VIII. DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT WISATA PULAU SITU GINTUNG-3 TERHADAP EKONOMI DAN LINGKUNGAN
8.1 Dampak Ekonomi dari Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ
Gintung-3 terhadap Masyarakat Sekitar Keberadaan tempat wisata Pulau Situ Gintung-3 PSG-3 sedikit banyak
telah memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar PSG-3. Adanya PSG-3 cukup menyerap tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari penduduk
sekitar lokasi PSG-3. Selain itu, dengan adanya PSG-3 juga memberikan tambahan pendapatan bagi pedagang makanan yang berjualan di dan sekitar
PSG-3 serta bagi tukang ojek yang mendapat tambahan pendapatan dari hasil mengangkut penumpang yang ingin berkunjung ke PSG-3. Dampak ekonomi
keberadaan wisata PSG-3 terhadap masyarakat sekitar tempat wisata dianalisis dengan melihat pendapatan masyarakat sekitar dengan dan tanpa adanya PSG-3.
Pendapatan rata-rata masyarakat sekitar dengan dan tanpa adanya PSG-3 yang dihitung dengan menggunakan rumus 1 pada Bab.IV, dapat diamati pada
Tabel 17.
Tabel 17. Pendapatan Rata-rata Masyarakat Sekitar Dengan dan Tanpa Adanya Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3
No Kelompok Pendapatan
Rata-rata Bulan Peningkatan
Pekerjaan Rupiah
Pendapatan Dengan PSG-3
Tanpa PSG-3 Rupiah
1 Pekerja Wisata
a.Petugas Kebersihan
375.000 75.000
300.000 b.Petugas
Maintenance 783.333
300.000 483.333
2 Pedagang Makanan
1.300.000 400.000 900.000 3 Tukang
Parkir 1.500.000
1.500.000 4 Tukang
Ojek 2.263.333
1.923.333 340.000
Sumber: Pengolahan Data Primer Oleh Penulis, 2009
Tabel 17 menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata masyarakat sekitar PSG-3 mengalami peningkatan dengan adanya PSG-3. Peningkatan pendapatan
rata-rata paling besar didapat oleh kelompok pekerjaan tukang parkir yaitu sebesar Rp 1.500.000,00. Peningkatan pendapatan yang sangat besar pada kelompok
pekerjaan tukang parkir ini disebabkan karena masyarakat yang berada pada kelompok pekerjaan tukang parkir tidak memiliki pendapatan dari sumber lain,
sehingga dengan adanya PSG-3 menjadi mata pencaharian dan sumber penghasilan utama bagi mereka.
Kelompok pekerjaan pedagang makanan mengalami peningkatan pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp 900.000,00. Pekerja wisata yang terdiri
dari petugas kebersihan dan petugas maintenance mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar Rp 300.000,00 dan Rp 483.333,00 sedangkan
pada kelompok pekerjaan tukang ojek keberadaan PSG-3 menyebabkan kenaikan pendapatan rata-rata bagi mereka sebesar Rp 340.000,00.
