu Astiko dan Sunardi, 2002 : 58. Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi adalah sebagai berikut : a. Dilihat dari segi penggunaannya : 1. Kredit investasi, yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru dimana masa Universitas Sumatera Utara pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan. 2. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh, untuk pembelian bahan baku, ataupun untuk pembayaran gaji karyawan. b. Dilihat dari segi tujuan kredit : 1. Kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, produksi atau investasi. 2. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. 3. Kredit perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. c. Dilihat dari segi jangka waktu : 1 Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. 2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit dengan jangka waktu berkisar antara satu sampai tiga tahun, kredit ini juga dapat diberikan untuk modal kerja. 3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yakni di atas tiga tahun atau lima tahun. d. Dilihat dari segi jaminan : 1 Kredit dengan jaminan, yakni kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. 2. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan tertentu. Universitas Sumatera Utara e. Dilihat dari segi sektor usaha : 1 Kredit pertanian, yaitu kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. 2. Kredit peternakan, dalam hal ini kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang misalnya seperti sapi atau kambing. 3. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri pengolahan baik untuk industri kecil, menengah atau besar. 4. Kredit pertambangan, yaitu jenis kredit untuk usaha tambang, yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tambang timah. 5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar. 6. Kredit profesi, yaitu kredit yang diberikan kepada kalangan profesional seperti dosen, dokter, atau pengacara. 7. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan yang terbesar di 909 kantor cabang dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik Negara, komersil, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer. Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi sebesar 20 atas kepemilikan saham di Bank Mandiri melalui penawaran umum perdana IPO. Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divistasi lanjutan atas 10 kepemilikan di Bank Mandiri. Bank Mandiri saat ini merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp. 254,3 triliun USD 25,9 miliar dengan pangsa pasar sebesar 18,05 dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri sebesar Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 40 89

Pengaruh Piutang Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) terhadap Biaya Operasional PTPN II (PERSERO) Medan

9 102 96

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan ( PKBL ) Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

20 96 85

Peran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Pertamina (Persero) Medan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) (Studi Pada Mitra Binaan Pkbl PT. Pertamina (Persero) Medan)

7 120 111

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 19 84

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT.PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran I Medan

5 82 63

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 26 90

I. IDENTITAS RESPONDEN - Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 14

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 10