Pengumpulan dan Pengolahan Data Dampak Ekonomi dari Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap Masyarakat Sekitar

menganalisis fungsi permintaan wisata dan nilai ekonomi wisata PSG-3 adalah sebanyak seratus orang. Responden yang dipilih adalah pengunjung yang sudah cukup dewasa dengan usia minimal 16 tahun yang memiliki kriteria sehat jasmani dan rohani, mampu berkomunikasi dengan baik serta memahami materi dari kuisioner yang diberikan. Selain pengunjung, penelitian juga dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada aparatur Kelurahan Cirendeu sebanyak tiga orang, dan satu orang pengelola PSG-3 sebagai key person. Responden yang mewakili masyarakat sekitar tempat wisata terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu masyarakat yang terlibat langsung dengan kegiatan PSG-3 berjumlah 20 responden dan masyarakat yang tidak terlibat secara langsung dengan kegiatan PSG-3 berjumlah 30 responden.

4.3 Desain Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang dilakukan melalui wawancara dengan responden dan observasi. Menurut Singarimbun 1989 penelitian survei adalah penelitian yang mengkoleksi data dengan menggunakan kuisioner. Pengumpulan data terhadap pengunjung dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara, sedangkan pengumpulan data terhadap pihak Kelurahan, pengelola, pekerja dan masyarakat sekitar tempat wisata diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam depth interview.

4.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari pihak pengelola tempat wisata Pulau Situ Gintung-3 yang terdiri dari sejarah dan status Pulau Situ Gintung-3, luas dan letak lokasi, visi dan misi, serta data jumlah pengunjung Pulau Situ Gintung-3. Data sekunder juga diambil dari studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Data Primer diperoleh langsung dari wisatawan pengunjung tempat wisata, pengelola, pekerja, dan masyarakat sekitar tempat wisata melalui wawancarakuisioner. Data diolah dengan menggunakan software Microsoft Excell, Stata 10 dan Minitab 14. Metode pengolahan data untuk menduga parameter dalam model permintaan rekreasi wisata dengan menggunakan metode Maximum Likelihood ML sedangkan analisis parameter dalam model WTP pengunjung terhadap kenaikan harga tiket PSG-3 dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Ordinary Least Squares OLS.

4.5 Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan pendekatan Travel Cost Method TCM dan Contingent Valuation Method CVM. Pendekatan TCM digunakan untuk mengkaji permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dan pendekatan CVM digynakan untuk mengkaji WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk wisata PSG-3.

4.5.1 Analisis Permintaan Wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan Travel Cost

Method Analisis fungsi permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dilakukan dengan menggunakan metode biaya perjalanan atau Travel Cost Method khususnya biaya perjalanan individu atau Individual Travel Cost Method ITCM. ITCM dirumuskan sebagai berikut Fauzi, 2004 : dimana: V ij = fC ij , T ij , Q i , Si j , M i V ij = Jumlah kunjungan oleh individu i ke tempat j C ij = biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j T ij = Biaya waktu yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j Q i = Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan dari tempat yang dikunjungi S j = Karakteristik substitusi yang mungkin ada di tempat lain Y i = Pendapatan income dari individu i Berbagai penelitian permintaan kunjungan terhadap tempat wisata mengggunakan metode Ordinary Least Square OLS untuk mengestimasi parameternya, hal ini dikarenakan frekuensi kunjungan sebagai dependent variable dalam fungsi permintaan wisata diasumsikan sebagai variabel random kontinu dan berdistribusi normal. Namun pada kondisi sebenarnya, frekuensi kunjungan sebagai dependent variable dalam fungsi permintaan wisata merupakan variabel diskrit, integer positif dan berdistribusi Poisson. Jika terdapat variabel respon dependent variable yang bertipe diskrit dan integer positif, maka analisis regresi dengan metode OLS kurang tepat digunakan, dan regresi yang tepat digunakan adalah regresi poisson. Menurut Hogg dan Craig 1970 dalam Sundayani 2004, jika suatu variabel random mempunyai tipe diskrit dan merupakan bilangan bulat positif serta menyatakan banyaknya kejadian dalam interval tertentu frekuensi, maka variabel random tersebut berdistribusi Poisson. Fungsi permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dimodelkan dalam bentuk regresi poisson dan diduga sebagai berikut: P PSG-3 = exp b o + b 1 BP + b 2 PP+ b 3 TK + b 4 TP + b 5 WL + b 6 JT + b 7 UP + b 8 LM + b 9 RA + b 10 LK + e i Dimana: P PSG-3 = Frekuensi kunjungan ke PSG-3 b o = konstanta BP = biaya perjalanan yang dikeluarkan setiap individu ke lokasi PSG-3, yang terdiri dari biaya konsumsi, transportasi, dan biaya lain-lain yang dikeluarkan selama kunjungan di PSG-3 Rporang PP = pendapatan pengunjung yaitu pendapatan yang diterima dalam waktu satu bulan yang terdiri dari penghasilan tetap dan penghasilan sampingan. Rpbulan 1 : ≤ Rp.1.000.000 2 : Rp.1.000.000,1 – Rp.2.000.000 3 : Rp.2.000.000,1 – Rp.3.000.000 4 : Rp.3.000.000,1 – Rp.4.000.000 5 : Rp.4.000.000,1 – Rp.5.000.000 6 : Rp.5.000.000 TK = jumlah tanggungan keluarga, yaitu jumlah orang yang biaya hidupnya ditanggung oleh responden orang TP = tingkat pendidikan responden tahun WL = waktu luang responden haritahun JT = Jarak tempuh dari tempat tinggal responden ke PSG-3 km UP = umur Pengunjung tahun LM = lama mengetahui keberadaan PSG-3 tahun RA = Tempat rekreasi alternatif, yaitu banyaknya tempat rekreasi alternatif yang bisa dikunjungi selain PSG-3 LK = lama kunjungan jam b 1 - b 10 = koefisien regresi e i = error

