Koperasi Profil Koperasi Serba Usaha KSU Permata Gayo

71 bank memiliki peran lain dalam proses transaksi jual beli kopi. Koperasi menggunakan bank dalam transaksi pembayaran pembelian kopi dari koperasi ke pedagang pengumpul kolektor dan bank juga sebagai tempat berlangsungnya transaksi pembayaran pejualan kopi dari konsumen eksportir, importir atau industri dalam negeri. Secara ringkas, Tabel 21 menunjukkan aktivitas pemasaran dan kerjasama yang dilakukan koperasi dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran baik fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Tabel 21 Fungsi-fungsi pemasaran dan kerjasama di tingkat koperasi responden Fungsi Pemasaran Keterangan Kerjasama a Fungsi pertukaran Fungsi fisik Fungsi fasilitas Pembelian Penjualan Pengangkutan Penyimpanan Pengolahan Penanggungan risiko Pembiayaan Informasi pasar Sertifikasi Produk Petani dan kolektor Importir dan eksportir Perusahaan Angkutan sewa Jasa pergudangan Kilang kopi - Perbankan Kolektor, importir, eksportir Lembaga sertifikasi a Interaksi yang dilakukan koperasi dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran

d. Eksportir

Eksportir merupakan perusahaan atau lembaga yang memasarkan kopi Arabika Gayo ke pasar dunia. Pada tahun 2012, terdapat 28 perusahan yang terdaftar pada Badan Pengurus Daerah Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia untuk Daerah Aceh BPD AEKI Aceh. Adapun 4 diantaranya berbentuk koperasi dan sisanya merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT sebanyak 11 perusahaan dan Comanditer Venonscaft CV sebanyak 13 perusahaan. Pada aktivitas perdagangan, kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang diatur pelaksanaan ekspornya. Ketentuan tentang ekpor kopi diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10M-DAGPER52011. Salah satu syarat yang diberlakukan adalah mengurus Surat Persetujuan Ekspor Kopi SPEK. SPEK adalah surat persetujuan pelaksanaan ekspor kopi ke seluruh negara tujuan yang dikeluarkan oleh Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan di PropinsiKabupatenKota. SPEK juga dapat digunakan untuk pengapalan dari pelabuhan ekspor di seluruh Indonesia. Disamping itu, kopi yang diekspor wajib sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan harus disertai dengan Surat Keterangan Asal SKA Form ICO International Coffee Organization , yaitu surat keterangan yang digunakan sebagai dokumen penyerta kopi yang diekspor dari seluruh Indonesia, yang membuktikan bahwa kopi tersebut berasal, dihasilkan danatau diolah di Indonesia. Proses pengurusan SKA dapat dilakukan oleh Dinas Perindustian Perdagangan Koperasi dan Usaha Menengah Aceh Disperindagkop dan UKM Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Utara. Pengurusan SPEK dilakukan oleh dua instansi penerbit SPEK yaitu Dinas Perindagkop dan UKM Aceh dan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tengah. Sisanya dilakukan di Banda Aceh dan Aceh Utara. Pada Tabel 22 menunjukkan bahwa 72 terdapat 7 perusahaan eksportir yang melakukan pengurusan SPEK di Kabupaten Aceh Tengah selama tahun 2012. Tabel 22 Daftar perusahaaan ekspor kopi Arabika Gayo yang melakukan pengurusan SPEK di Kabupaten Aceh Tengah, tahun 2012 No Nama perusahaan Negara tujuan Jenis Mutu 1 Aridalta Mandiri, CV Amerika Serikat, Kanada, Belgia - Utz dan Organic Certified Indonesian, Sumatera Gayo Grade 1 Coffee - Organic Sumatera Gayo Grade 1 - Fairtrade Organic Sumatera Gayo Arabica Grade 1 2 KBQ. Baburrayan Amerika Serikat - Sumatera FT Organik Gayo - Supreme Grade 1 Arabica Fairtrade 3 Soegee Gayo Coffee, PT Amerika Serikat, Jepang - Kopi Arabica Grade 1 4 Ekani Asrindo, CV Mexico - Sumatera Mandeling Grade 1 5 Gayo Mandiri Coffee, CV Amerika Serikat, Perancis - Fairtrade Organic Organic - Indonesia Arabica Coffee Sumatera Mandheling, Grade 5 - Indonesia Semi-Washed Aceh 6 Ateutamount, CV Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris - Organic Sumatera Gayo Grade 1 - Aceh Coffee Arabica Beans, - Arabica Coffe supreme special - USDA NOP Organic Sumatra Gayo Grade 1 Coffee 7 Kopepi Ketiara Belanda - Gayo Arabica Coffee Grade 1 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Aceh Tengah, 2013 Pada aspek pemasaran, setiap manajemen perusahaan menerapkan standar operasional berdasarkan tujuannya masing-masing. Pada pasar kopi sertifikasi, terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan ekspor. Aktivitas pembelian dan penjualan kopi bersertifikat organic fairtrade, harus memiliki data sumber kopi yang diperoleh nama petani, lokasi, harga jual, nota transaksi, waktu pembelian, proses pengolahan dan standar organik yang diterapkan. Sumber pembelian kopi bersertifikasi hanya diperoleh dari