Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998, “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungannya”.
Menurut Astiko dan Sunardi 2002 : 5, “kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau melabakan suatu pinjaman dengan janji
bahwa waktu pembayarannya ditangguhkan pada suatu jangka yang telah disepakati”. Lembaga keuangan yang memberikan kredit menurut saluran-saluran
formal adalah bank, sesuai dengan tugas pokoknya mengimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
2. Unsur-unsur Kredit
Setiap pemberian kredit sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam terdapat unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Menurut Kasmir 2004 : 75
terdapat 5 unsur-unsur kredit, yaitu : a. Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi kredit bank bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa akan datang.
b. Kesepakatan, di samping unsur kesepakatan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian
Universitas Sumatera Utara
dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. d. Resiko, faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko
kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan oleh hal-
hal yang tidak disengaja seperti musibah dan bencana alam. Dan ini menjadi tanggungan si pemberi kredit bank.
e. Balas jasa, akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan
suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut dikenal dengan nama bunga bagi bank
dengan prinsip konvensional dan bagi bank dengan prinsip syariah ditentukan dengan bagi hasil.
3. Prinsip Pemberian Kredit
Pemberian kredit harus diperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Salah satu pemberian kredit adalah dengan cara analisis 5C yaitu sebagai
berikut : a. Character
Character merupakan sifat, perilaku ataupun watak dari seseorang, di dalam hal ini adalah calon debitur. Pihak bank tentunya akan mempelajari
karakter calon debitur sebelum memberikan kreditnya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Capacity Capacity merupakan suatu penilaian dari pihak bank untuk melihat
kemampuan dan kapasitas dari calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta
kemampuannya mencari laba. c. Capital
Capital merupakan suatu penilaian dari pihak bank untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang
akan dibiayai oleh bank. d. Collateral
Collateral merupakan suatu jaminan yang diberikan oleh calon nasabah, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat nonfisik.
e. Condition Condition merupakan suatu penilaian dari pihak bank, dimana di dalam
menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing.
4. Indikator Pengalokasian Kredit