4.3.  Gambaran  Histopatologi  dengan  Pewarnaan  Khusus  dan  Pewarnaan Imunohistokimia
Hasil  pemeriksaan  HP  dengan  pewarnaan  khusus  dan  imunohistokimia dicantumkan dalam Tabel 4.
Tabel  4    Hasil  pengamatan  HP  dengan  pewarnaan  khusus  dan  pewarnaan imunohistokimia.
Pewarnaan Sel tumor
Kolagen
MT -
+ D
+++ -
V -
- GFAP
- -
PCNA -
- Keteragan:  MT:
Masson’s  Trichrome;  D.  Desmin;  V.  Vimentin;  GFAP.  Glial  Fibrillary  Acidic Protein; PCNA. Proliferating Cell Nuclear Antigen.
-  tidak  imunoreaktif;  +  sedikit  terwarnai;  ++  pewarnaan  sedang;  +++ pewarnaan kuat.
4.3.1. Pewarnaan Khusus Masson’s Trichrome
Gambaran  jaringan  tumor  yang  diwarnai  dengan  pewarnaan  khusus Masson’s Trichrome dapat diamati pada Gambar 2B. Pada pewarnaan Masson’s
Trichrome,  sel  otot  terwarnai  merah  dan  serabut  kolagen  akan  terwarnai  biru kehijauan.  Pada  massa  tumor  tersebut  dapat  ditemukan  jaringan  ikat  kolagen
diantara sel-sel tumor tersebut Gambar 2B.  Ini sesuai dengan pendapat Emer et al.  2011  bahwa  pewarnaan  khusus  dapat  digunakan  untuk  membedakan  otot
polos dari jaringan ikat kolagen karena keduanya akan terlihat merah muda hingga merah dengan pewarnaan HE, akan tetapi dengan pewarnaan
Masson’s Trichrome, otot  polos  akan  berwarna  merah  dan  jaringan  ikat  kolagen  akan  berwarna  biru
kehijauan.  Gambar  3B  dapat  digunakan  sebagai  pembanding  dari  literatur.  Pada Gambar  3  dapat  diamati  bahwa  dengan  pewarnaan  MT,  diantara  sel-sel  tumor
leiomioma  akan  ditemukan  jaringan  ikat  kolagen  berwarna  biru  Gallay  et  al. 2010.
Menurut  Cooper  dan  Valentine  2002  pewarnaan  M asson’s  Trichrome
digunakan  untuk  membedakan  antara  tumor  fibroma  dengan  leiomioma  secara lebih jelas. Pada kasus ini, hasil yang didapat dari pewarnaan
Masson’s Trichrome yang  menunjukkan  bahwa  ditemukan  jaringan  ikat  kolagen  berwarna  biru
kehijauan.  Jaringan  ikat  kolagen  tersebut  bukan  berasal  dari  sel-sel  tumor
melainkan  berada  diantara  sel-sel  tumor  akibat  fibrosis.  Oleh  sebab  itu,  tumor tersebut diidentifikasi sebagai leiomioma, bukan fibroma.
4.3.2. Pewarnaan Imunohistokimia Desmin
Beberapa  sel  tumor  melepaskan  substansi  yang  tidak  terdapat  pada  sel normal. Substansi ini dinamakan sebagai marker tumor atau marker biologi Fizell
2001. Marker tumor ini digunakan untuk melakukan identifikasi asal dari tumor. Marker  tumor  ini  dapat  berupa  filamen  intermediet  dari  protein  struktural
sitoplasma. Filamen intermediet tidak dapat diamati dengan pewarnaan HE, tetapi dapat diamati dengan pewarnaan imunohistokimia Cooper  Valentine 2002.
Contoh  filamen  intermediet  adalah  Vimentin  dan  Desmin  Cooper Valentine 2002.   Desmin adalah filamen intermediet  yang  diekpresikan oleh sel
otot  polos,  otot  lurik,  dan  otot  jantung  Liu  dan  Mikaelian  2003,  sedangkan Vimentin  merupakan  filamen  intermediet  dari  sebagian  besar  sel  mesenkim.
Vimentin  sering  digunakan  untuk  pewarnaan  imunohistokimia  karena  sebagian besar sel mesenkim mengandung vimentin Cooper  Valentine 2002.
Hasil  pemeriksaan  histopatologi  dengan  pewarnaan  imunohistokimia Desmin pada kasus ini menunjukkan hasil positif. Hasil positif pewarnaan Desmin
dicirikan  dengan  sitoplasma  sel  yang  berwarna  cokelat.  Hal  ini  menunjukkan bahwa  sel-sel  tumor  tersebut  imunoreaktif  terhadap  antibodi  anti  Desmin.
Menurut  Cooper  dan  Valentine  2002,  antibodi  anti  Desmin  bereaksi  pada  sel otot  baik  otot  polos,  otot  jantung,  maupun  otot  lurik,  oleh  sebab  itu  Desmin
digunakan  untuk  mengidentifikasi  apakah  sel-sel  pada  massa  tumor  tersebut berasal dari sel otot.
Sel-sel  tumor  tersebut  imunoreaktif  terhadap  pewarnaan  imunohistokimia Desmin. Menurut Liu dan Mikaelian 2003 sel tumor yang imunoreaktif terhadap
Desmin menunjukkan bahwa sel tumor tersebut berasal dari sel-sel otot. Sel tumor tersebut berbentuk gelondong dengan inti seperti cerutu yang menyerupai sel otot
polos.  Dengan  pewarnaan  HE,  sel-sel  tersebut  teramati  sebagai  suatu  sel  yang memiliki  inti  di  tengah  sitoplasma  dan  tidak  memiliki  garis  melintang  serta
menunjukkan  gambaran  jalinan  fasikula  interlacing  fascicle.  Menurut  Cooper dan Valentine 2002 gambaran jalinan fasikula merupakan gambaran normal dari
otot polos.  Tumor pada ruang abdominal  singa ini didiagnosa tumor berasal  dari
otot polos. Tumor yang berasal dari otot polos disebut leiomioma sehingga singa tersebut didiagnosa mengalami leiomioma.
Leiomioma  merupakan  tumor  jinak  mesenkimal  yang  berasal  dari  sel  otot polos dari lapis muskularis yang bersifat involunter.  Menurut Montali et al. 1997
leiomioma  pada  hewan  sering  terjadi  pada  saluran  genitalia.  Tumor  ini  sering terjadi pada hewan domestik terutama pada anjing Sontas et al. 2010; Schaudien
et al. 2007. Spesies hewan domestik lainnya yang pernah dilaporkan mengalami leiomioma adalah kucing Cooper et al. 2006, kambing Uzal  Puschner 2008,
domba Corpa  Martinez 2010, babi Munday  Stedman 2002, sapi Sendag et  al.  2008,  kuda  Bailey  et  al.  2003,  dan  ayam  Manarolla  et  al.  2011.
Leiomioma  juga  pernah  dilaporkan  pada  satwa  liar  seperti  gajah,  badak,  unta, macan  tutul,  singa,  harimau,  panda,  serigala,  opposum,  marmut  Montali  et  al.
1997, spesies primata Videan et al. 2011, anjing laut Bäcklin et al. 2003, serta paus Mikaelian et al. 2000.
Selain  Desmin,  terdapat  pewarnaan  imunohistokimia  lain  yang  akan berekspresi  pada sel-sel  otot seperti  Muscle-Spesific Actin dan Alpha
α Smooth Muscle Actin, tetapi kedua pewarnaan ini tidak digunakan pada studi ini.  Muscle-
Spesific  Actin  adalah  protein  globular  yang  diekspresikan  oleh  otot  polos,  otot lurik,  dan  otot  jantung.
Alpha  α  Smooth  Muscle  Actin  adalah  protein sitoskeleton  yang  diekspresikan  oleh  otot  polos  dan  sel  mioepitel  Bailey  et  al.
2003.  Cooper dan Valentine menyebutkan bahwa antibodi anti α Smooth Muscle
Actin  merupakan  marker  spesifik  yang  rutin  digunakan  dalam  diagnosa  tumor pada  hewan  untuk  mengidentifikasi  tumor  asal  otot  polos  dari  tumor  lain  yang
berasal dari otot skelet dan otot jantung. Sitoskeleton tersusun atas protein filamen termasuk aktin dan mikrotubulus.
Secara  normal  filamen  aktin  menekan  molekul  organik  ekstraseluler  yang berikatan  antar  sel.  Mikrotubul  mengontrol  bentuk  sel,  pergerakan  sel,  dan
pembagian  sel.    Pada  sel  kanker,  fungsi  dari  komponen  tersebut  berubah.  Selain itu,  jumlah  komponen  sitoplasma  berkurang,  dan  bentuknya  abnormal.  Kerja  sel
berkurang  karena  terjadi  pengurangan  jumlah  retikulum  endoplasma  dan mitokondrianya Fizell 2001.
4.3.3. Pewarnaan Imunohistokimia Vimentin