37 harga beli untuk setiap komoditas, besarnya keuntungan pedagang, modal kerja
dan kapasitas penjualan. b.
Farmer Share
Farmer share merupakan rasio antara harga di tingkat petani terhadap
harga di tingkat pedagang Hudson, 2007. Pada saluran pemasaran yang berbeda maka share harga yang diterima oleh petani akan berbeda pula. Besarnya
Farmer’s Share dipengaruhi oleh tingkat pemrosesan, biaya transportasi, keawetan produk dan jumlah produk Kohls dan Uhl2002. Adapun perhitungan
farmers share yang digunakan adalah :
FS = P
f
P
r
× 100 persen dimana :
FS = Bagian harga yang diterima petani kopi Arabika Gayo Rpkg
P
f
= Harga kopi Arabika Gayo di tingkat petani Rpkg P
r
= Harga kopi Arabika Gayo di tingkat eksportir Rpkg
c. Analisis Integrasi Pasar Vertikal
Analisis integrasi pasar merupakan seberapa jauh pembentukan harga suatu komoditi pada satu tingkat lembaga atau pasar dipengaruhi oleh harga ditingkat
lembaga lainnya. Analisis integrasi pasar dilakukan pada setiap lembaga pemasaran. Analisis pertama dilakukan untuk petani sebagai pasar lokal
sedangkan kolektor, koperasi dan eksportir sebagai pasar acuan. Analisis kedua, kolektor sebagai pasar lokal, sedangkan koperasi dan eksportir sebagai pasar
acuan. Analisis terakhir di tingkat koperasi sebagai pasar lokal dan eksportir sebagai pasar acuan. Metode analisis integrasi pasar dalam penelitian ini mengacu
pada model Ravallion 1986 yang secara matematis telah di turunkan dalam persamaan 17.
P
t
= b
1
P
t-1
+b
2
R
t
- R
t-1
+b
3
R
t-1
+b
4
X
t
+ ɛ
t
dimana : P
t
= Harga kopi Arabika Gayodi pasar lokal waktu t Rpkg P
t-1
= Harga kopi Arabika Gayo di pasar lokal waktu t-1 Rpkg R
t
= Harga kopi Arabika Gayo di pasar acuan waktu t Rpkg R
t-1
= Harga kopi Arabika Gayo di pasar acuan waktu t-1 Rpkg X
t
= Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Koefisien b
2
menunjukkan berapa besar perubahan harga di pasar acuan ditransmisikan ke harga di pasar lokal. Koefisien b
1
dan b
3
mencerminkan seberapa jauh kontribusi relatif harga periode sebelumnya dari pasar lokal dan
pasar acuan terhadap tingkat harga yang berlaku sekarang di pasar lokal. Rasio antara keduanya merupakan indeks hubungan pasar Index Of Market Connection
atau IMC yang dirumuskan sebagai berikut :
38 IMC =
b
1
b
3
dimana : IMC = Indeks of marketing connection Indeks hubungan pasar
Melalui pendekatan ini, integrasi jangka pendek diformulasikan sebagai berikut :
H : b
1
b
3
= 0 H
1
: b
1
b
3
≠ 0 Nilai b
1
b
3
= 0 jika nilai b
1
= 0, maka hipotesis diatas dapat dituliskan sbb : H
: b
1
= 0 H
1
: b
1
≠ 0 Uji statistik yang digunakan, yaitu :
� �
=
b
1
−0 Sb
1
Apabila hipotesis nol ditolak, ini menunjukkan bahwa pasar tidak terintegrasi dalam jangka pendek dan untuk integrasi jangka panjang, hipotesisnya
diformulasikan sbb :
H : b
2
= 1 H
1
: b
2
≠ 1 Nilai t
statistik
diperoleh melalui :
� �
=
b
2
−1 Sb
2
Apabila hipotesis nol ditolak, ini menunjukkan bahwa pasar tidak terintegrasi dalam jangka panjang.
Hubungan antara Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar Kopi Arabika GayodalamProses PembentukanHargadi Tingkat Petani
Pendekatan stucture, conduct, performance SCP digunakan untuk menganalisis sistem pemasaran kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah
dan Bener Meriah. Melalui pendekatan ini, keterkaitan antara komponen penyusun struktur pasar pangsa pasar, konsentrasi pasar dan hambatan masuk
pasar, perilaku pasar dan kinerja pasar akan dianalisis secara sistematis berdasarkan hasil penelitian yang dipeoleh. Pada Bab 6 akan dijelaskan
bagaimana interaksi komponen penyusun SCP mempengaruhi pola pembentukan harga yang terjadi di tingkat petani. Implikasi struktur, perilaku dan kinerja pasar
terhadap pembentukan harga kopi di tingkat petani dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil analisis yang diperoleh.