Pedagang Pengumpul Kolektor Profil Koperasi Serba Usaha KSU Permata Gayo
69 Setiap koperasi memiliki kapasitas penjualan kopi yang berbeda-beda, salah
satu faktor penentu jumlah penjualan adalah jumlah petani yang menjadi anggota koperasi. Koperasi yang memiliki jumlah petani terbanyak adalah KBQ.
Baburrayan mencapai 5 657 orang. Petani yang bermitra dengan KBQ. Baburrayan tersebar di 18 Kecamatan dan 105 desa yang berada di Aceh Tengah
dan Bener Meriah. Masing-masing desa di Kecamatan tersebut memiliki 1 orang Internal Control System
ICS dan 1 orang pedagang pengumpul kolektor. Peran ICS yaitu melakukan pengawasan terhadap kebun petani organik, apabila terdapat
pelanggaran yang dilakukan seperti penggunaan pupuk kimia, herbisida, insektisida atau lainnya.
Pada fungsi pertukaran, koperasi melakukan aktivitas pembelian dan penjualan kopi yang telah diatur dalam manajemen perusahaan dengan mengikuti
standar produk kopi yang bersertifikat. Pada kopi bersertifikat organik dan fairtrade
, koperasi harus menjamin bahwa sumber pasokan kopi yang diperoleh berasal dari produk kopi organik. Sementara sertifikasi fairtrade, transparansi
perdagangan kopi menjadi salah satu kriteria untuk mencapai perdagangan yang adil. Harga premium yang diperoleh dari sertifikasi fairtrade akan disalurkan
kepada anggota koperasi setiap setahun sekali. Pada tahun 2012, dana premium sosial dari fairtrade senilai Rp173 miliar, 25 persen dari jumlah dana premium
dialokasikan untuk peningkatan produksi dan penyelamatan lingkungan dan 7 persen untuk petani. Sisanya 68 dikelola oleh koperasi sebagai penerima dana.
Penyaluran dana premium kepada petani dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam Rapat Anggota Tahunan RAT, yang dihadiri oleh perwakilan petani,
kolektor pedagang pengumpul dan pengurus koperasi. Umumnya penyaluran dana kepada petani tidak dilakukan dalam bentuk uang tunai, namun diberikan
dalam bentuk barang seperti cangkul, alat pengendalian hama, mesin pengupas kopi, bahan makanan pokok dan lain-lain.
Pada fungsi fisik, koperasi melakukan pengolahan terhadap kopi yang dibeli dari pedagang pungumpul kolektor. Proses pengolahan yang dilakukan pada
masing-masing koperasi berbeda-beda. Sebagian besar koperasi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melakukan sortasi dan grading pada gudang
koperasi yang terdapat di Sumatera Utara. Hal ini disebabkan sebagian besar kopi Arabika Gayo melakukan ekspor kopi melalui pelabuhan Belawan. Pada proses
pengangkutantransportasi, setiap koperasi memiliki standar prosedur muat kopi ekspor ke kontainer. Prosedur kerja yang diatur mulai dari kemasan produk kopi
segel, penjagaan kualitas, kebersihan kontainer, pembuatan surat pengantar barangPEB, buku persediaan dan dokumen ekspor.
Salah satu koperasi yang melanjutkan proses pengolahan kopi di Sumatera Utara yaitu KSU. Permata Gayo. Selain sebagai tempat pengolahan, gudang juga
digunakan sebagai tempat penyimpanan. KSU. Permata Gayo menerapkan metode pengolahan kopi semi basah dengan melibatkan kolektor sebagai pedagang yang
mengumpulkan kopi dari petani anggota koperasi. Tahapan pengolahan diawali dari kopi ceri yang dikumpulkan oleh kolektor hingga menjadi kopi beras siap
ekspor green bean dengan kadar air 11 sampai 12 persen. Di sisi lain, terdapat satu-satunya koperasi yang langsung melakukan sortir grading dan pengemasan
packing di Kabupaten Aceh Tengah yaitu KBQ. Baburrayan. Pada proses penyimpanan kopi ekspor, koperasi memiliki standar baku dalam menjaga
kualitas kopi yang dihasilkan, dalam standar pengemasan goni harus disegel dan
70
KSU. Permata Gayo di Sumatera Utara, Medan Penjemuran sampai k.a 11-
12, sorting, grading dan finishing Persiapan pengapalan kopi Beras green
bean di pelabuhan belawan KSU. Permata Gayo di Kab. Bener Meriah
Pengolahan kopi HS menjadi kopi Beras hulling
Penjemuran kopi Beras sampai k.a 15-18
Pengiriman kopi Beras ke Medan belum di sortir
Kolektor
Pengolahan Kopi Ceri menjadi kopi HS pulping, fermentasi dan pencucian
Penjemuran kopi HS sampai k.a 35-40
diletakkan pada tempat yang bersih dan tersusun rapi dengan jarak antar barang dan dinding sejauh 50 cm. Pada Gambar 20 terlihat mekanisme penyaluran kopi
dari Kabupaten Bener Meriah ke gudang koperasi di Sumatera Utara, Medan.
Gambar 20 Aktivitas pemasaran kopi Arabika Gayo oleh KSU. Permata Gayo
dari Kabupaten Bener Meriah menuju Sumatera Utara, Medan Selain fungsi pertukaran dan fungsi fisik yang dilakukan oleh koperasi.
Beberapa fungsi fasilitas yang dijalankan koperasi juga memberikan arti penting terhadap ekspansi pangsa pasar kopi di tingkat koperasi. Kemampuan koperasi
dalam memperoleh sumber pembiayaan, penanggulangan risiko dan mengetahui informasi harga akan meningkatkan pangsa pasar koperasi baik sebagai pembeli
maupun sebagai penjual. Menurut Saputra 2012 faktor risiko dominan yang dihadapi oleh koperasi adalah kuantitas, kualitas dan harga. Rendahnya kuantitas
pasokan menyebabkan risiko pasokan di tingkat koperasi menjadi tinggi. Risiko pasokan akan berdampak terhadap risiko kontrak dan risiko harga yang dihadapi
oleh eksportir. Pihak pembeli importir, industri atau eksportir akan memberi penalti peringatan kepada koperasi apabila tidak dapat memenuhi kontrak yang
telah disepakati selama periode yang ditetapkan. Akibatnya koperasi harus menanggung risiko pemotongan sejumlah harga dari harga jual normal yang
berlaku di kontrak. Oleh karena itu, informasi harga yang diperoleh koperasi dapat meningkatkan kemampuan koperasi dalam menghadapi berbagai risiko. Strategi
penentuan harga jual maupun harga beli dapat mengakomodir apabila terjadi risiko-risiko yang tidak diinginkan.
Selama ini sumber utama pembiayaan koperasi diperoleh dari perbankan. Bank sebagai lembaga formal memberlakukan syarat dan ketentuan dalam proses
pinjam meminjam. Skala usaha, jaminan dan adanya badan hukum merupakan beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan bank dalam menyetujui proposal
yang diajukan oleh pihak koperasi. Koperasi akan semakin banyak memperoleh pinjaman kredit dari bank apabila riwayat pengembalian kredit yang dilakukan
lancar dan tepat waktu dengan jumlah yang sesuai. Selain memberikan pinjaman,
71 bank memiliki peran lain dalam proses transaksi jual beli kopi. Koperasi