Analisis Konsumen Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Mitra Tani Parahyangan Desa Tegallega Kecamatan Warungkondang Cianjur Jawa Barat.

diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan produk yang baru. Agar strategi ini berhasil diterapkan, pendekatan-pendekatan segmentasi pasar yang baru atau lebih baik sangat dibutuhkan. Kedua, segmentasi pasar memungkinkan sebuah perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena produksi massal, distribusi massal, dan iklan massal yang tidak diperlukan. Segmentasi pasar memampukan sebuah perusahaan kecil berkompetisi dengan baik melawan perusahaan besar dengan cara memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen. Terakhir, keputusan- keputusan segmentasi pasar secara langsung memengaruhi variabel-variabel bauran pemasaran yakni produk, tempat, promosi, harga. Segmentasi pasar sangat berpengaruh pada variabel-variabel bauran pemasaran dan hal tersebut merupakan kunci untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan yang merupakan inti dari kegiatan usaha yang dijalankan. Variabel-variabel bauran pemasaran yang terdiri atas produk, tempat, promosi, dan harga, memiliki komponen-komponen yang berbeda dan saling mempengaruhi untuk setiap variabelnya. Komponen yang menjadi fokus pada variabel produk yakni kualitas, fitur dan pilihan, gaya, nama merek, pengemasan, lini produk, garansi, tingkat pelayanan, dan layanan tambahan lainnya. Komponen yang menjadi fokus pada variabel tempat ialah saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi gerai, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, dan kurir transportasi. Komponen yang menjadi fokus pada variabel promosi antara lain iklan, penjualan, perorangan, promosi penjualan, dan publisitas. Komponen yang menjadi fokus pada variabel terakhir, yaitu harga, ialah tingkat harga, diskon dan potongan, syarat-syarat, dan pembayaran. Adapun setelah pasar disegmentasi dan memungkinkan perusahaan dapat menjangkau kelompok konsumen tertentu, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang diinginkan serta diharapkan oleh konsumen, atau dapat disebut juga pemosisian produk. Pemosisian produ menurut David 2009, digunakan secara luas untuk mengidentifikasi konsumen target yang menjadi landasan bagi fokus upaya-upaya pemasaran menyediakan dasar untuk memutuskan bagaimana memnuhi kebutuhan serta keinginan kelompok konsumen tertentu. Pemosisian produk mencakup pengembangan representasi skematis yang mencerminkan bagaimana produk atau jasa yang dihasilkan dibandingkan produk dan jasa pesaing dalam dimensi-dimensi terpenting bagi keberhasilannya dalam suatu industri.

4. Keuangan

Kondisi keuangan, menurut David 2009 sering kali dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik posisi kopetitif perusahaan dan daya tariknya bagi investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Menurut James van Horne dalam David 2009, fungsi keuangan atau akuntansi terdiri atas tiga keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan keputusan dividen. Analisis rasio keuangan adalah yang paling luas digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dalam area investasi, pembiayaan, dan dividen. Rasio keuangan dapat menandakan kekuatan atau kelemahan di dalam aktivitas manajemen, pemasaran, produksi, penelitian, dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen. Keputusan investasi atau yang disebut juga penganggaran modal, adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk berbagai proyek, produk, aset, dan divisi sebuah organisasi. Keputusan pembiayaan menentukan struktur modal terbaik untuk perusahaan dan meliputi usaha mencermati beragam metode yang bisa digunakan perusahan untuk mengumpulkan modal. Terdapat dua rasio keuangan utama yang mengindikasikan efektifitas keputusan pembiayaan sebuah perusahaan, yakni rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap total aset. Keputusan dividen memperhatikan isu-isu seperti persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan dari waktu ke waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham. Keputusan dividen menentukan jumlah dana yang ditahan perusaahan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham. Tiga rasio keuangan yang membantu dalam evaluasi keputusan dividen perusahaan adalah rasio laba per saham LPS, rasio dividen per saham, dan rasio harga-laba. Adapun rasio-rasio keuangan utama dapat dikelompokkan menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas; mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo. Rasio likuiditas terdiri atas rasio lancar dan rasio cepat. 2. Rasio pengungkit; mengukur sejauh mana sebuah perusahaan didanai oleh utang. Rasio pengungkit terdiri atas rasio utang terhadap total aset, rasio utang terhadap ekuitas, rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas, rasio kelipatan bunga yang dapat dibayarkan. 3. Rasio Aktivitas; mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan menggunakan sumber dayanya. Rasio aktivitas terdiri atas lima yakni perputaran persediaan, perputaran aset tetap, perputaran total aset, perputaran piutang usaha, dan waktu penagihan rata-rata. 4. Rasio Profitabilitas; mengukur kefektifan manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan oleh pengembalian return yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Tujuh poin yang termasuk ke dalam rasio profitabilitas ialah margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba bersih, pengembalian atas total aset, pengembalian atas ekuitas pemegang saham, laba per saham LPS, dan rasio harga-laba. 5. Rasio Pertumbuhan; mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan ekonomi dan industri. Rasio pertumbuhan terdiri atas penjualan, laba bersih, laba per saham, dan dividen per saham.

5. Produksi

Menurut David 2009, fungsi produksioperasi sautu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksioperasi menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri dan pasar ke industri dan pasar yang lain. Roger Schroeder dalam David 2009 menyatakan bahwa manajemen produksioperasi terdiri atas lima fungsi atau area keputusan, yaitu proses, kapasitasm persediaan, angkatan kerja, dan kualitas. Fungsi proses menjelaskan keputusan proses berkaitan dengan rancangan sistem produksi fisik. Berbagai keputusan spesifik dalam area proses mencakup