Persiapan Mikroba Enkapsulasi Starter Yoghurt

20 Parameter yang diukur dalam perlakuan ini adalah rendemen, bentuk dan ukuran beads. Pengukuran rendemen dan ukuran beads disajikan pada Lampiran 1. Bentuk beads basah yang dihasilkan dilakukan secara pengamatan visual. Komposisi bahan pengisi enkapsulan terpilih selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pengisi enkapsulan bakteri asam laktat pada penelitian penelitian berikutnya. Komposisi bahan pengisi terbaik yang terpilih kemudian diuji waktu pengeringan optimalnya dengan mengukur berat beads kering setiap jamnya setelah dikeringkan dengan oven suhu 40 o C hingga berat beads kering tersebut stabil. Selain itu juga diukur waktu pengiringan alginat 4 tanpa bahan pengisi sebagai kontrol. Modifikasi metode emulsi yang digunakan disajikan pada Gambar 9. Pencampuran 121 o C,15 menit Emulsifikasi Mixer 400rpm, 20 menit Penyaringan Gelifikasi 24 jam Pencampuran 121 o C,15 menit Pencampuran 40 o C,5 menit Pencampuran Larutan alginat dan high amylose corn starch 12.5 ml Larutan alginat dan maltodekstrin 12.5ml Na-alginat 3bb maltodekstrin 1bb Kultur 0,1 vv Vegetable oil mengandung 0,5 Tween 25ml high amylose corn starch 2bb high amylose corn starch steril Na-alginat steril Na-alginat 2bb Pengeringan oven 40 o C 0,1M CaCl 2 25 ml Sel terenkapsulasi beads basah Pencampuran 121 o C,15 menit Larutan alginat 12.5ml Na-alginat 4bb Sel terenkapsulasi beads kering Gambar 9. Modifikasi metode emulsi Sheu dan Marshall 1993 dalam Krasaekoopt W 2003

3.3.2. Enkapsulasi Starter Yoghurt

3.3.2.1. Persiapan Mikroba

Persiapan mikroba starter meliputi pemeriksaan kultur starter melalui pemeriksaan mikroskopik dengan metode pewarnaan dan produksi biomassa sel. Pengujian morfologi bakteri asam laktat yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus ST dan Lactobacillus bulgaricus LB menggunakan metode pewarnaan dilakukan dengan cara menyiapkan preparat bakteri pada gelas objek yang telah 21 difiksasi dan ditetesi dengan methylene blue. Bakteri yang telah diwarnai dicuci dari sisa pewarnaan dan dikeringkan, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000x. Produksi biomassa sel diawali dengan pembuatan agar miring kultur murni. Kultur murni pada agar miring kemudian dipropagasi pada media deMan Rogosa Sharpe Broth MRSB sebagai kultur stok intermediate culture. Kultur stok yang akan dienkapsulasi dan digunakan sebagai starter sel bebas dipanen pada fase awal eksponensial, yaitu pada jam ke-dua Suprihanto, 2009. Cara perhitungan kultur yang dipanen pada jam ke-dua disajikan pada Lampiran 1. 3.3.2.2. Enkapsulasi Starter Yoghurt dengan Komposisi Bahan Pengisi Enkapsulan Berbasis Pati Enkapsulasi starter yoghurt dilakukan menggunakan metode enkapsulasi terpilih Gambar 9. Komposisi bahan pengisi enkapsulan berbasis pati terpilih dan waktu pengeringan terbaik mengacu pada penelitian sebelumnya. Penentuan bahan pengisi enkapsulan terbaik dilakukan dengan menguji komposisi bahan pengisi enkapsulan terpilih pada proses enkapsulasi bakteri asam laktat dan pada saat pengaplikasian ke dalam kultur kerja. Perhitungan viabilitas bakteri dilakukan pada beads basah dan beads kering. Analisis varian ANOVA Rancangan Acak Kelompok RAK satu faktor menggunakan software statistik dilakukan untuk menganalisis viabilitas bakteri pada beads basah dan beads kering. Perbandingan nilai rata-rata dianilisis kembali menggunakan uji Duncan. Probability level α = 0.05 digunakan untuk mengindikasikan signifikansi perlakuan terhadap hasil respon dengan model linier statistik sebagai berikut. Yij= µ+α i +β j + ϵ ij i = 1 starter dengan bahan pengisi enkapsulan alginat 2: pati resisten jagung 2 2 starter dengan bahan pengisi enkapsulan alginat 3: maltodekstrin 1 3 starter dengan bahan enkapsulan alginat 4. j = 1,2 Keterangan: Yij : viabilitas beads basah dan kering pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ : rataan umum β j : pengaruh kelompok ke-j α i : perlakuan komposisi alginat dan bahan pengisi ke-i ϵij : komponen acak pengaruh komposisi alginat dan bahan pengisi ke-i dan kelompok ke-j Parameter yang diukur dalam perlakuan ini adalah viabilitas bakteri terenkapsulasi. Pengujian viabilitas S. thermophilus dan L. Bulgaricus terenkapsulasi beads basah dan setelah mengalami pengeringan dengan oven suhu 40 o C beads kering disajikan pada Gambar 10. 22 Homogenasi t=30 menit Ditanam pada MRSa Inkubasi T= 37 o C, t= 48 h Perhitungan mikroba Homogenasi t=30 menit Ditanam pada MRSa Inkubasi T= 37 o C, t= 48 h Perhitungan mikroba Viabilitas beads basah Viabilitas beads kering Viabilitas mikroba dalam beads kering Viabilitas mikroba dalam beads basah 9,9 ml buffer phospat 0,1 M, pH=7 0,1g beads kering 9 ml buffer phospat 0,1 M, pH=7 1g beads basah Gambar 10. Prosedur pengujian viabilitas bakteri terenkapsulasi Penyetaraan basis perhitungan viabilitas bakteri yang terenkapsulasi pada beads basah dan beads kering dihitung dengan perhitungan sebagai berikut;