4.5.2 Analisis Nilai Ekonomi Wisata Pulau Situ Gintung-3

Nilai Ekonomi Pulau Situ Gintung-3 dihitung berdasarkan nilai surplus konsumen. Surplus konsumen merupakan selisih antara total kesediaan yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk suatu unit barang tertentu dengan pembayaran yang dilakukannya. Creel dan Loomis 1990 menyatakan bahwa surplus konsumen dalam regresi poisson dapat dikalkulasikan dengan rumus sebagai berikut: TC SK β 1 − = Keterangan: TC β : koefisien dari biaya perjalanan Nilai manfaat total nilai ekonomi wisata alam dari kawasan wisata Pulau Situ Gintung-3 merupakan total surplus konsumen pengunjung dalam suatu periode waktu.

4.5.3 Analisis WTP Pengunjung terhadap Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan

Contingent Valuation Method Fauzi 2004 menyebutkan bahwa di dalam tahap operasional penerapan pendekatan CVM terdapat lima tahapan kegiatan atau proses. Tahapan tersebut adalah: 1. membuat hipotesis pasar 2. mendapatkan nilai lelang bids 3. menghitung rataan WTP dan WTA 4. memperkirakan kurva lelang bid curve 5. mengagregatkan data. Maka, untuk menganalisis WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk wisata PSG-3 dengan CVM langkah-langkah yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Hipotesis Pasar

Hipotesis pasar dibuat dengan skenario bahwa wisata alam PSG-3 masih dapat dikembangkan dengan berbagai rencana pengembangan oleh pihak pengelola dengan tujuan untuk dapat meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan ekosistemnya sehingga didapat lingkungan yang lebih asri, nyaman, dan lestari sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung. Usaha pengembangan tempat wisata PSG-3 memerlukan dana yang cukup besar untuk menunjang kegiatan pengembangan dan perawatan tempat wisata. Sumber pendapatan pengelola berasal dari penjualan tiket masuk wisata, oleh karena itu untuk usaha pengembangan wisata lebih lanjut diperlukan adanya kebijakan menaikkan harga tiket masuk. Seluruh responden diberi informasi mengenai skenario tersebut agar responden dapat mengetahui gambaran tentang situasi hipotetis yang dimaksud. Sehingga pertanyaan yang sesuai untuk skenario di atas adalah: 2 . Mendapatkan Nilai PenawaranLelang bids Cara untuk mendapatkan nilai penawaran dilakukan dengan melakukan survey ke pengunjung. Tujuan dari survey ini adalah untuk memperoleh nilai maksimum keinginan membayar WTP dari pengunjung sebagai responden. Nilai penawaran yang diajukan terhadap sejumlah sampel pengunjung PSG-3 akan dilakukan dengan teknik close-ended question atau teknik pertanyaan tertutup, yaitu teknik bertanya terhadap responden dengan memberikan pertanyaan yang sudah disertai dengan jawaban-jawaban untuk dipilih Mubyarto dan Suratno, 1981.