Perubahan pendapatan rata-rata masyarakat sekitar juga akan dapat terlihat perbedaannya berdasarkan kontribusi atau proporsi pendapatan yang diperoleh
dengan adanya PSG-3 terhadap pendapatan total. Mengamati proporsi pendapatan tersebut maka dapat diketahui apakah dengan keberadaan PSG-3 menjadikan
pendapatan dalam masyarakat menjadi usaha pokok, cabang usaha atau hanya sebagai usaha sambilan bagi masyarakat. Persentase proporsi pendapatan rata-rata
masyarakat sekitar dengan adanya PSG-3 dihitung dengan menggunakan rumus 2 pada Bab.IV dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Proporsi Pendapatan Rata-rata Masyarakat Sekitar Dengan adanya Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap Pendapatan Total
No Kelompok Pendapatan
Rata-rata Bulan Persentase
Pekerjaan Rupiah
Proporsi Pendapatan
Pendapatan Total
Pendapatan dari Adanya
PSG-3 1
Pekerja Wisata a.Petugas
Kebersihan 375.000
300.000 80
b. Petugas
Maintenance 783.333 483.333 61,7
2 Pedagang Makanan
1.300.000 900.000 69,23 3 Tukang
Parkir 1.500.000
1.500.000 100
4 Tukang Ojek
2.263.333 340.000
15,02
Sumber: Pengolahan Data Primer Oleh Penulis, 2009
Tabel 18 di atas dapat memperlihatkan bahwa proporsi pendapatan rata- rata masyarakat sekitar dengan adanya PSG-3 terhadap pendapatan total paling
besar dihasilkan oleh kelompok pekerjaan tukang parkir. Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa masyarakat sekitar yang berada pada kelompok
pekerjaan ini adalah masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Persentase proporsi pendapatan yang berasal dari dengan adanya PSG-3 yang
diperoleh petugas kebersihan adalah sebesar 80. Kontribusi pendapatan terhadap masyarakat sekitar yang berada pada kelompok pekerjaaan petugas kebersihan ini
sangat besar mengingat petugas kebersihan terdiri dari petugas kebersihan laki- laki dan wanita. Beberapa petugas kebersihan laki-laki memiliki penghasilan lain
di luar dengan keterlibatan mereka di PSG-3 sedangkan untuk petugas kebersihan wanita yang sebagian besar merupakan wanita dengan usia yang sudah cukup tua,
walaupun hanya sebagai pekerja lepas namun pendapatan yang mereka dapat dari PSG-3 merupakan penghasilan utama karena mereka tidak memiliki sumber
penghasilan lain. Bagi kelompok pekerjaan tukang parkir dan petugas kebersihan
penghasilan yang mereka dapat dengan adanya PSG-3 memberikan kontribusi sebagai usaha pokok.
Kelompok pekerjaan lain yang dengan adanya PSG-3 memberikan proporsi yang cukup besar pada pendapatan mereka adalah kelompok pekerjaan
petugas maintenance dan pedagang makanan. Pada kelompok pekerjaan pedagang makanan proporsi pendapatan yang didapat dari adanya PSG-3 adalah sebesar
69,23. Petugas maintenance mendapatkan kontribusi sebesar 61,7 dari adanya
PSG-3. Masyarakat sekitar yang berada pada kelompok pekerjaan ini walaupun sebagian besar menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan utama, namun ada
juga yang memiliki penghasilan lain selain dari bekerja sebagai petugas maintenance
di PSG-3. Penghasilan yang didapat dengan adanya PSG-3 berkontribusi sebagai cabang usaha bagi kelompok pekerjaan pedagang makanan
dan petugas maintenance. Proporsi pendapatan yang didapat oleh kelompok pekerjaan tukang ojek
dari adanya PSG-3 tidaklah besar yaitu hanya sebesar 15,02. Proporsi pendapatan yang diperoleh dari keberadaan PSG-3 oleh kelompok pekerjaan
tukang ojek lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan yang mereka peroleh dari sumber lain kurang dari 30 terhadap pendapatan total, sehingga
pendapatan yang mereka peroleh dari keberadaan PSG-3 hanya memberikan kontribusi sebagai usaha sambilan bagi masyarakat pada kelompok pekerjaan
tukang ojek. Pada kelompok pekerjaan tukang ojek, proporsi pendapatan yang mereka peroleh dari keberadaan PSG-3 tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan
jumlah pengunjung PSG-3 yang menggunakan jasa ojek tidak terlalu banyak. Sebagian besar pengunjung yang datang ke PSG-3 lebih banyak yang membawa
kendaraan pribadi sehingga pengunjung yang menggunakan jasa ojek untuk menuju ke lokasi PSG-3 tidak cukup banyak. Selain itu, sebagian masyarakat
sekitar yang berada pada kelompok pekerjaan ini tidak menjadikan pekerjaan ini sebagai sumber pendapatan utama, sebagian dari mereka mendapatkan
penghasilan utama dari kegiatan berwirausaha, menjadi tukang listrik dan sebagai tukang bangunan. Mereka memiliki penghasilan dari sumber lain yang
mendatangkan pendapatan cukup besar daripada dari hasil menjadi tukang ojek.
8.2 Dampak Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap