tengah nodul terbesar berukuran ± 1.5 cm. Pada pengamatan patologi anatomi pada organ ginjal, limpa, dan pankreas tidak ditemukan perubahan spesifik.
4.2. Gambaran Histopatologi dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin Terhadap Sel Tumor
Gambaran histopatologi massa tumor menunjukkan bahwa sel-sel yang menyusun massa tumor tersebut berbentuk gelendong spindle-shaped cells. Inti
sel-sel tersebut berbentuk seperti cerutu cigar-shaped nuclei dengan ujung tumpul. Sitoplasma sel bersifat eosinofilik, serta dapat diamati perbatasan seluler
Gambar 2A. Ada beberapa jenis tumor yang berasal dari sel berbentuk gelendong yakni leiomioma tumor jinak yang berasal dari otot polos,
leiomiosarkoma tumor ganas yang berasal dari otot polos, fibroma tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat fibroblast, fibrosarkoma tumor ganas yang
berasal dari jaringan ikat fibroblast, schwannoma tumor jinak yang berasal dari sel Schwann dan malignant schwannoma tumor ganas yang berasal dari sel
Schwann, rhabdomioma tumor jinak yang berasal dari sel otot skelet, serta rhabdomiosarkoma tumor ganas yang berasal dari sel otot skelet.
Menurut Emer et al. 2011, pada pemeriksaan mikroskopis, serabut otot polos terdiri atas sitoplasma eosinofilik dengan inti memanjang berujung tumpul
dengan sedikit atau tidak ada gelombang. Inti sel berbentuk seperti cerutu atau belut. Sel tumor otot polos diselingi dengan jaringan ikat kolagen. Morfologi dari
sel-sel yang membentuk massa tumor pada ruang abdominal singa pada kasus ini mirip dengan kasus leiomioma pada jantung anjing yang dilaporkan oleh Gallay et
al. 2010 yang dapat diamati pada Gambar 3A. Pada Gambar 3A dapat diamati bahwa dengan pewarnaan HE sel tumor leiomioma berbentuk gelendong dengan
nukleus yang memanjang dengan ujung tumpul. Berkas tumor dipisahkan dengan kolagen.
Gambar 2 Morfologi sel tumor. A Morfologi sel tumor berbentuk gelondong, inti sel berbentuk seperti cerutu dengan ujung tumpul tanda panah. Pewarnaan HE. B
Di antara sel-sel tumor ditemukan serabut kolagen berwarna biru kehijauan tanda bintang
dengan pewarnaan Masson’s Trichrome. C Sel tumor yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia Desmin menunjukkan hasil positif dicirikan
dengan warna cokelat pada sitoplasma sel tanda panah. D Sel tumor yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia Proliferating Cell Nuclear Antigen
PCNA menunjukkan hasil negatif inti tetap berwarna biru. Bar = 40 µm.
Gambar 3 Leiomioma pada jantung anjing Gallay et al. 2010. A Sel tumor berbentuk gelondong dengan nukleus yang memanjang dengan ujung tumpul tanda panah.
Berkas tumor dipisahkan dengan kolagen tanda bintang. Pewarnaan HE. Bar = 25 µm. B menunjukkan bahwa sel tumor tersusun di tengah berkas serabut kolagen yang
terwarnai biru dengan pewarnaan Masson’s Trichrome. Bar = 125 µm.
C D
A B
A B
4.3. Gambaran Histopatologi dengan Pewarnaan Khusus dan Pewarnaan Imunohistokimia