4.3.3. Pewarnaan Imunohistokimia Vimentin
Vimentin diekspresikan oleh tumor yang berasal dari sel mesenkim. Bila digunakan untuk tumor yang diduga berasal dari otot polos, Vimentin dianggap
sebagai penanda nonspesifik yang biasa disajikan dalam tumor yang kurang terdiferensiasi dan biasanya berhubungan dengan ekspresi marker lainnya Cooper
Valentine 2002. Hasil positif pewarnaan Vimentin dicirikan dengan sitoplasma sel yang berwarna cokelat. Pada kasus ini sel-sel tumor tersebut menunjukkan
hasil negatif atau tidak imunoreaktif terhadap pewarnaan imunohistokimia Vimentin. Hal ini menunjukkan bahwa sel tumor tersebut bukan sel yang berasal
dari sel mesenkim.
4.3.4. Pewarnaan Imunohistokimia Glial Fibrillary Acidic Protein GFAP
Glial Fibrillary Acidic Protein GFAP merupakan salah satu marker tumor untuk mendiagnosa tumor yang berasal dari selubung saraf seperti sel Schwann
atau astrosit Koestner Higgins 2002. Hasil positif pewarnaan GFAP dicirikan dengan sitoplasma sel yang berwarna cokelat. Namun, pada kasus ini sel-sel
tumor yang menyusun massa tumor tidak imunoreaktif terhadap pewarnaan imunohistokimia GFAP. Hal ini menunjukkan bahwa massa tumor pada ruang
abdominal tersebut bukan berasal dari sel-sel selubung saraf.
4.3.5. Pewarnaan Imunohistokimia Proliferating Cell Nuclear Antigen PCNA
Proliferating Cell Nuclear Antigen PCNA merupakan salah satu pewarnaan imunohistokimia untuk mengidentifikasi proliferasi sel Cooper
Valentine 2002. Berbeda dengan pewarnaan imunohistokimia lainnya, pada PCNA yang terwarnai bukanlah sitoplasma sel tetapi inti sel. Hasil positif
pewarnaan GFAP dicirikan dengan inti sel yang berwarna cokelat. Inti sel yang sedang berproliferasi akan menunjukkan hasil positif pada pewarnaan
imunohistokimia PCNA. Hasil pewarnaan PCNA pada sampel jaringan tumor menunjukkan hasil
negatif Gambar 2D. Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel tumor sedang tidak melakukan proliferasi sel. Hasil yang ditunjukkan pada pewarnaan PCNA juga
berbanding lurus dengan pengamatan terhadap indeks mitotik sel tumor. Pada kasus ini ditemukan bahwa indeks mitotik sel tumor bernilai kurang dari 3 dengan
perbesaran objektif 40x. Menurut Handharyani et al. 1999 indeks mitotik kurang dari 3 pada perbesaran objektif 40x menunjukkan bahwa tumor adalah tumor
jinak. Pada tumor jinak diketahui bahwa proliferasi sel rendah.
4.4. Gambaran Histopatologi dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin Terhadap Beberapa Sampel Organ