dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Pencemaran lingkungan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang pencemaran, yaitu : a. Pencemaran air, b Pencemaran udara dan c Pencemaran
tanah.
a. Pencemaran air Pencemaran air timbul karena terkontaminasinya air dengan limbah kota city
sewage, buangan industri industrial wastes , mengalirnya pupuk dari sawah ke badan air, tanaman lapuk, abu, bangkai binatang, sampah radioaktif,
sampah pertambangan, minyak tumpahan, asbes, plastik dan sebagainya. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik
dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-
sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri non biodegrable. Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya
matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
Universitas Sumatera Utara
Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri, sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen
secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses
pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan- bahan yang menyebabkan pendangkalan.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari
keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan
dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka
udara dikatakan telah tercemar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara
adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi danatau komponen lain ke
Universitas Sumatera Utara
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak memenuhi
fungsinya. Udara yang banyak mengandung uap air, memberikan kelembaban yang
tinggi. Kelembaban udara tinggi dapat mengganggu fungsi paru-paru Azwar 1989. Udara lembab dapat mengikat berbagai zat pencemar udara, seperti zat-
zat kimia, virus, bakteri dan lain-lain Miller 1983 yang selanjutnya dapat tertular kepada manusia melalui saluran pernafasan, sentuhan atau melekat
pada tubuh.
c. Pencemaran tanah