koperasi. Setiap perusahaan rata-rata melakukan ekspor kopi ke negara tujuan sebanyak 2 sampai 3 kali per minggu, jumlah kontainer antara 2 sampai 3 buah dengan kapasitas 19 000 kgkontainer. Harga jual setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada jenis mutu yang dikirimkan. Pada kopi bersertifikat organic- fairtrade harga jual dapat mencapai Rp60 000kg sampai Rp80 000kg sesuai dengan grade nya. Penentuan mutu kopi grade menggunakan sistem nilai cacat defect system yang diatur dalam SNI 01-2907-2009. Aktivitas penjualan kopi di tingkat eksportir dengan importir buyers didasarkan pada sistem kontrak. Menurut salah satu eksportir kopi di Kabupaten Aceh Tengah yaitu KBQ. Baburrayan. Kontrak pembelian dilakukan 3 bulan sebelum transaksi jual beli untuk menyepakati jumlah kuantitas kopi yang akan dibeli oleh importir. Kesepakatan harga dilakukan 1 bulan sebelum barang 73 dikirimkankan. Pemberlakuan sistem ini baru diterapkan pada tahun 2012. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, fluktuasi harga kopi yang terjadi di pasar produsen menjadi risiko harga bagi perusahaan. Pada Tabel 23 menunjukkan kerjasama dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh eksportir dalam memasarkan produk kopi yang dihasilkan. Tabel 23 Fungsi-fungsi pemasaran dan kerjasama di tingkat eksportir Fungsi Pemasaran Keterangan Kerjasama a Fungsi pertukaran Fungsi fisik Fungsi fasilitas Pembelian Penjualan Pengangkutan Penyimpanan Pengolahan pengemasan Penanggungan risiko Pembiayaan Informasi pasar Setifikasi Produk Kolektor dan koperasi Importir Perusahaan Jasa Transportasi Jasa penggudangan Perusahaan dan Koperasi Perbankan Koperasi, Importir Koperasi a Interaksi yang dilakukan eksportir dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran Selain itu pada fungsi fisik juga diterapkan standar operasional terhadap proses pengolahan, penyimpanan hingga pendistribusian pengangkutan. Setiap karung kapasitas 60 kg memiliki keterangan jenis mutu dan negara tujuannya. Perusahaan berusaha menjaga keberlanjutan ekspor kopinya melalui kerjasama dengan persusahaan-perusahaan impotir kopi. Perusahaan akan mengirimkan barang tepat waktu dengan spesifikasi kualitas dan kuantitas yang diinginkan. Namun, dalam pelaksanaanya perusahaan berhadapan dengan berbagai risiko. Baik berupa risiko harga, risiko pasokan kopi maupun risiko permintaan. Sebagai upaya menanggulanginya, perusahaan berusaha melakukan perbaikan dengan meninjau ulang periode kontrak serta kuntitas pasokan yang telah disepakati. Sinergisitas antar lembaga pemasaran mulai dari petani, pedagang pengumpul kolektor dankoperasi akan meningkatkan kemampuan eksportir dalam menjaga keberlanjutan ekspor kopi Arabika Gayo ke pasar dunia. Informasi harga yang diperoleh perusahaan eksportir memiliki peran penting dalam meningkatkan posisi tawar perusahaan dengan pembeli buyers. Setiap perkembangan harga yang terjadi di tingkat petani hingga harga kopi di pasar dunia merupakan sumber informasi yang dapat mempengaruhi harga jual kopi. Perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain, apabila dapat melakukan strategi harga dalam proses pembelian dan penjualan kopi. Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pasokan kopi dari petani melalui penawaran harga beli kopi yang relatif lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, dan menjual kopi dengan harga jual yang kompetitif. Sehingga, stabilitas keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat menjaga keberlanjutan bisnis kopi yang dijalankan. Tentu saja ini memerlukan modal yang besar 1 sampai 2 milyar untuk skala usaha yang optimal. Oleh karena itu, sumber pembiayaan yang diperoleh perusahaan melalui bank, investor maupun buyers merupakan salah satu indikator penting kesuksesan bisnis kopi Arabika Gayo. 74 Analisis Saluran Pemasaran Kopi Arabika Gayo Analisis saluran pemasaran dilakukan untuk melihat perilaku setiap lembaga pemasaran dalam menentukan pilihan saluran yang digunakan. Beberapa lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kopi Arabika Gayo antara lain petani, pedagang pengumpul kolektor, koperasi dan eksportir. Pada proses pendistribusiannya, setiap pelaku pemasaran memiliki pilihan dalam memasarkan bentuk kopi mereka. Perbedaan bentuk ini disebabkan adanya proses pengolahan yang dilakukan. Di Kabupaten Aceh Tengah seluruh petani responden menjual dalam bentuk kopi HS, sedangkan di Kabupaten Bener Meriah seluruh petani responden menjual dalam bentuk kopi ceri. Perbedaan produk kopi yang dipasarkan akan mempengaruhi tingkat harga yang diterima oleh petani. Oleh karena itu, analisis saluran pemasaran kopi Arabika Gayo akan dilakukan pada masing-masing Kabupaten.

