Satelit NOAA Pengendalian Kebakaran Hutan

dilakukan analisa, pemantauan dan terkadang perlu dilakukan cek lapangan ground truthing untuk mengetahui apakah perlu dilakukan tindakan penanggulangan dini khususnya pada saat musim kemarau dimana penyebaran api sangat cepat Adinugroho et al. 2005. Data Hotspot merupakan data yang paling cepat dalam mendeteksi kebakaran dalam penyediaan dan ditribusinya. Baik berupa lokasi hotspot data geografis maupun data penyebaran hotspot.

1. Satelit NOAA

Satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration melalui sensor AVHRR Advanced Very High Resolution Radiometer, merupakan salah satu satelit yang digunakan dalam mendeteksi kebakaran lahan. Tujuan satelit ini diluncurkan untuk memantau keadaan iklim dan cuaca. Sensornya dapat membaca perbedaan suhu antara suhu permukaan di darat maupun di laut. Satelit NOAA juga mempunyai harga yang relatif murah. Sebenarnya penggunaan satelit NOAA tidak dikenakan biaya apapun, akan tetapi jika ingin mendapatkan citra foto dari satelit tersebut diperlukan hardware dan software yang harganya cukup mahal. Sensor AVHRR mempunyai FOV Field of View sangat lebar yaitu 110 dan jarak yang jauh dari bumi, prinsip whiskbroom menyebabkan perbedaan yang besar pada ground sel terukur dalam satu penyinaran scaline. Data citra standar produk-produk AVHRR menghasilkan data citra ukuran yang sama ukuran di lapangan. Sensor AVHRR mampu mendeteksi permukaan bumi dengan resolusi sebesar 1.21 km 2 serta dapat mengirimkan data minimal satu kali dalam sehari. Ketersediaan data harian dan harga yang pantas merupakan alasan utama bagi negara-negara yang telah sukses mengembangkan sistem deteksi kejadian kebakaran active fire, yang juga seharusnya juga dikembangkan di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Indonesia sendiri terdapat terdapat beberapa stasiun penerima NOAA, antara lain, Palembang Sumatra MoF-EU, Bogor Jawa MoF-JICA, Samarinda Kalimantan MoF-GTZ, Jakarta Jawa LAPAN-Bappedal. Selain mempunyai kelebihan satelit NOAA juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain adalah satelit NOAA tidak dapat menembus awan, asap atau aerosol. Kelemahan ini sebenarnya dimiliki oleh satelit yang memiliki sensor optis sinyal pasif. Berbeda dengan radar yang mempunyai sinyal aktif yang dapat menembus awan dan aktif pada malam hari. Kelemahan yang lain yang dimiliki oleh satelit NOAA adalah resolusi spasial yang rendah. Satelit NOAA memiliki resolusi citra sekitar 1.1 km x 1.1 km. Dalam luasan 1.21 km 2 tersebut kita tidak dapat mengetahui lokasi kebakaran secara persis. Selain itu, jika jumlah titik kebakaran dalam satu luasan lebih dari satu titik, akan tetapi luasan tersebut akan tetap diwakili oleh satu titik hotspot yang berada tepat di tengah luasan persegi tersebut. Penentuan luasan areal terbakar dengan menggunakan data hotspot satelit NOAA sebaiknya tidak dilakukan karena akan menyebabkan bias yang cukup besar Thoha 2008. Sifat sensor yang sensitif terhadap suhu permukaan bumi ditambah dengan resolusinya yang rendah menyebabkan kemungkinan terjadinya salah perkiraan titik panas, misalnya cerobong api dari tambang minyak atau gas yang sering kali terdeteksi sebagai titik panas. Oleh karena itu diperlukan analisis lebih lanjut dengan melakukan overlay penggabungan antara data titik panas dengan peta penutupan lahan atau penggunaan lahan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG serta melakukan cek lapangan ground surveying Adinugroho et al. 2005.

2. Satelit TERRA dan AQUA