3. Menghitung Rataan WTP

Nilai rataan WTP setiap pengunjung dihitung berdasarkan nilai penawaran yang diperoleh pada tahap dua. Perhitungan ini didasarkan pada mean nilai rataan dari distribusi besaran WTP responden.

4. Memperkirakan Kurva Lelang Bid Curve

Kurva penawaran dapat dibuat dengan beberapa cara: Cara 1 . Meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas dependent variable dengan beberapa variabel bebas. W = f X 1 , X 2 ,….X n Dimana: W = besarnya nilai WTP X = variabel bebas Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya W Apakah BapakIbuSaudarai bersedia untuk membayar tiket masuk yang lebih mahal dari harga tiket awal untuk pengembangan dan perawatan wisata serta pelestarian ekosistem dan lingkungan tempat wisata PSG-3? Cara 2. Menggunakan jumlah kumulatif dari jumlah individu yang menjawab suatu nilai WTP. Asumsi dari cara ini adalah individu yang bersedia membayar suatu nilai WTP tertentu akan bersedia pula membayar suatu nilai WTP yang lebih kecil. Jumlah kumulatif tersebut akan semakin sedikit, sejajar dengan semakin meningkatnya nilai WTP.

5. Menjumlahkan Data

Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rataan penawaran dikonversikan terhadap nilai total populasi total nilai pengunjung.

4.6 Dampak Ekonomi dari Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap Masyarakat Sekitar

Dampak ekonomi keberadaan tempat wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap masyarakat sekitar dianalisis dengan mengkaji tingkat pendapatan masyarakat dengan dan tanpa adanya tempat wisata PSG-3. Analisis ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengelompokkan antara tingkat pendapatan masyarakat dengan dan tanpa adanya tempat wisata PSG-3 berdasarkan jenis pekerjaan. Peningkatan pendapatan masyarakat dilihat dengan perhitungan pendapatan rata-rata masyarakat berdasarkan kelompok perkerjaan. Pendapatan rata-rata masyarakat tersebut dilihat dari pendapatan rata-rata tanpa adanya PSG-3 dengan pendapatan rata-rata dengan adanya PSG-3. Perhitungan peningkatan pendapatan rata-rata dihitung dengan rumus 1 sebagai berikut: dengan: I PSG-3 = peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya tempat wisata PSG-3 IT PSG-3 = pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya PSG-3 Rumus 1 I PSG-3 = IT PSG-3 - IT IT = pendapatan rata-rata masyarakat tanpa adanya PSG-3 Tujuan dari analisis yang dilakukan terhadap pendapatan masyarakat adalah untuk melihat proporsi pendapatan rata-rata masyarakat sebagai pekerja yang terkait baik langsung maupun tidak langsung terhadap pengelolaan PSG-3. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk melihat apakah pendapatan masyarakat lebih baik dengan adanya PSG-3. Analisis terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitar ini dilakukan dengan mencari besarnya persentase proporsi pendapatan yang diperoleh dari bekerja di wisata PSG-3 terhadap pendapatan total yang diperoleh rumah tangga. Kajian mengenai besarnya persentase proporsi pendapatan yang diperoleh dari adanya PSG-3 juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah pendapatan yang diterima oleh masyarakat sekitar dengan adanya PSG-3 merupakan pendapatan utama atau hanya sebagai penghasilan tambahan bagi mereka. Mengacu pada Soehadji 1995 dalam Soetanto 2002 yang membagi tipologi usaha berdasarkan hubungannya dengan pendapatan yang diperoleh oleh seseorang. Suatu usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan sebesar kurang dari 30 persen 30 terhadap pendapatan totalnya dikatakan sebagai usaha sambilan, jika besarnya proporsi pendapatan yang didapat oleh orang tersebut antara 30 hingga 70 persen 30 - 70 dari total pendapatannya maka dikatakan sebagai cabang usaha sedangkan jika besarnya proporsi pendapatan yang didapat oleh orang tersebut antara 70 hingga 100 persen 70 - 100 dari total pendapatannya maka dikatakan sebagai usaha pokok . Persentase proporsi pendapatan yang diperoleh dari PSG-3 dapat dicari dengan cara sebagai berikut rumus 2: dimana: I PSG-3 = persentase proporsi pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya PSG-3 terhadap rata-rata pendapatan total PSG I -3 = pendapatan rata-rata masyarakat yang berasal dari adanya PSG-3 I T PSG-3 = pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya PSG-3

4.7 Dampak Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 terhadap Lingkungan Sekitar