Kekuatan teknologi merepresentasikan peluang dan ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa secara
dramatis memengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi.
Adapun kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya
kompetitif relaitf dalam suat uindustri, serta mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini usang. Perubahan teknologi bisa mengurangi atau meniadakan
hambatan biaya antarbisnis, menciptakan masa hidup produk lebih pendek, menciptakan kelangkaan dalam keterampilan teknis, serta mengakibatkan
perubahan dalam nilai dan harapan karyawan, manajer, dan konsumen. Kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan kompetitif baru yang lebih baik daripada
keunggulan kompetitif yang sudah ada.
5. Kekuatan Kompetitif
Menurut David 2009, salah satu bagian terpenting dari audit eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan,
kelemahan, kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi mereka. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi
perumusan strategi yang berhasil. Untuk hal tersebut, program intelijen kompetitif menjadi penting bagi perusahaan.
Sebagaimana didefinisikan secara baku oleh Society of Competitive Intelligence Professionals SCIP, intelijen kompetitif adalah sebuah proses yang
sistematis dan etis untuk mengumpulkan serta menganalisis informasi mengenai aktivitas pesaing dan tren bisnis umum untuk mencapai tujuan bisnis sendiri.
Intelijen kompetitif yang baik adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan. Semakin banyak informasi dan pengetahuan yang bisa diperoleh sebuah
perusahaan mengenai para pesaingnya, semakin besar kemungkinan untuk merumuskan serta menerapkan strategi yang efektif. Kelemahan pesaing utama
bisa merepresentasikan peluang eksternal, sebaliknya kekuatan pesaing utama bisa jadi merepresentasikan ancaman utama.
Perubahan membutuhkan program intelijen kompetitif yang efektif. Adapun tiga misi utama program intelijen kompetitif adalah menyediakan
pemahaman umum mengenai suatu industri dan para pesaingnya, mengidentifikasi di area mana saja pesaing lemah dan menilai dampak aksi strategis terhadap
pesaing, dan mengidentifikasi gerakan yang mungkin akan diambil oleh pesaing yang akan membahayakan posisi perusahaan di pasar. Informasi kompetitif dapat
diterapkan baik pada aktivitas perumusan, penerapan, maupun pengevaluasian keputusan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Model Lima Kekuatan Porter tentang analisis kompetitif berguna untuk mengembangkan strategi di banyak industri.
Menurut Porter dalam David 2009, hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan. Adapun lima kekuatan
tersebut yaitu persaingan antarperusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk-produk pengganti, daya tawar pemasok, dan
daya tawar konsumen.
Sumber : David 2009
Gambar 3 Model Lima Kekuatan Porter Seperti terlihat pada Gambar 3. Model Lima Kekuatan Porter
Porter’s Five Forces Model memfokuskan pada analisis kekuatan eksternal dan variabel
industri sebagai dasar dari mempertahankan kekuatan kompetitif di dalam industri David 2009. Kekuatan kompetitif ditentukan oleh posistioning kompetitif di
dalam industri. Persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi lima kekuatan tersebut, antara lain :
1
Persaingan antar perusahaan sejenis Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan hanya dapat berhasil jika
mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding srtategi yang dijalankan oleh pesaing sehingga persaingan dengan perusahaan sejenis biasanya
merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif.
2 Kemungkinan masuknya pesaing baru
Jika perusahaan semakin mudak masuk ke dalam industri, hal itu menunjukkan bahwa intensitas persaingan antar perusahaan akan semakin
meningkat. Ada beberapa hambatan untuk masuk dalam industri bagi suatu perusahaan antara lain hambatan untuk mendapatkan teknologi dan
pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur
distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap
bahan mentah,
kepemilikan paten,
lokasi yang
kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, potensi
kejenuhan pasar dan tentu saja kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi. Di samping itu, terkadang perusahaan baru memasuki suatu bisnis dengan produk
berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah dan sumber daya pemasaran yang lebih besar. Hal ini memungkinkan penyusunan strategi lebih menitikberatkan
pada identifikasi perusahaan yang berpotensi menjadi pesaing, memonitor pesaing baru untuk membuat serangan balasan bila dibutuhkan serta untuk
memanfaatkan kekuatan dan peluang saat ini.
3 Potensi pengembangan produk subtitusi
Dalam banyak kasus, perusahaan bersaing dekat dengan produk subtitusi dalam industri yang berbeda. Tekanan kompetisi yang berasal dari produk
subtitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk
Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Persaingan antar Perusahaan Sejenis Kekuatan Tawar-
Menawar PenjualProduk
Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Kekuatan Tawar-
Menawar PembeliKonsumen