Uji R Hausman Test
tujuan Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Belanda secara keseluruhan pada periode ke-t dengan volume ekspor CPO Indonesia ke negara tujuan pada
periode yang sama selanjutnya dibagi dengan Whole Price Index.
3. Harga internasional CPO adalah harga CPO di pasar dunia dinyatakan dalam USmtmetric ton dalam satu tahun menggunakan harga riil 2005 USD.
4. Harga internasional minyak kedelai soybean oil adalah harga minyak kedelai di pasar dunia dinyatakan dalam USmtmetric ton dalam satu tahun
menggunakan harga riil 2005 USD. 5. Black campaign dinyatakan dalam dummy variable. Tahun diindikasikan
adanya black campaign dilambangkan dengan angka 1, sedangkan tahun yang tidak terindikasi adanya black campaign 0. Pada Amerika tahun 1996-2004
dilambangkan dengan 0 dan tahun 2005-2011 dengan 1. Pada Belanda, Inggris dan Jerman tahun 1996-2009 dilambangkan dengan 0 dan tahun 2010-2011
dengan 1.
6. Nilai tukar riil Indonesia terhadap mata uang negara importir yang digunakan adalah perbandingan nilai rupiah dengan mata uang negara importir.
7. GDP riil perkapita negara importir US adalah GDP perkapita berdasarkan harga konstan negara tujuan ekspor CPO Amerika Serikat, Jerman, Inggris,
dan Belanda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Permintaan Ekspor CPO Indonesia
Meningkatnya permintaan minyak kelapa sawit CPO dunia mendorong Indonesia untuk memenuhi pasokan kebutuhan CPO dunia. Menurut Akyuwen
dan Sulistyanto 2011 volume ekspor CPO Indonesia diprediksi meningkat di tahun-tahun mendatang, meskipun tidak setinggi pada periode 1990-2006 yaitu
sebesar 27.13 per tahun. Namun, terjadi penurunan pada volume ekspor CPO Indonesia ke dunia dimulai dari tahun 2009 yang ditunjukkan pada Gambar 3
lampiran 1. Hal ini disebabkan oleh terjadinya krisis global pada tahun 2008 yang menurunkan daya beli negara importir CPO. Pada faktor harga, sesuai
dengan teori permintaan naiknya harga internasional CPO akan membuat turunnya volume ekspor CPO namun akan meningkatkan nilai ekspornya. Pada
tahun 2008 terjadinya krisis ekonomi global menyebabkan pertumbuhan output global menurun yang berdampak pada penurunan daya beli oleh negara-negara
pengimpor CPO namun hasil produksi CPO tetap stabil bahkan meningkat yang menyebabkan terjadinya kelebihan penawaran, hal tersebut menyebabkan
turunnya nilai ekspor CPO. Pada tahun 2009 harga internasional CPO mulai meningkat disebabkan naiknya harga minyak dunia, stok sawit Malaysia yang
menipis dan terganggunya produksi kedelai sebagai komoditi substitusi CPO. Fluktuasi harga internasional CPO di pasar dunia ini adalah akibat dari situasi
perekonomian global yang sedang bergejolak dan pergerakan harga minyak dunia yang terus meningkat.