1. Saluran Pemasaran Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah

Analisis saluran pemasaran akan menggambarkan macam saluran dan volume kopi Arabika Gayo yang keluar dan masuk melalui saluran pemasaran tertentu. Berdasarkan data petani sampel n=30, pedagang pengumpul n=9, koperasi n=2 dan eksportir yang berbadan hukum koperasi n=3 dan eksportir non koperasi n=3 dapat digambarkan dalam saluran pemasaran. Penjualan hasil produksi petani kopi Arabika Gayo dari Kabupaten Aceh Tengah hanya dapat dilakukan melalui kolektor yang ditunjuk oleh koperasi. Hal ini dikarenakan petani terlibat dalam program sertifikasi produk. Pada sertifikasi organik dan fairtrade , penelusuran sumber produk kopi bersertifikat harus terdata dengan jelas, mulai dari nama petani, lokasi kebun, harga jualnota pembayaran dan penerapan standar organik. Berdasarkan Gambar 21 terlihat bahwa terdapat 4 macam saluran pemasaran yang dilakukan petani di Kabupaten Aceh Tengah yaitu : Saluran 1 : Petani-kolektor-koperasi-eksportirnon-koperasi-konsumen importir Saluran 2 : Petani-kolektor-eksportirnon-koperasi-konsumenimportir Saluran 3 : Petani-kolektor-eksportirkoperasi-eksportirnon-koperasi-konsumen Saluran 4 : Petani-kolektor-eksportir koperasi-konsumen importir Pada sistem kelembagaan koperasi, petani hanya boleh terlibat dalam keanggotaan dari 1 koperasi. Berdasarkan analisis saluran pemasaran terlihat bahwa sebagian besar n=20 petani responden merupakan anggota dari salah satu koperasi yang dapat melakukan ekspor langsung seperti KBQ. Baburrayan, Koperasi Permata Gayo dan Gayo Linge Organic Coffee GLOC. Sedangkan sisanya sebanyak 10 petani responden tergabung dalam koperasi yang belum melakukan ekspor langsung diantaranya koperasi Tunas Indah dan koperasi Lepo Gayo Indah. Di Kecamatan Pegasing dan Jagong Jeget, rata-rata petani memiliki luas lahan sebesar 1 hektar dengan tingkat produksi kopi ceri mencapai 3 748 kgha selama tahun 2012. Kopi yang dipasarkan petani adalah kopi HS dengan kadar air 40 sampai 45 persen, petani menjual seluruh produknya kepada kolektor dengan rata-rata penjualan mencapai 146 kgminggu saat musim panen, setelah diolah 1 kg kopi ceri akan menghasilkan 0.465 kg kopi HS. Di tingkat kolektor, kopi HS yang dibeli dari petani akan dijemur kembali hingga kadar air 35 sampai 40 persen. Melalui proses penjemuran ini, kolektor dapat meningkatkan nilai tambah kopi Arabika Gayo. Rata-rata jumlah petani