18
TPC Total Plate Count
Pengujian yoghurt
Pengeringan beads t=40
o
C Enkapsulasi mikroba
Kultur kerja
Produksi yoghurt Beads kering
TPC Total Plate Count
Beads basah
Kultur kerja terbaik
Komposisi bahan enkapsulan terpilih
Yoghurt Waktu pengeringan
terbaik Modifikasi metode
Pengujian kultur kerja
mikroba bebas Kultur komersil
Susu segar setelah uji
alkohol Persiapan mikroba
Mikroba siap untuk dienkapsulasi
TPC Total Plate Count
Gambar 8. Diagram alir kegiatan penelitian
3.3.1. Pemilihan Metode Enkapsulasi
Proses enkapsulasi sel merupakan salah satu cara untuk meningkatkan viabilitas sel Chandra- mouli et al., 2003. Enkapsulasi S. thermophilus dan L. Bulgaricus memodifikasi metode emulsi Sheu dan
Marshall 1993 dalam Krasaekoopt W 2003. Modifikasi metode pada penelitian ini dilakukan pada cara pemasukan larutan CaCl
2
dan lama waktu gelifikasi. Cara pemasukan larutan CaCl
2
dilakukan dengan memasukkan larutan menggunakan syringe pada jarak tertentu dari larutan. Penentuan jarak tetes syringe
dari larutan dan ukuran diameter syringe pada modifikasi metode dilakukan dengan model linier RAL Rancangan Acak Lengkap dua faktor dengan dua kali ulangan. Perlakuan pertama berupa jarak tetes dari
larutan alginat-minyak, yang memiliki dua taraf yaitu 1cm dan 10 cm . Perlakuan kedua berupa ukuran diameter syringe, yang memiliki lima taraf yaitu; 1 27 G 0.361 mm 2 26 G 0.405 mm 3 23 G
19
0.573 mm 4 22 G 0.644 mm 5 20G 0.812 mm. Adapun model linier statistik yang digunakan adalah sebagai berikut.
Y
ijk
= µ + α
i
+ β
j
+αβ
ij
+ ϵ
ijk
i = 1cm, 10 cm dari larutan alginat-minyak
j = 27 G 0.361 mm 2 26 G 0.405 mm 3 23 G 0.573 mm 4 22 G 0.644 mm 5 20G
0.812 mm k
= 1,2 Keterangan:
Y
ijk
: rendemen beads pengaruh jarak tetes ke-i, ukuran syringe ke-j dan ulangan ke-k µ
: rataan umum α
i
: pengaruh jarak tetes syringe dari larutan ke-i β
j
: pengaruh ukuran diameter syringe ke-j αβ
ij
: pengaruh interaksi jarak tetes syringe dari larutan ke-i dan ukuran diameter syringe ke-j ϵ
ijk
: komponen acak pengaruh jarak tetes syringe dari larutan ke-i, ukuran diameter syringe ke-j dan ulangan ke-k
Parameter yang diukur pada perlakuan ini adalah rendemen, ukuran, dan bentuk beads basah yang dihasilkan. Pengukuran rendemen dan bentuk beads disajikan pada Lampiran 1. Ukuran beads basah yang
dihasilkan dilakukan secara pengamatan visual. Bahan enkapsulan yang digunakan adalah natrium alginat serta bahan pengisi berupa high amylase
corn starch dan maltodekstrin yang berfungsi sebagai substrat anabolisme bakteri. Komposisi bahan pengisi enkapsulan terbaik ditujukan untuk mengetahui komposisi perbandingan antara alginat dengan
bahan pengisi maltodekstrin. Komposisi alginat dengan high amylase corn starch mengacu pada penelitian Hamayouni 2003; Sheu and Marshal 1993; Sultana et al. 2000
yaitu 2 : 2. Penentuan komposisi bahan pengisi maltodekstrin dan enkapsulan alginat dilakukan dengan model linier RAK
Rancangan Acak Kelompok tiga kali ulangan dan enam taraf dalam satu perlakuannya perbedaan komposisi dengan penetapan total padatan sebesar 4. Enam taraf dalam perlakuannya yaitu berdasarkan
komposisi alginat dan maltodekstrin yang antara lain adalah; 1 1 : 3 2 1.33 : 2.67 3 2 : 2 4 2.67 : 1.33 5 3 : 1 dan 6 4 : 0. Perbandingan nilai rata-rata dianilisis kembali
menggunakan uji Duncan. Probability level α = 0.05 digunakan untuk mengindikasikan signifikansi
perlakuan terhadap hasil respon dengan model linier statistik sebagai berikut. Yij= µ+α
i
+β
j
+ ϵ
ij
i = 1 1 : 3 2 1.33 : 2.67 3 2 : 2 4 2.67 : 1.33 5 3 : 1 dan 6 4 : 0.
j = 1,2,3
Keterangan: Yij
: rendemen dan ukuran beads pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ
: rataan umum β
j
: pengaruh kelompok ke-j α
i
: perlakuan komposisi alginat dan maltodekstrin ke-i ϵij : komponen acak pengaruh komposisi bahan pengisi maltodekstrin dan enkapsulan alginat ke-i dan
kelompok ke-j
20
Parameter yang diukur dalam perlakuan ini adalah rendemen, bentuk dan ukuran beads. Pengukuran rendemen dan ukuran beads disajikan pada Lampiran 1. Bentuk beads basah yang dihasilkan dilakukan
secara pengamatan visual. Komposisi bahan pengisi enkapsulan terpilih selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pengisi enkapsulan bakteri asam laktat pada penelitian penelitian berikutnya.
Komposisi bahan pengisi terbaik yang terpilih kemudian diuji waktu pengeringan optimalnya dengan mengukur berat beads kering setiap jamnya setelah dikeringkan dengan oven suhu 40
o
C hingga berat beads kering tersebut stabil. Selain itu juga diukur waktu pengiringan alginat 4 tanpa bahan
pengisi sebagai kontrol. Modifikasi metode emulsi yang digunakan disajikan pada Gambar 9.
Pencampuran 121
o
C,15 menit
Emulsifikasi Mixer 400rpm, 20 menit
Penyaringan Gelifikasi 24 jam
Pencampuran 121
o
C,15 menit Pencampuran
40
o
C,5 menit
Pencampuran Larutan alginat dan high amylose corn starch 12.5 ml
Larutan alginat dan maltodekstrin 12.5ml Na-alginat 3bb
maltodekstrin 1bb
Kultur 0,1 vv Vegetable oil mengandung 0,5 Tween
25ml high amylose corn starch
2bb
high amylose corn starch steril
Na-alginat steril Na-alginat 2bb
Pengeringan oven 40
o
C 0,1M CaCl
2
25 ml
Sel terenkapsulasi beads basah
Pencampuran 121
o
C,15 menit Larutan alginat 12.5ml
Na-alginat 4bb
Sel terenkapsulasi beads kering
Gambar 9. Modifikasi metode emulsi Sheu dan Marshall 1993 dalam Krasaekoopt W 2003
3.3.2. Enkapsulasi Starter Yoghurt