3.3.3. Aplikasi Starter Yoghurt Terenkapsulasi untuk Produksi Yoghurt

Dokumen yang terkait

Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus The effect of Temperature in Making Yoghurt from Various Kind of Milk, Using Lactobacillus Bulgaricus and Strep

0 25 5

POTENSI YOGHURT BERBASIS BAKTERI STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS DAN LACTOBACILLUS BULGARICUS SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP PERBAIKKAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK TELUR AYAM LURIK

0 6 16

Persamaan Lokta-Volterra untuk Menduga Pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dalam Biakan Murni dan Campuran pada Proses Pembuatan Yoghurt

1 10 53

Karakteristik Fisik, Kimia Dan Mikrobiologi Dadih Susu Sapi Dengan Kombinasi Starter Lactobacillus plantarum, Lactobacillus bulgaricus dan Stertococus thermophilus

0 6 97

Pembuatan Yoghurt Sinbiotik Dengan Menggunakan Kultur Campuran : Streptococcus thermophilus, Bifidobacterium bifidum, dan Lactobacillus casei galur Shirota

0 9 151

Karakteristik mikrobiologi dendeng ayam fermentasi denagn penambahan starter Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dan Streptococcus thermophilus

0 12 47

Kajian Pembuatan Yoghurt Susu Jagung Sebagai Minuman Probiotik dengan Menggunakan Campuran Kultur Lactobacillus delbruekii subsp bulgaricus, Streptococcus salivarus subsp. thermophilus dan Lactobacillus casei subsp rhamnosus

0 12 86

PENGARUH BUBUK COKELAT FERMENTASI PADA YOGHURT SUSU KAMBING MENGGUNAKAN STARTER Lactobacillus fermentum DAN Streptococcus thermophilus TERHADAP KADAR AIR, KEASAMAN DAN MIKROBIOLOGI.

0 0 12

Pengaruh Penambahan Probiotik Lactobacillus Bulgaricus Dan Streptococcus Thermophilus Terhadap Keadaan Hematologik Kelinci ((The Efects Of Suplementation Of Probiotic (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) On Rabbit Hematologic Conditio

0 0 20

Pembuatan Yoghurt menggunakan Starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermphilus

0 0 4